TRIBUNHEALTH.COM - Minum air es setiap hari kerap dianggap sebagai kebiasaan buruk yang wajib dihindari.
Terlalu sering minum air dingin dipercaya dapat merusak tubuh, terutama ginjal.
Apa lagi jika air es diminum bersamaan atau setelah makan.
Namun apakah hal ini benar atau hanya mitos semata?
Tertait hal ini, Kompas.tv pernah memberi penjelasan dalam sebuah berita yang dirilis pada 8 Agustus 2023.
Dalam berita tersebut, Kompas melansir penjelasan Ahli penyakit dalam di Junior Doctors Networks (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir.
Baca juga: 5 Cara Alami Sembuhkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat, Salah Satunya Minum Air Putih

Andi dengan tegas membantah bahwa air es bisa merusak ginjal.
Asal yang dikonsumsi adalah air putih biasa yang bersuhu dingin, hal ini tidak menjadi masalah.
Suhu air tidak akan membahayakan ginjal selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
“Tidak dalam volume yang besar karena kita akan juga lagi dalam proses pengunyahan,” kata Andi.
Baca juga: 8 Manfaat Tersembunyi Mentimun, Bisa Menurunkan Gula Darah dan Bikin Kulit Glowing
Yang menjadi masalah adalah apabila es dicampur dengan minuman atau bahan lain yang berpotensi merusak ginjal, misalnya minuman bergula.
“Misalnya, hal-hal yang dapat merusak ginjal, gulanya banyak, natriumnya tinggi. Itu tensi naik, gula darah naik,” kata dia, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Selain minuman manis dan tinggi natrium, ada es yang tak kalah berbahaya.
Minuman yang dimaksud adalah es bersoda, yang memang bisa merusak ginjal.

Studi yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa konsumsi minuman bersoda lebih dari empat kali seminggu dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
Hal ini tak lain karena kandungan gula yang sangat tinggi dalam minuman soda.
Gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah pada ginjal.
Baca juga: 17 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Penyakit Ginjal, Apa Saja?
Kandungan gula yang ada pada soda juga dapat memengaruhi manajemen gula darah yang dapat berimplikasi pada penyakit diabetes.
Selain itu, kandungan asam fosfat pada minuman soda, terutama cola, berkaitan dengan perubahan urine.
Perubahan ini dapat memicu penyakit batu ginjal.
(TribunHealth.com)