TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan organ pernapasan sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita.
Dengan pernapasan yang sehat, maka tubuh kita pun juga akan sehat tentunya.
Menjaga kesehatan pernapasan bisa dimulai dari menjaga paru-paru kita.
Perlu diketahui jika beaktifitas di malam hari sebenarnya tidak baik untuk kesehatan paru-paru.
Tentunya, untuk menjaga kesehatan paru-paru terutama jika berkatifitas di malam hari ialah dengan menggunakan masker dan pakaian yang hangat.
Sobat sehat, tanpa kita sadari, ada pekerjaan yang bisa berisiko menimbulkan masalah pada paru-paru.
Baca juga: Rutin Minum Teh Baik untuk Kesehatan, Mampu Menurunkan Risiko Diabetes dan Kadar Kolesterol
Sejumlah gejala yang bisa dideteksi oleh pekerja di malam hari dan baru dirasakan setelah 10 tahun itu apa saja?
Dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas Rahayu menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai gejala yang bisa dideteksi pekerja di malam hari.
Tentunya banyak pekerjaan yang ternyata berisiko untuk kesehatan paru-paru, misalnya seperti bekerja di malam hari maupun pekerja industri.
Maka dari itu perlu untuk mengetahui gejala yang bisa dideteksi pada pekerja di amlam hari.
Dijelaskan oleh dr. Wahyuningtyas, untuk pekerja di malam hari yang mengalami gejala batuk-batuk, terutama batuk berdahak lebih dari dua minggu maupun batuk yang disertai demam.
Baca juga: PATUT DICOBA! Ini Cara Alami Turunkan Kolesterol
Ia pun menuturkan, jika mengalami gejala sesak napas baik yang kadang berbunyi maupun sesak napas yang dirasa tidak plong, kondisi ini tidak boleh diabaikan dan jangan sampai menganggapnya tidak masalah.
"Bagi para pekerja kalau misalnya mendapatkan gejala seperti batuk-batuk. Terutama apabila batuk berdahak lebih dari dua minggu ataupun batuk disertai dengan badannya demam atau sumer-sumer. Kemudian sesak napas, baik itu sesak napas yang kadang bunyi ngik-ngik ataupun sesak napas yang tidak plong ya, gak lega ya. Harap jangan abai, jangan sampai 'ah gak papa'," kata dr. Wahyuningtyas.
Lanjut, dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas menegaska, terkadang masyarakat Jawa memilih untuk kerokan atau minum obat warung saja dan menganggapnya bisa sembuh.
Ditegaskan oleh dr. Wahyuningtyas agar tidak abai dengan gejala tersbeut, apalagi jika dialami oleh seseorang yang bekerja atau aktivitas di malam hari.
Baca juga: CATAT! Bukan Hanya Menghindari Makanan Manis, Penderita Diabetes Wajib Batasi Makanan Asin
"Biasanya kalau masyarakat Jawa kadang kerokan aja tau minum obat warung aja nanti sembuh. Jangan sampai abai seperti itu, apalagi memang bekerja di malam hari atau sering aktifitas di malam hari," lanjutnya.
dr. Wahyuningtyas menyarankan untuk periksa ke dokter jika mengalami gejala tersebut.
Minimal dokter akan melakukan foto rontgent untuk mengetahui kondisi paru-paru sebelum terlambat atau lebih parah, bahkan terjadi penyakit yang tidak diinginkan.
"Sebaiknya periksa ke dokter, minimal bisa kami lakukan foto rontgent evaluasi untuk mengetahui kondisi paru-parunya sebelum nanti terlambat atau lebih parah atau penyakit yang tidak diinginkan ada begitu." tutur dr. Wahyuningtyas.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P, seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)