TRIBUNHEALTH.COM - Duka mendalam bagi keluarga lantaran kasus meninggalnya siswi kelas 1 SMK Negeri di Medan, Puji Boru Sagala alias PJS (15).
Kedua orangtua korban, Udin Sagala dan Isry Marlena Marbun masih merasa terpukul atas kematian putri sulungnya, dilansir via TribunMedan.com.
Marlena Marbun, ibu korban mengaku masih tidak menyangka jika anak pertamanya dari tiga bersaudara itu meninggal dunia dalam keadaan tragis.
Ia masih mengingat, putrinya adalah sosok anak yang baik di keluarha dan tidak pernah memiliki masalah apapun.
"Anakku itu yang paling rajin, paling baik, dia itu memang orangnya enggak banyak ngomong pendiam, tapi dia itu rajin," kata Lena Marbun di kediamannya di kawasan Jalan Rotan VIII, Perumnas Simalingkar, Medan, Senin (4/12/2023).
Lena Marbun menyampaikan, selama ini tidak pernah macam-macam dan selalu menolaj untuk beteman dengan laki-laki.
Baca juga: TIBA-TIBA KAYA! Pegawai Toko Hoki dapat Rp 31 Miliar, Ingin Pulang Kampung Setelah 20 Tahun Kerja
"Biasa dia kalau pulang sekolah pasti langsung ke rumah. Cuma kemarin hari Jumat (1/12/2023) itu dia telat pulang, selama ini tidak pernah," ujar Lena.
"Biasanya kalau pulang pasti selalu kasih kabar, kadang ngirim foto pas dia lagi di dalam angkot," lanjutnya.
Kronologi Penemuan Korban

Sang ibu, Lena Marbun masih tidak menyangka jika putrinya meninggal dalam keadaan tragis.
Sang putri mengalami sakit dan trauma berat setelah diduga dirudapaksa oleh pelajar lain di kos-kosan yang ada di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Ayah korban, Udin Sagala (38), menyampaikan, putrinya, PJS mengembuskan anfas terakhir di ruang IGD RSUP Adam Malik, Sabtu (4/12/2023) dini hari.
"Saya menduga kuat, PJS korban pembunuhan berencana," kata US, Senin (4/12/2023).
Pria yang sehari-harinya sebagai pemulung ini pun menceritakan peristiwa yang menimpa anaknya.
Baca juga: Kulit Sehat dan Bersinar dengan Menerapkan Cara Mudah Jaga Kelembapan Alami Kulit
Awalnya, pada Jumat (1/12/2023) pagi, anaknya pergi ke sekolah bersama kawannya.
Siang harinya, ia mendapat kabar bahwa anaknya belum pulang ke rrumah lantaran mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. namun, sampai larut malam pun putrinya tak kunjung pulang.
Keluarga mulai cemas, sang istri, Lena Marbun sudah menangis-nangis.
"Tiba-tiba, nomor anak saya menelepon tapi yang angkat ibu-ibu. Dia bilang anak saya seperti kesurupan, kejang-kejang di kosan. Diberitahu lah alamatnya. Saya dan istri langsung ke sana," ujar Udin Sagala.
Sesampainya di lokasi, PJS nampak terbaring di atas kasus dalam kos yang ada di lantai dua.
Kondisi PJS cukup memprihatinkan dan sulit diajak komunikasi.
"Itu kamar kosnya gelap tak ada lampu. Anak saya tidak pakai baju sekolah lagi. Hanya pakai tanktop dan celana training. Tatapan matanya kosong, rambutnya basah, mulut dan hidungnya berbusa,"jelasnya.
Udin menyampaikan, sang putri sudah tidak menggunakan celana dlam. Ada darah di bagian kemaluannya, beberapa kondom ditemukan di sekitar dan sejumlah botol minuman.
Baca juga: Lowongan Kerja RANS Entertainment Bulan Desember 2023 di Jakarta, Cek Posisi dan Persyaratannya

Udin menduga, putrinya, PJS dirudapaksa dan dicekoki minuman sesuatu yang membuat kondisi tubuhnya seperti itu. Karena PJS sempat muntaj dan bau seperti alkohol.
Saat itu juga Udin langsung mencurigai seorang pelajar pria yang berinisial WAS (17) yang membawa PJS dari sekolah.
Udin langsung mengabarkan kepolisian untuk mengamankan pelajar yang diduga pelaku.
"Tapi saya menduga bukan hanya dia seorang, melainkan ada beberapa orang lain juga,"ujar Udin.
Kata Udin, salah satu pelaku WAS itu baru saja berkenalan dengan anaknya sekitar dua minggu lalu dari media sosial Facebook.
Usai berkenalan, keduanya lalu bertemu. Sudah dua kali bertemu, pertama anak saya dijemput dan diantar pulang di daerah dekat rumah.
“Pertemuan yang kedua, Jumat 1 Desember 2023 kemarin, saat anak saya lama pulang dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Udin.
Udin menyamoaikan, saat itu putri sulungnya dijemput pelaku yang baru dikenalnya itu, lalu dibawa ke tempat kos-kosan di Jalan Jamin Ginting Medan Selayang.
Pihak keluarga korban berharap seluruh pelaku yang terlibat diusut tuntas.
Baca juga: Latihan Soal dan Kunci Jawaban UAS/PAS Seni Budaya Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka
Udin memohon agar aparat kepolisian memberi hukuman seberat-beratnya pada pelaku, kalau dapat pelaku dihukum mati.
“Kami minta pelaku dihukum mati, setimpal dengan perbuatannya yang keji hingga membuat anak saya meninggal,” ujar udin sembari menangis.
Udin dan Lena berharap kasus yang dialami anaknya ini segera diungkap polisi.
Mereka menginginkan semua pelaku yang terlibat ditangjap dan diproses hukum.
Korban Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Dengan kondisi putrinya yang trauma berat, Udin dan Lena membawa PJS ke klinik di kawasan Simpang Selayang dan membuat laporan ke Polrestabes Medan.
Dari klinik, PJS dinawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum. Setelah itu, PJS dibawa ke rumahnya untuk dilakukan perawatan di rumah.
Namun, menjelang tengah makan, hidung PJS megekuarkan busa dan darah saat berbaring dengan ibunya.
"Karena ada busa yang keluar dari hidungnya, langsung dibawa ke RSUP Adam Malik. Rupanya, pas masih di IGD, anak saya sudah meninggal dunia,"ujar Udin.
Salah Satu Pelaku Telah Diamankan
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa menyampaikan, proses penyelidikan sedang berjalan.
Ia juga menyampaikan, satu terduga pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan.
“Pelaku yang diduga melakukan pencabulan terhadap korban siswi SMK, sudah diamankan,” ujarnya.
Baca juga: PASUTRI Dianjurkan Pakai 2 Minyak Ini untuk Pelumas Alami, dr. Boyke: Anti Kanker Rahim
Fathir menerangkan pelaku berinisial WAS (17) masih berstatus pelajar SMA di salah satu SMA swasta di Medan.
“Terhadap yang bersangkutan masih dilakukan pemeriksaan intensif,” ujarnya, Senin.
Curhatan Malena Marbun Viral di Media Sosial
Atas kejadian yang dialami putri sulungnya, Marlena Marbun memposting pilu hatinya melalui media sosial facebook di akun @Mak Puji.
Ia sangat merasa kehilangan atas kepergian putri cantiknya itu. Berikut postingan Marlena Marbun yang dikutip Tribun-Medan.com, Senin.
Saya ingin cerita agak panjang. Biar yang lain juga nggak pada nanya-nanya. Kenapa anak kak Lena meninggal.
Saya ingin meluapkan rasa emosi, sedih dan rasa pedih di hatiku ini ..
Udah hari ke 2 ini saya nggak melihat wajah boru hasianku di rumah kami ini lagi.
Saya merasa ini masih mimpi, saya blom kecarian, mungkin karena masih banyak kerabat di rumah.
Hari Jumat pagi, seperti biasa boruku hasian pamit pergi sekolah. Dia salam mama & papanya.
Setiap pagi dia rajin bangun, bahkan saya tidak pernah membangunkannya.
Kalau ke sekolah pakaiannya sangat rapi. Hampir tiap hari dia cuci setrika dinasnya.
Boruku itu memang anak paling rajin se jagat raya .. Sebelum sekolah, dia jemur dulu pakaian yang sudah dicuci malam hari.
Sumpah... Dia anak yang baik dan rajin. Setiap hari juga kami pesan dan ingatkan dia, supaya pulang sekolah langsung kerumah.
Bahkan masih di sekolah atau di angkot, udah bolak balik saya call. Tapi hari Jumat, dia nggak pulang-pulang lagi.
Jam 2 siang dia masih ngirim pesan samaku. "Mak,,saya eskul" katanya, dia kirim foto.
Terus dengan cepat saya call dia. Tapi nggak diangkatnya.. Lalu dibalasnya. Mak nggak bisa pakai HP loh...Udah siap itu WA nya nggak aktif lagi.
Saat itu juga saya tidak mersa nyaman, hati nggak tenang. Bolak balik saya call dan chat tapi udah centang.
Saya berdoa dalam hati. Memohon pada Tuhan supaya anakku cepat pulang.
Tiap jam lihat gerbang apa dia udah datang, cek kamar siapa tau dia masuk dari samping pikirku.
Tapi nggak datang-datang. Semua no kawan-kawannya dah aku call. Tapi tak ada yang tau.
Tiba-tiba saya mersa tidak enak hati,, tiba-tiba aku mesara kesedihan yang sangat dalam sampai air mataku menetes.
Anakku yang kecil melihatku menangis kebetulan hari itu papanya nggak kerja.
Pa lihat mama nangis katanya. Udah mulai sore, jantung mulai tak tenang hatiku gelisah.
Udah hampir magrib aku udah mulai ngoceh yg tidak-tidak. Tiba-tiba ada yang kasih kabar nelpon. Dia nelpon pakai no hp bukan WA. Pak.. Ini ada Puji sakit kesurupan katanya.
Dengan tidak memikirkan apapun, kami langsung ke TKP sesuai alamat yang ditunjukkan. Di sana saya melihat boru hasianku. Sudah kayak mayat dibuat orang jahat itu.
Baca juga: Terungkap Sosok Tiko Aryawardhana Anak Siapa, Cek Profil dan Biodata Suami Bunga Citra Lestari
Hal yang tidak terbayangkan. Saya hanya bisa menjerit sekuat-kuatnya. Pujii. Pujiii annku sayanggg. Ini mama nakkkkkk. Ini mama cinta kuuuu.
Saya peluk annaku sayanggg. Ya Tuhann dia sangat trauma. Saya nggak bisa bayangkan. Berapa lama anakku mersakan sakittt seperti itu. Biadab kaliannnnn.
Boruuku cintakuuuu, ankku sayanggggg. Mama & papa langsung bawa ke RS terdekat. Sempat masuk-masuk inpus anakku itu. Dia muntah-muntah dan penuh dar*h.
Satu malam itu kami membawanya ke 3 RS yang berbeda. Tapi jam 3 pagi Anakku tidak bernyawa lagi. Saya tidak percaya semua ini terjadi. Ini hanya mimpi. Dalam hatiku, Mama janji pelaku dan TKP nya akan membanyar semua ini sayangkkuu..
Mama,papa & semua keluarga akan berusaha sayanggkuhhh. Tenanglah kamu di dunia mu yang baru. Mama tau kamu akan selalu ada di hati mama. Dan dekat dengan mama. Walaupun tubuhmu tidak di samping ku lagi. Borukuu sayanggg, mama akan selalu mencintaimuu. Kamu adalah kekuatan dalam hidupku.
Tapi kamuu tega sama mamaaa. Kamu tinggalin mama nakk.
#jadi pelajaran buat yg lainya. Anak-anak Sekolah. Kalau udah pulang sekolah langsung pulang ke rumah. Sangat banyak orang jahat yang sadis di Dunia ini. #anakku_diperkosa_dan_dikasih_minuman_keras #sampai_over_dosis
(TribunHealth.com) (*/tribun-medan.com)