TRIBUNHEALTH.COM - Kerja keras merupakan salah satu kunci untuk menggapai kesuksesan.
Akan tetapi, bekerja terlalu keras hingga melupakan waktu libur juga dapat membahayakan kesehatan.
Tak hanya menyebabkan kelelahan saja, bekerja terlalu keras ternyata juga dapat berdampak negatif untuk kesehatan tubuh.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat muncul karena bekerja terlalu keras yaitu stres dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
Baca juga: 7 Kebiasaan Malam Hari yang Bikin Gemuk, Termasuk Scrolling Media Sosial
Dampak Negatif Kerja Terlalu Keras
Pada dasarnya, kehidupan pribadi dan pekerjaan memang harus berjalan seimbang.
Melansir Medical News Today, terus-menerus bekerja tanpa memberikan ruang untuk istirahat dan momen bersama orang terkasih dapat berdampak negatif pada produktivitas, kreativitas, dan kesehatan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Anda juga perlu memberi jeda untuk berlibur agar bisa menciptakan suasana kerja yang sehat.
Ketika Anda terus menerus bekerja hingga lupa untuk liburan, ada banyak aspek dalam diri Anda yang akan terkena dampaknya, terutama kesehatan.
Dikutip dari National Institute of Health dan Healthline, berikut dampak negatif kerja terlalu keras hingga lupa berlibur yang perlu Anda pahami.
1. Tekanan dan stres yang berkelanjutan
Bekerja tanpa liburan akan menempatkan karyawan pada tekanan dan stres yang berkelanjutan.
Stres yang berkelanjutan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon stres, seperti kortisol.
Ketika hal ini dibiarkan secara terus-menerus, kondisi ini juga akan meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan tidur, dan menurunkan daya tahan tubuh.
2. Peningkatan risiko gangguan mental
Kesehatan mental karyawan menjadi rentan ketika tidak ada kesempatan untuk melepaskan diri dari tuntutan pekerjaan.
Penelitian menunjukkan bahwa bekerja tanpa jeda dapat meningkatkan risiko gangguan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan kelelahan emosional.
Baca juga: Redakan Stres dalam 5 Menit dengan 7 Cara Mudah Berikut Ini
3. Penurunan kualitas tidur
Karyawan yang tidak diberi kesempatan untuk berlibur dapat mengalami penurunan kualitas tidur.
Kurangnya waktu istirahat yang berkualitas dapat mengganggu ritme sirkadian, yang merupakan jam biologis tubuh, dan memicu masalah tidur seperti insomnia sehingga akan memengaruhi kinerja dan kesehatan umum.
4. Penurunan produktivitas dan kreativitas
Sebuah kesalahan umum bahwa menganggap bekerja terus-menerus sebagai kunci produktivitas yang tinggi.
Pasalnya, bekerja secara terus-menerus dapat memicu kelelahan kronis yang juga dapat merugikan produktivitas dan kreativitas, karena otak dan tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dan meregenerasi.
Baca juga: 8 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih untuk Turunkan Berat Badan
Baca juga: Inilah 6 Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Konsumsi Jahe, Berikut Dosis Aman Saat Mengonsumsinya
5. Peningkatan risiko burnout
Bekerja tanpa liburan meningkatkan risiko burnout yang merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan kelelahan kronis, kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai, dan perasaan keputusasaan.
Burnout dapat menyebabkan penurunan motivasi, ketidakpuasan kerja, dan penurunan performa kerja secara keseluruhan.
6. Gangguan hubungan interpersonal
Kurangnya waktu libur dapat merusak hubungan interpersonal karyawan, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Kesulitan dan kurangnya ketersediaan untuk berkomunikasi dapat memicu konflik dan isolasi sosial.
Bekerja tanpa liburan tidak sekedar indikator keberhasilan karena dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius.
Memahami dampak negatif kerja keras untuk kesehatan di atas sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Meskipun begitu, Anda yang mengalami masalah kesehatan tertentu karena bekerja terlalu keras perlu segera mencari bantuan medis sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama Dapat Memicu Penyakit Jantung dan 4 Penyakit Ini, Begini Cara Mengatasinya
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)