TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang patut dihindar karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Sayangnya, obesitas kini tak hanya menyerang orang dewasa saja.
Kasus obesitas pada anak juga mulai melonjak secara global.
Karenanya penting untuk mengenali penyebab obesitas pada anak dan melakukan upaya pencegahan.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Alasan Obesitas Memicu Diabetes, Lemak Sebabkan Resistensi Insulin dan Lonjakan Gula Darah
Penyebab obesitas pada anak
Obesitas pada anak sering kali disebabkan oleh kelebihan asupan kalori dibandingkan keluarannya.
Hal ini dapat dipicu oleh pola makan yang tidak seimbang.
Gaya hidup perkotaan modern juga berkontribusi pada kurangnya aktivitas fisik.
Dengan ruang hidup yang padat, anak jadi terbatas dalam bermain di luar ruangan.

Obesitas pada anak juga dapat disebabkan oleh:
- Makanan cepat saji
- Makanan ultraproses
- Makanan kurang gizi
- Makanan/minuman berkafein/berwarna/berkarbonasi
- Minuman yang dimaniskan dengan gula
Terkadang juga ada penyebab hormonal seperti hipotiroidisme atau penyebab genetik yang menyebabkan obesitas pada masa kanak-kanak.
Baca juga: Asap Rokok hingga Polusi Dapat Menjadi Penyebab Pneumonia pada Anak, Berikut Ciri-cirinya
Kesalahan makan pada awal kehidupan
Pemberian makan berlebihan, ketergantungan pada susu formula (walaupun tidak diperlukan), dan pengenalan sereal kemasan selama masa penyapihan berkontribusi terhadap obesitas pada masa kanak-kanak.
Strategi untuk mencegah hal ini antara lain dengan memberikan ASI sesuai anjuran WHO, menghindari pemberian makan secara paksa, dan mendorong pemberian makan sendiri dengan fokus pada pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan nutrisi penting.

Kurang gerak dan banyak screentime
Peralihan ke gaya hidup sedentary, yang diperburuk dengan meningkatnya waktu screen time, menjadi lebih umum.
Kedua hal ini juga berkontribusi terhadap obesitas yang dialami oleh anak-anak.
Orang tua harus memberi contoh
Orang tua dan pengasuh berperan penting sebagai panutan.
Mereka harus menekankan kebiasaan makan sehat, olahraga teratur, dan sikap peduli terhadap masyarakat kurang mampu.
Mendorong keterlibatan anak-anak dalam persiapan makanan akan menanamkan keterampilan hidup yang berharga.
Orang tua hendaknya memprioritaskan kebutuhan anak, menghindari jalan pintas dan praktik yang sia-sia.
Melibatkan anak-anak dalam persiapan makanan, mengikuti praktik makanan tradisional, dan menanamkan kemandirian pada anak melalui keterampilan memasak dpat berkontribusi pada komitmen seumur hidup terhadap kesehatan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)