TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan organ pernapasan sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita.
Dengan pernapasan yang sehat, maka tubuh kita pun juga akan sehat tentunya.
Menjaga kesehatan pernapasan bisa dimulai dari menjaga paru-paru kita.
Perlu diketahui jika beaktifitas di malam hari sebenarnya tidak baik untuk kesehatan paru-paru.
Tentunya, untuk menjaga kesehatan paru-paru terutama jika berkatifitas di malam hari ialah dengan menggunakan masker dan pakaian yang hangat.
Sobat sehat, tanpa kita sadari, ada pekerjaan yang bisa berisiko menimbulkan masalah pada paru-paru.
Baca juga: 5 Menu Makan Malam Sehat bagi Penderita Kolesterol
Kadang kita merasa bahwa paru-paru kita aman-aman saja, ternyata ada masalah.
Jalan berapa meter mulai ngos-ngosan atau naik tangga sudah ngos-ngosan apakah jadi salah satu indikator masalah pada paru?
Dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas Rahayu menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai indikator masalah pada paru.
Sobat sehat, sangat penting untuk mengetahui kondisi paru-paru kita.
Ada yang mengatakan jika jalan jauh atau naik tangga mulai ngos-ngosan jadi tanda paru bernasalah.
Dijelaskan oleh dr. Wahyuningtyas bahwa jalan naik tangga atau jalan lebih lama dari teman sebaya bukan cara untuk mengetahui fungsi paru.
Baca juga: 4 Manfaat Konsumsi Beras Basmati untuk Kesehatan, Bagus untuk Diabetes
Namun, hal tersebut kata dr. Wahyuningtyas merupakan skor untuk mengetahui tingkat derajat PPOK.
Jalan jauh maupun naik tangga bukan hal yang bisa menilai fungsi paru masih bagus.
dr. Wahyuningtyas menuturkan, jika hal tersebut menjadi salah satu untuk menilai skor PPOK atau derajat PPOK.
"Kalau misalnya jalan naik tangga atau jalan lebih lama dari teman sebaya bukan untuk mengetahui fungsi parunya. Tapi salah satu skor untuk mengetahui tingkat derajat PPOK," kata dr. Wahyuningntyas.
"Jadi bukan untuk menilai apakah fungsi parunya masih bagus, bukan. Itu memang disebutkan jadi salah satu untuk menilai skor PPOK, derajat PPOK. Memang disebutkan berjalan lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya, naik tangga ngos-ngosan memang disebutkan di situ untuk skor-skornya berapa," sambungnya.
Baca juga: 7 Makanan Pilihan Pengganti Nasi Putih, Penderita Diabetes Bisa Coba untuk Kurangi Kadar Gula Darah
Lebih lanjut, dari berjalan jauh maupun naik tangga adalah upaya mengetahui derajat PPOK dan bukan mengetahui fungsi pari-paru.
"Tapi bukan untuk mengetahui fungsi paru dari itu, tidak." tutur dr. Wahyuningtyas.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P, seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)