TRIBUNHEALTH.COM - Menyusu secara eksklusif menjadi salah satu cara pemberian nutrisi utama untuk si Kecil sejak baru lahir sampai usia 6 bulan.
Karena, saat 6 bulan ke atas, si Kecil sudah mulai masuk ke proses MPASI atau Makanan Pendamping ASI.
Tapi, bagaimana jadinya jika ternyata si Kecil hanya mau menyusu dengan satu payudara saja?
Itulah yang menjadi tantangan bagi para Busui (Ibu Menyusui) untuk tetap memberikan yang terbaik untuk anak.
Bisa saja si Kecil hanya ingin menyusu dengan satu payudara saja karena adanya perbedaan dari rasa, aliran dan volume ASI serta ukuran payudara.
Baca juga: 7 Kebiasaan Ini Ampuh Menekan Risiko Penyakit Diabetes, Biasakan Konsumsi Serat dan Kayu Manis
Jangan sampai si Kecil kekurangan ASI ya Bu jika hanya dengan satu payudara saja.
Ditakutkan tumbuh kembangnya terhambat karena kurangnya ASI yang diberikan Ibu jika hanya satu payudara saja.
Dalam wawancara bersama dr. Adnina Hariningrum, CIMI yang menjadi dokter konselor laktasi di Kehamilan Sehat Serpong.
Menurut beliau, ada 3 alasan utama yang menjadi jawaban dari bayi menyusu hanya lewat satu payudara saja.
"Alasan pertama, bisa saja karena bayi punya preferensi aliran ASI yang ia lebih suka. Ada bayi yang lebih suka aliran ASI yang deras, ada yang malah kewalahan dengan aliran ASI yang deras, jadi ini memang bisa berbeda-beda, tergantung kondisi bayi." ujar dr. Adnina, CIMI.
Memang kondisi bayi dan ibu berbeda-beda dan tidak bisa kita samakan, ya.
“Lalu alasan kedua, biasanya karena terbiasa menyusu di satu payudara saja. Misalnya, Ibu lebih sering memberikan bayi ASI lewat payudara kanan saja karena lebih nyaman untuk ibu, atau bayi lebih bisa melekat dengan lebih nyaman di payudara kanan tersebut, sehingga kesempatan bayi belajar menyusu di payudara kiri juga jadi minimal." lanjut dr. Adnina.
Lalu ketiga, ada masalah anatomis atau seperti tortikolis.” lanjutnya.
Baca juga: Menu Sarapan untuk Menghilangkan Perut Buncit dan Menurunkan Berat Badan
Pada penyebab ketiga ini, kemungkinan kemungkinan saat disusui di salah satu PD, nantinya bayi akan lebih sulit menyusu atau tidak bertahan lama.
Dari tiga penyebab yang dikatakan ahlinya, sejak dini para Ibu sudah wajib memberikan ASI kepada si Kecil secara merata.
Tidak hanya satu payudara saja. Jika Ibu tidak segera untuk berkonsultasi dengan ahlinya, maka pemberian susu kepada si Kecil akan berkurang dan ia akan kekurangan nutrisi.
Jangan sampai proses tumbuh kembang anak nantinya bermasalah hanya karena si Kecil kurang mendapatkan nutrisi yang cukup dari Ibunya.
Alasan lain yang memungkinkan si Kecil hanya ingin menyusu lewat satu payudara saja, karena adanya luka atau bengkak yang membuat si Kecil tidak ingin menyusu secara langsung.
“Sebenarnya pada beberapa kasus, menyusu hanya lewat satu payudara bisa saja sudah mencukupi pemberian nutrisi kepada bayi."
"Tapi, yang dikhawatirkan ialah suplai ASI di payudara sebelahnya akan berkurang signifikan jika tidak rutin disusukan, ini yang tidak diharapkan. Jadi disarankan untuk para Ibu tetap memberikan ASI kepada bayi dengan dua payudara ya. Jangan hanya satu saja." ucap dr. Adnina.
Pada penjelasan tersebut, dokter hanya khawatir nantinya payudara Ibu yang sebelah bisa mengering.
Bagi para Ibu yang mengalami masalah atau kekhawatiran yang sama, dr. Adnina, CIMI memiliki beberapa saran untuk Ibu.
“Ada sedikit saran dari saya yang bisa para Ibu terapkan ya, pertama tentu jangan panik ya. Tenang saja, Ibu bisa langsung konsultasikan kondisi tersebut ke konselor laktasi terdekat. Supaya si Kecil bisa menyusu di dua payudara."
"Lalu yang kedua, kita harus sama-sama mencari tahu terlebih dahulu, apa penyebab bayi hanya ingin menyusu lewat satu payudara. Terakhir, Ibu juga jangan menyerah untuk tetap berikan si Kecil payudara sebelahnya ya. Supaya bisa melewati masa pengenalan kepada si Kecil kepada payudara Ibunya.” ujar dr. Adnina.
Jadi bagi Ibu yang mengalami hal yang sama, cobalah untuk memerah terlebih dahulu payudaranya supaya tidak terlalu deras sebelah.
Supaya Ibu bisa memberikan nutrisi yang terbaik kepada si Kecil dan tanpa kekurangan apapun. (Tribunhealth.com)