TRIBUNHEALTH.COM - Pemasangan box tambahan pada sepeda motor menjadi salah satu trend baru, baik itu untuk menambah 'gaya' ataupun karena alasan fungsional.
Box sendiri pada dasarnya memang difungsikan untuk memungkinkan pemotor membawa barang tambahan.
Dengan memasang box, pemotor masih bisa membonceng penumpang sekaligus membawa barang.
Box motor banyak dipasang pada pehobi touring yang kerap berkendara jarak jauh.
Box bisa dipasang di bagian belakang, atau bagian samping kendaraan.
Namun bagaimana legalitas box tambahan pada sepeda motor?

Melansir Kompas.tv, penggunaan box tambahan pada motor harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang sebaiknya dipatuhi untuk keselamatan berkendara bagi diri sendiri atau pengguna jalan lainnya.
Regulasi pemuatan barang di sepeda motor diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.
Dalam PP tersebut, persyaratan teknis angkutan barang dengan sepeda motor tertuang dalam Pasal 10 ayat 4, yakni:
1. Muatan memiliki lebar tidak melebihi setang kemudi.
2. Tinggi muatan tidak melebihi 90 cm dari atas tempat duduk pengemudi.
3. Barang muatan ditempatkan di belakang pengemudi.
Baca juga: Apakah Motor Listrik Tanpa STNK Bisa Kena Tilang Polisi?
Dampak negatif
Memasang box yang terlalu besar bisa menggangu kenyamanan karena dapat mengurangi stabilitas dalam berkendara.
Selain itu, muatan yang disimpan dalam box disarankan merupakan benda yang bersifat ringan seperti baju.
Ukuran box yang tak sesuai dengan motor membuat ruang gerak pengendara menjadi sempit.
Hal ini dapat menghalangi pandangan mata untuk melihat kondisi ke samping maupun belakang dari kaca spion yang menyebabkan blind spot.
Baca juga: Cara Memilih Jas Hujan yang Aman untuk Pengendara Motor, Gunakan yang Berwarna Terang
Penggunaan box setiap hari juga dapat mempengaruhi kondisi motor karena menahan beban berlebih.
Hal ini diungkapkan oleh Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu.
"Box itu digunakan saat kita membawa barang saja, bukan digunakan setiap hari. Pada beberapa merek box ternama, aturan pemakaian box yang benar itu biasanya akan dicantumkan agar biker bisa mengerti fungsinya," ujar Jusri seperti dikutip dari Kompas.com pada berita tahun 2022 silam.
Aspek keamanan dan keselamatan wajib diperhatikan

Pada arsip berita tahun 2022 (4/6/2022), Kompas.com juga pernah membahas penggunaan box dari aspek keamanan dan keselamatan.
Kualitas dari braket dan box sebisa mungkin harus bagus dan tidak mudah patah, jangan abal-abal atau sekadar murah.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejati (WMS) diler utama motor Honda Jakarta dan Tangerang, mengatakan, jika braket yang digunakan bahannya kurang bagus, bisa berbahaya untuk pengguna jalan lain.
“Kalau bahannya biasa saja, ada kemungkinan patah ketika sudah dipakai dalam waktu yang lama. Selain itu jika patah di jalan, jadi berbahaya,” kata Agus kepada Kompas.com.
Baca juga: BPKB Hilang Bisa Diganti, Kenali Syarat, Biaya, dan Cara Mengurusnya
Selain itu, Agus juga menyarankan agar penggunaan box tambahan harus disesuaikan dengan motornya.
Kemudian beban box jangan terlalu berat agar tidak mengganggu keseimbangan sepeda motor.
“Pemilihan box juga harus proporsional. Jangan motornya kecil tetapi boxnya terlalu besar,” ucap Agus.
Terkait aksesoris dari pabrikan, pastinya sudah melalui uji kelayakan dan keamanan sepeda motor, mulai dari bahan dan dimensinya.
Dikhawatirkan biasanya pengguna motor yang hanya ikut-ikutan memakai box tetapi tidak memikirkan keamanan.
“Khawatir pemotor yang ikut-ikutan menggunakan box tambahan, tidak memikirkan bahan braket dan dimensi boxnya. Bisa tiba-tiba patah dan terjatuh sehingga membahayakan pengendara lain,” kata dia
*Artikel ini diolah dari Kompas.tv dan Kompas.com