lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ketika sudah mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir), tentu Ibu akan merasa senang karena semakin dekat dengan bertemu calon buah hati.
Ternyata masih ada juga beberapa kasus bayi yang lahir lebih lama dari HPL atau lebih cepat dari HPL.
Jika terjadi pembukaan mulut rahim tanpa didahului kontraksi, kemungkinan Ibu mengalami inkompetensi serviks.
Sesuai dengan jawaban dr. Thomson, Sp.OG spesialis kandungan yang berpraktik di Kehamilan Sehat Pos Pengumben dan Karang Tengah, beliau memaparkan “Dalam hal ini kami menyebutnya inkompetensi serviks. Dimana kelainan ini mulut rahim melunak dan memendek, terjadi sejak usia kehamilan 14-18 minggu.”
Baca juga: Tanaman Liar Bantu Cegah Stunting? Emang Bisa?
Jika Ibu mengalami inkompetensi serviks ini, biasanya akan muncul tanda lahir secara prematur dan keguguran berulang.
"Ibu yang mengalami persalinan prematur atau keguguran secara berulang, itu menjadi tanda bahwa Ibu mengalami inkompetensi serviks.
Kondisi ini, perlu deteksi awal, dan penanganan, berupa pengikatan mulut rahim, supaya jangan membuka sebelum bayi cukup bulan.”
Biasanya dokter akan menentukan HPL lewat hari pertama haid terakhir (HPHT) atau dari pemeriksaan yang dilakukan tiap bulan.
Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, Ibu bisa mempercayakan hasil dari USG di 11-13 minggu. Seperti itulah paparan dr. Thomson dalam wawancara tersebut.
“Disaat sudah masuk usia 40 minggu tapi belum merasakan kontraksi, bisa karena haidnya selama ini tidak teratur atau perkiraan usia kehamilan yang salah.” ujar dr. Thomson.
Jawaban tersebut memberikan arti bahwa bagi para Ibu yang ternyata sudah melewati batas HPL tapi tidak kunjung mendapatkan kontraksi, kemungkinan karena perkiraan usia hamil salah atau dari haidnya yang tidak teratur.
Para Ibu yang masih menanyakan, apakah berbahaya masuk HPL tapi belum ada kontraksi, menurut dr. Thomson ini adalah hal penting mengapa harus periksa kandungan.
Baca juga: Salah Masak Bayam Bikin Kandungan Nutrisi Hilang, Ahli Gizi Sarankan Masak Bayam dengan Cara Ini
“itulah pentingnya memeriksakan kandungan secara rutin untuk mengetahui keadaan janin dalam kandungan. Apakah aliran dalam tali pusatnya bagus, apakah plasentanya tidak terjadi pengapuran (plasenta mengeras), bagaimana air ketuban dan kondisi bayi nya”.
Tak jarang kondisi Ibu yang sudah masuk HPL tapi belum juga kontraksi, hal ini perlu diketahui terlebih dahulu semua kondisi yang sudah dikatakan dokter di atas.
Jika semua hasil dalam kondisi baik, biasanya dokter akan menunggu lagi sekitar 1-2 minggu kemudian.
Jadi ada beberapa cara yang disarankan dokter untuk memicu kontraksi agar cepat lahiran. Terbagi menjadi 2, cara alami dan juga cara medis.
“Cara alami yang paling sering kami sarankan, jika sudah HPL boleh rajin-rajin untuk berhubungan intim dengan suami dan spermanya dikeluarkan didalam. Karena di dalam sperma tersebut ada kandungan prostaglandin ini akan merangsang kontraksi dari rahim.”
Berhubungan intim ini memang menjadi saran dari banyaknya dokter untuk merangsang terjadinya kontraksi rahim.
Karena batas usia kehamilan 40 minggu itu menjadi tanda janin siap lahir.
Jika tidak juga merasakan gelombang cinta, maka disarankan untuk berhubungan ya.
Ada cara lain untuk membuat Ibu merasakan mulas atau kontraksi tersebut.
“Secara medis, dokter akan memberikan suntikan atau infus yang sudah diberikan obat kontraksi rahim. Jika Ibu sudah disuntikan obat tersebut, harapannya adalah kontraksi sudah mulai terasa.” jawab dr. Thomson.
Dokter sudah memberikan 2 cara untuk merangsang kontraksi rahim tersebut, jika tak kunjung merasakannya, Ibu bisa langsung datang ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Karena ditakutkannya, Ibu harus melahirkan secara prematur atau kehilangan sang bayi.
Baca juga: 5 Cara Membentuk Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin, Penting untuk Cegah Penyakit Saat Musim Hujan
