TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah sobat sehat mengalami biang keringat?
Biang keringat atau miliaria adalah suatu kondisi kulit yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan peradangan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada daerah tubuh yang paling sering berkeringat, seperti leher, ketiak, lipatan kulit, atau daerah lain yang terpapar panas dan kelembapan.
Berikut adalah beberapa tipe biang keringat:
1. Miliaria crystallina, merupakan tipe biang keringat paling ringan.
Gejalanya termasuk adanya gelembung kecil yang terlihat seperti tetesan air di permukaan kulit.
Gelembung-gelembung ini cenderung pecah dengan sendirinya.
Baca juga: KJP Bulan Desember 2023 Kapan Cair? Terjawab Sudah Cair Tanggal Berapa, Klik Ini untuk Cek Status
2. Miliaria rubra, merupakan bentuk yang lebih umum dan menyebabkan ruam merah yang gatal.
Kelenjar keringat yang tersumbat dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada kulit.
3. Miliaria profunda, merupakan bentuk biang keringat yang lebih parah dan terjadi lebih dalam di dalam lapisan kulit.
Hal ini dapat menyebabkan benjolan kecil yang teraba di bawah kulit.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan biang keringat meliputi paparan panas yang berlebihan, aktivitas fisik yang intens, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, dan kelembapan tinggi.
Biasanya, biang keringat dapat membaik dengan sendirinya setelah sobat sehat menjauhi penyebabnya dan menjaga kebersihan kulit.
Baca juga: Selain Mengontrol Gula Darah, Olahraga Pagi Juga Bikin Awet Muda
Penyebab biang keringat

Melansir dari laman yankes.kemkes.go.id, biang keringat disebabkan oleh timbulnya ruam dan peradangan akibat penyumbatan pada kelenjar keringat.
Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti mengapa kelenjar keringat tersumbat.
Baca juga: Minum Banyak Air Putih Dapat Menurunkan Gula Darah, Benarkah? Ini Penjelasannya
Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya biang keringat, yaitu:
1. Iklim tropis
Iklim dan cuaca yang panas serta lembab merupakan pemicu utama dari munculnya biang keringat.
2. Kepanasan
Kepanasan dapat memicu tersumbatnya kelenjar keringat yang menyebabkan biang keringat.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kepanasan adalah menggunakan pakaian yang terlalu tebal atau tidur dengan selimut tebal saat suhu sedang panas.
Baca juga: KPU Gelar 3 Debat Capres dan Debat Cawapres, Lengkap dengan Jadwal dan Temanya
3. Aktivitas fisik tertentu
Aktivitas atau olahraga tertentu yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak keringat dapat memicu terjadinya biang keringat.
4. Kelenjar keringat belum berkembang
Kelenjar keringat pada bayi belum berkembang sepenuhnya sehingga keringat lebih mudah tertahan di dalam kulit.
Oleh karena itu, biang keringat lebih mudah terjadi pada bayi.
5. Obesitas
Seseorang dengan berat badan berlebih (obesitas) lebih berisiko mengalami biang keringat, terutama di area-area lipatan kulit, misalnya perut, leher, dan selangkangan.
Baca juga: Susah Tidur di Malam Hari? Coba Lakukan Hal Ini untuk Mengatasinya
6. Tirah baring (bed rest) terlalu lama
Pasien yang menjalani tirah baring dalam waktu yang cukup lama, terutama yang mengalami demam, lebih berisiko untuk mengalami biang keringat.
Gejala biang keringat
Biang keringat merupakan kondisi yang tidak menular.
Kondisi ini umumnya terjadi saat seseorang berada di cuaca yang panas atau lingkungan yang bersuhu lembab.
Biang keringat kerap ditandai dengan gejala berupa:
1. Bintil-bintil kecil berwarna merah, terutama di tempat menumpuknya keringat
2. Gatal atau rasa perih dan tajam pada ruam
Gejala-gejala tersebut dapat muncul di seluruh bagian tubuh dan bisa terjadi pada semua rentang usia, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak.
Biang keringat memiliki bentuk bintik yang mirip dengan keratosis pilaris.
Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima PIP Kemdikbud untuk SD, SMP, dan SMA di pip.kemdikbud.go.id Pakai HP
Akan tetapi, pada keratosis pilaris, bintik-bintik tersebut tidak gatal.
Penting untuk membedakan biang keringat dari kondisi kulit lainnya, seperti alergi atau infeksi, dan untuk mencari bantuan medis jika gejala tidak membaik atau bahkan memburuk.
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.