Breaking News:

Bisakah Terjadi Gejala Sisa meski Kanker Leher Rahim Sudah Sembuh?

Kanker leher rahim atau kanker serviks memang menjadi hal yang menakutkan bagi wanita. Pasalnya kanker ini bisa mengancam nyawa.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
parapuan.co
ilustrasi pemeriksaan kanker leher rahim 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker leher rahim atau disebut juga dengan kanker serviks ini kerap dikenal sebagai penyakit ganas.

Kanker leher rahim menjadi hal yang menakutkan bagi wanita.

Meski merupakan penyakit yang ganas, kanker leher rahim masih bisa diatasi dan dicegah.

Pasalnya, kanker leher rahim bisa mempengaruhi kesehatan dan kesuburan seseorang.

Tentunya, kanker leher rahim memiliki gejala yang harus diwaspadai oleh wanita.

Sobat sehat, jika mengalami keluhan pada area reproduksi tentu saja sebaiknya segera memeriksakan diri agar mendapatkan penanganan yang tepat.

ilustrasi upaya mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks
ilustrasi upaya mencegah kanker leher rahim atau kanker serviks (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Turunkan Kadar Gula Darah dengan Lengkuas, Intip 5 Manfaat Bumbu Dapur Ini

Penanganan kanker leher rahim ini tentu dilakukan sesuai stadium atau kondisi dari penderita.

Jika kanker leher rahim ini sudah menyebar di sekitar rahim, maka akan dilakukan kemoradiasi.

Apabila sudah sembuh dari kanker leher rahim, apakah bisa menimbulkan gejala sisa?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Anik Suryaningsih menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai gejala sisa dari kanker leher rahim.

2 dari 3 halaman

Menyinggung tentang kanker leher rahim, penyakit ini menjadi momok menakutkan terutama bagi wanita.

Baca juga: Buah Ini Berisiko untuk Penderita Diabetes, Bisa Mempengaruhi Kadar Gula Darah

Tentunya, jika seorang wanita terindikasi kanker leher rahim, maka akan dilakukan pemeriksaan.

Seorang wanita yang sudah melakukan tindakan untuk menangani kanker leher rahim ini, ditakutkan adanya gejala sisa.

Dijelaskan oleh dr. Anik Suryaningsih, jika pasien kanker leher rahim sudah sembuh dan mendapatkan penanganan seperti operasi maupun kemoradiasi, kadang ada kondisi penyempitan vagina. Sehingga timbul rasa sakit saat berhubungan.

"Jadi kalau misalkan sudah sembuh, kan sebelumnya sudah mendapatkan penanganan mislanya operai, kemoradiasi. Kadang ada kondisi di mana jalan lahir, vagina itu bisa menyempit. Timbul rasa sakit kalau berhubungan," kata dr. Anik Suryaningsih.

ilustrasi kanker serviks
ilustrasi kanker serviks (pixabay.com)

Baca juga: dr. Mustopa Sebut Tiga Makanan Tinggi Purin, Ada Apa Saja?

Ia menjelaskan, jika wanita yang mengalami kanker leher rahim tersebut masih usia produktif, maka bisa menyebabkan menopause dini karena saat operasi indung telur juga diambil.

"Kalau usianya masih produktif ya, itu bisa menyebabkan menopause dini. Karena kan operasinya indung telur juga diambil," lanjutnya.

Lanjut, seandainya indung telur tidak dilakukan pengambilan, kata dr. Anik jika terkena radiasi maka juga bisa mempengaruhi fungsi indung telur.

Sehingga bsa terjadi menopause dini, nyeri saat senggama karena mengecilnya saluran vagina dan kaki bengkak.

"Seandainya pun tidak dilakukan pengambilan, kalau itu kena radiasi tentu juga bisa mempengaruhi fungsi dari indung telur. Jadi bisa menopause dini, nyeri saat senggama karena mengecilnya saluran dari vagina, kaki bengkak juga bisa." terangnya.

3 dari 3 halaman

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Anik Suryaningsih Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgejalaKanker leher rahimdr. Anik Suryaningsih Mastitis Tumor Payudara Cacar Monyet Hantavirus
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved