TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sih sobat sehat disini yang tidak risih dengan keberadaan jerawat?
Ya, jerawat yang membandel memang dapat menjadi masalah yang mengganggu dan memengaruhi penampilan.
Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan bakteri.
Faktor lain seperti perubahan hormonal, stres, dan pola makan juga dapat mempengaruhi perkembangan jerawat.
Jerawat yang membandel cenderung sulit dihilangkan dan mungkin memerlukan perawatan khusus.
Baca juga: Manfaat Timun bagi Penderita Diabetes, Bantu Turunkan Kadar Gula Darah dan Cegah Komplikasi
Membersihkan wajah secara teratur dapat membantu menghindari penumpukan minyak dan kotoran yang dapat menyebabkan jerawat.
Gunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit.
Meskipun keinginan untuk memencet jerawat mungkin kuat, ini bisa membuat peradangan semakin buruk dan menyebabkan bekas luka.
Memencet jerawat juga dapat menyebarkan bakteri ke area sekitarnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang sehat, dengan menghindari makanan berlemak tinggi dan gula, dapat membantu mengurangi jerawat.
Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami permasalahan kulit yang berjerawat dan hal tersebut masih dalam batas normal.
Baca juga: Daftar Shio yang Diprediksi Sukses di Tahun Naga 2024, Berada di Tangan Dewi Fortuna
Beberapa orang menganggap jika adanya jerawat disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan.
Seseorang yang memiliki kulit berminyak umumnya cenderung mudah berjerawat.
"Jadi yang keturunan ini bukan jerawatnya, tetapi jenis kulitnya yang berminyak, karena jerawat itu biasanya pada kulit berminyak," pungkas Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia.
Adapun jerawat pada kulit kering itu biasanya jerawat steroid, yakni jerawat akibat pemakain kosmetik yang mengandung tinggi steroid.
Apabila jerawat tak kunjung sembuh, kuncinya adalah melakukan konsultasi dengan dengan dokter secara langsung.
Dengan begitu munculnya jerawat bisa diketahui penyebabnya.
Jerawat bisa muncul karena aktivasi androgen dari kelenjar sebaceous.
Baca juga: Kalender 2024, Jadwal Libur Nasional Menurut SKB 3 Menteri
Jerawat seringkali muncul di tempat yang sama.
Hal ini lantaran di area yang sama adalah area di wajah dimana androgen mengaktifkan kelenjar sebaceous.
Artinya seperti di area pipi bawah, dagu, garis rahang, hingga leher.
Munculnya rasa gatal pada area berjerawat bisa menjadi ciri jerawat yang akan sembuh.
Proses penyembuhan pada jerawat akan melibatkan ekffoliasi secara alami untuk membuka lapisan kulit yang baru.
Proses eksfoliasi itulah yang menimbulkan sensasi gatal pada jerawat.
Apabila jerawat dibiarkan begitu saja dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka jerawat tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengurangi rasa percaya diri serta memicu timbulnya komplikasi kulit yang lebih parah.
Baca juga: Meski Rendah Indeks Glikemik, Ini Batas Asupan Ubi Cilembu yang Aman Bagi Penderita Diabetes
Perlu diketahui jika komplikasi akibat jerawat yang tidak ditangani biasanya berupa timbulnya bekas kehitaman, bopeng atau scar acne, depresi hingga beberapa kasus bisa terjadi keloid.
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Depok program Sapa Dokter Kecantikan edisi 02 Februari 2022.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.