TRIBUNHEALTH.COM - Umat muslim akan segera menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 H atau Ramadhan 2024.
Puasa Ramadhan bisa menjadi lebih menantang bagi penderita diabetes.
Kendati diperbolehkan selama memungkinkan dan atas rekomendasi dokter, penderita diabetes tetap perlu berhati-hati.
Jika tak menjaga pola makan dengan baik selama Ramadhan, bukan tidak mungkin gula darah akan melonjak dan mempengaruhi kondisi mereka.
Oleh karena itu, Federasi Diabetes Internasional dan Aliansi Internasional Diabetes dan Ramadan (DAR) telah mengeluarkan pedoman nutrisi bagi umat Islam dengan diabetes yang menjalankan puasa Ramadhan pada tahun 2021 silam.
Melansir Kompas.com, berikut ini tips agar penderita diabetes aman saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Kalori seimbang

Pertama, perhatikan konsumsi kalori harian dalam jumlah yang cukup.
Kalori harus dibagi antara sahur dan buka puasa, seperti dilansir Kompas.com.
Jika diperlukan, penderita diabets dapat makan 1 hingga 2 camilan sehat.
Pemenuhan makanan harus didasarkan pada gizi seimbang, dengan total karbohidrat sekitar 40-50 persen dengan glikemik indeks (GI) rendah.
Diet seimbang juga harus mencakup protein dan lemak.
Baca juga: 6 Manfaat Belimbing untuk Diabetes, Rupanya Dapat Seimbangkan Kadar Gula Darah
Untuk memenuhi kebutuhan protein, bisa konsumsi kacang-kacangan, ikan, unggas, atau daging tanpa lemak dengan jumlah 20-30 persen dari porsi harian.
Porsi lemak sekitar 30-35 persen dari porsi makanan harian.
Namun lemak yang dipilih harus lemak sehat seperti alpukat atau ikan berlemak.
Adapun untuk lemak jenuh, harus dibatasi hingga kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian.
Rendah Indeks glikemiks

Indeks glikemik (GI) perlu diperhatikan oleh penderita diabetes.
Karbohidrat yang dikonsumsi, sebaiknya memiliki kadar GI yang rendah.
Makanan seperti ini tidak memiliki efek langsung pada glukosa darah postprandial.
Sebaliknya, makan makanan tinggi GI dapat mengakibatkan lonjakan kadar gula darah tiba-tiba setelah makan.
Baca juga: 6 Sayuran yang Dapat Dimakan Setiap Hari untuk Melawan Penyakit, Termasuk Cegah Diabetes dan Kanker
Makanan yang kaya protein dan lemak baik lebih mempertahankan rasa kenyang daripada makanan yang kaya karbohidrat.
Sebisa mungkin mengkonsumsi karbohidrat yang tinggi serat, seperti biji-bijian.
Asupan serat juga dapat dipenuhi dari sayuran, buah-buahan utuh, yogurt, susu dan produk susu.
Sebaliknya, karbohidrat dari gula dan biji-bijian olahan, seperti tepung terigu, pati seperti jagung, nasi putih, dan kentang harus dihindari atau diminimalkan.
Pilih buah sebagai camilan

Takjil atau camilan saat buka puasa biasanya serba manis dan merupakan makanan olahan.
Penting agar takjil kaya gula harus dihindari setelah buka puasa dan di antara waktu makan.
Sebagai gantinya, bisa mengonsumsi buah segar.
Baca juga: Bebas Dipilih! Ini 4 Jus Buah Penurun Gula Darah Alami, Penderita Diabetes Perlu Tahu
Hindari minuman manis

Menjaga tingkat hidrasi yang memadai penting selama menjalankan ibadah puasa.
Minum cukup air putih dan minuman non-pemanis saat sahur dan buka puasa.
Minuman diet yang direkomendasikan oleh dokter juga boleh dikonsumi.
Pastikan untuk menghindari minuman manis, seperti sirup, jus kemasan, atau jus segar dengan tambahan gula.
Konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman cola juga harus diminimalkan karena berfungsi sebagai diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.
(TribunHealth.com)
*Diolah dari Kompas.com