Breaking News:

Tanaman Liar Bantu Cegah Stunting? Emang Bisa?

Masalah stunting juga dapat terjadi akibat kebutuhan zat gizi anak yang tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya.

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
Istimewa
Praktik Memasak Tumbuhan Liar kepada Ibu-Ibu PKK Desa Kuripansari 

TRIBUNHEALTH.COM - Masalah stunting merupakan masalah gizi utama di banyak negara berkembang termasuk Indonesia.

Hal ini salah satunya akibat kekurangan asupan gizi yang terjadi pada masa bayi masih di dalam kandungan.

Masalah stunting juga dapat terjadi akibat kebutuhan zat gizi anak yang tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya.

Hal ini disampaikan oleh salah satu Dosen Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Triska Susila Nindya, pasca pelaksanaan kegiatan Pengmas di Kabupaten Mojokerto

“Stunting merupakan masalah umum yang sering terjadi. Peluang stunting lebih besar terjadi pada keluarga miskin karena adanya keterbatasan dalam pemenuhan pangan sehingga mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan asupan gizi selama kehamilan maupun saat masa tumbuh kembang anak."

Baca juga: Salah Masak Bayam Bikin Kandungan Nutrisi Hilang, Ahli Gizi Sarankan Masak Bayam dengan Cara Ini

"Selain itu terjadinya sakit yang berulang juga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu sehingga mengakibatkan stunting

Makan yang sehat dan bergizi tinggi khususnya pada masa-masa kehamilan dan anak usia balita sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah stunting.

Namun, perlu diingat bahwa kondisi di daerah cenderung memiliki tingkat ekonomi yang rendah, Hal menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan gizinya.

Oleh karena itu, perlu adanya alternatif untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya untuk ibu hamil dan anak-anak agar tehindar dari masalah stunting.

Pengadaan gerobak baca untuk siswa
Pengadaan gerobak baca untuk siswa (Istimewa)

Menurut Triska, salah satu alternatif yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi serta mudah dan murah adalah dengan memanfaatkan tumbuhan liar di sekitar yang memiliki zat gizi tinggi, mudah ditemukan dan tidak memiliki nilai ekonomis, atau dalam istilah lain disebut sebagai tumbuhan superfood.

2 dari 2 halaman

“Banyak orang yang tidak menyadari bahwa ada banyak tumbuhan liar di sekitar kita yang bisa dikonsumsi dan bergizi. Sebagai contoh, salah satunya adalah tumbuhan krokot, dimana keberadaan tumbuhan ini sering diabaikan padahal tumbuhan ini mengandung omega 3, vitamin A, vitamin C, magnesium dan kalium."

"Zat gizi tersebut memiliki peran penting untuk mencegah stunting dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Omega-3 juga berperan untuk pembentukan sel otak yang dapat meningkatkan kecerdasan."

"Selain itu, berbagai zat gizi tersebut juga bertindak sebagai antioksidan yang mampu mencegah pertumbuhan sel kanker. Dengan daya tahan tubuh yang baik, maka anak tidak akan sering sakit, sehingga zat gizi yang ada dapat optimal digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya”

Melalui Program Desa Binaan (PPDB) Universitas Airlangga Tahun 2023, Triska bersama tiga dosen lainnya dari Universitas Airlangga yakni Rumayya (Ekonomi Pembangunan), Titik Puji Rahayu (Ilmu Komunikasi) dan Zendi Wulan Ayu Widhi Prameswari (Ilmu Hukum) serta menggandeng salah satu ahli botanis Heri Santoso, mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan tumbuhan liar superfood sebagai alternatif untuk solusi yang mudah dan murah untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan balita untuk mengurangi risiko stunting di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Baca juga: 5 Cara Membentuk Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin, Penting untuk Cegah Penyakit Saat Musim Hujan

Lokasi ini dipilih dengan melihat hasil penelitian Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menunjukkan bahwa angka stunting di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2021 mencapai 27,4 persen, lebih tinggi dari Jawa Timur di angka 23,5 persen dan Indonesia dengan angka 24,4 persen.

Tingginya stunting di Kabupaten Mojokerto salah satunya diakibatkan tidak meratanya ketercukupan pemenuhan nutrisi/gizi bagi ibu hamil dan balita.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan yang dimiliki Kabupaten Mojokerto
Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya menyasar pada masyarakat umum yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu-Ibu PKK, namun juga menyasar pada anak-anak sekolah dasar untuk mengenalkan tumbuhan liar superfood sebagai alternatif jajanan/camilan sehat.

“Kami melakukan berbagai pendekatan baik itu kepada masyarakat melalui ibu PKK dan juga melalui anak-anak sekolah dasar melalui games edukasi maupun hasil olahan tumbuhan liar. Harapannya, masyarakat dapat lebih memanfaatkan tumbuhan liar superfood untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehingga dapat menekan angka stunting di Desa Kuripansari”

Ibu-ibu PKK desa Kurinpansari
Ibu-ibu PKK desa Kurinpansari (istimewa)

Pasca kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan, diharapkan masyarakat setempat dapat lebih memanfaatkan tumbuhan liar superfood untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehingga dapat menekan angka stunting di Desa Kuripansari pada khususnya dan di Kabupaten Mojokerto pada umumnya.

Disisi lain, Tim pengmas Universitas Airlangga juga berharap, kedepannya akan ada program-progam lanjutan yang tidak hanya sebatas pengolahan tumbuhan liar superfood, tetapi juga kegiatan budidaya dan pengembangan produk sehingga tidak hanya berdampak pada masalah stunting namun juga dapat memberikan sumber-sumber penghasilan bagi masyarakat setempat. (Tribunhealth.com)

Baca juga: Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, Aktivasi Kekebalan Tubuh dan Membentuk Respon Antidepresan

Selanjutnya
Tags:
stuntingTribunhealth.comGizi anak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved