TRIBUNHEALTH.COM - Tumit pecah-pecah memang seringkali dikeluhkan bukan?
Kondisi tumit yang pecah-pecah mungkin nampak sebagai masalah penampilan. Namun, kondisi tumit pecah atau fisura tumit ini juga bisa menyebabkan masalah medis yang serius lho.
Ternyata diperlukan upaya ekstra untuk mengatasi tumit pecah, termasuk juga mengidentifikasi penyebabnya agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat.
Kaki Pecah-pecah Apakah Berbahaya?
Melansir Primaya Hospital, kaki pecah-pecah terjadi ketika kulit di bagian bawah tepi luar tumit menjadi tebal, keras, kering dan bersisik bahkan nampak retak.
Tumit pecah-pecah merupakan masalah kaki yang umum dialami. Pada kebanyakan kasus, bila retakannya kecil , masalah ini tentunya menjadi gangguan kecil. Misalnya kaki menjadi tidak enak dipandang.
Baca juga: Pengguna Behel Apa Boleh Bleaching Gigi? Simak Penjelasan drg. Mery Berikut
Namun, bila tidak ditangani dengan tepat, maka retakan semakin dalam, orang yang mengalaminya akan merasakan sakit pada tumit ketika berjalan. Kaki yang pecah-pecah juga bisa terinfeksi dan berdarah.
Infeksi pada tumit pecah-pecah bisa menyebabkan seslulitis, yaitu infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya. Selulitis bisa terjadi akibat bakteri masuk melalui luka terbuka pada kulit. Bakteri akan menyebar dan membuat kulit menjadi kemerahan, melepuh dan bengkak.
Selulitis merupakan masalah medis yang serius dan membutuhkan penanganan secepatnya, hingga harus dirawat di rumah sakit.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Kaki Pecah-pecah?
Kaki pecah-pecah karena kehilangan elastisitasnya. Namun terdapat beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko, diantaranya ialah:
- Berkulit kering
- Dermatitis atopic (eksim)
Baca juga: Daftar Harta Kekayaan Kombes Budhi Herdi, Jabatan Baru Disorot Usai Dicopot karena Kasus Ferdy Sambo
Penyakit kulit seperti gatal-gatal, uncul ruam merah dan gatal.
- Sindrom kaki kering dan basah (juvenile plantar dermatosis)
Kondisi ketika kulit menjadi merah dan bersisik pada telakap kaki anak dan juga remaja.
- Psoriasis atau penumpukan sel kulit mati yang membentuk sisik.
- Tinea Pedis atau infeksi jamur tipe hiperkeratotik
- Keratoderma palmoplantar atau penebalan kulit yang tidak normal di telapak tangan dan kaki
- Masalah sistemik misalnya hipotiroidime (kekurangan hormon tiroid) dan diabetes
Penyebab Tumit atau Telapak Kaki Pecah-pecah
Jika kondisi kulit terlalu kering, maka kulit tidak menjadi elastis. Pada area kulit yang tertekan seperti tumit atau telapak kaki akan muncul bercak keras kulit mati atauu kapalan yang kadang terasa gatal.
Baca juga: Terkuak Tampang Panca, Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa: Sering KDRT & Pengangguran
Jika terus berjalan dnegan kulit keras, maka akan muncul retakan kecil pada tumit dan menyebabkan kaki pecah-pecah.
Tanpa dilakukan perawatan, tentunya retakan akan semakin melebar dan mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam.
Bila retakan sudah mencapai kapiler atau pembuluh darah halus, maka bisa timbul pendarahan. Terdapat beberapa faktor risiko yang membuat kaki pecah-pecah lebih rentan dialami, misalnya:
- Udara kering
- Mandi air panas terlalu lama
- Kelebihan berat badan
- Sering berjalan kaki
- Menggunakan sandal atau sepatu terbuka yang membuat kulit kaki terekspos
Berbagai Cara Mengatasi Kaki Pecah-pecah
Untuk mengatasi kaki yang pecah-pecah tentunya harus lebih sering melembabkan kulit kaki. Gunakan pelembab dengan bahan minyak pada tumit dua sampai tiga kali sehari untuk mengurangi retakan pada kaki ataupun tumit.
Baca juga: Tangis Pecah Ibu Siswa SMK di Subang Tewas Dianiaya Oknum Polisi, Salah Apa Anak Saya
Selain itu juga bisa menggunakan batu apung untuk menggosok kaki agar sel kulit mati yang kerang bisa hilang dan juga pelembab terserqap sempurna.
Cara lain mengatasi kaki pecah seperti:
- Tidak menggunakan sandal atau sepatu yang mengekspos tumit
- Konsumsi air putih yang cukup agar tidak dehidrasi
- Tidak berdiri terlalu lama, terutama pada permukaan yang keras
- Tidur menggunakan kaos kaki
Kaki Pecah-pecah Tak Kunjung Sembuh
Kkai pecah-pecah mungkin tidak kunjung sembuh walaupun sudah diberi perawatan di rumah. Ini menandakan retakan sudah dalam atau perawatan tidak berjalan efektif.
Jangan mengorek-ngorek kulit kering dengan gunting atau pisau, hal tersebut justru bisa mneyebabkan infeksi.
Baca juga: Keunggulan Operasi Caesar vs Persalinan Normal, dr. Zaidul Akbar: Lebih Bermanfaat bagi Bayi
Lebih baik segera ke dokter spesialis kulit untuk menjalani tindakan medis. Dokter bisa mengatasi maslah kaki pecah-pecah antaralain seperti:
- Menggunakan pisau scalpel untuk mengurangi kapalan atau kulit yang menebal
- Memberikan lotion pelembab kaku untuk menjaga kelembaban dan menutrisi kulit
- Memasang perban pada tumit untuk mengurangi pergerakan kulit
- Menyarankan alas kaki yang tepat untuk melindungi bantalan kulit
(TribunHealth.com/PP)