Breaking News:

Tak Semua Wanita Bisa Orgasme Tanpa Bantuan Pasangan, Seksolog dr. Binsar: Wajarnya 2 sampai 3 Kali

Sobat sehat, banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai hubungan seksual.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi orgasme pada perempuan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya kita sudah tidak asing mendengar tentang orgasme.

Namun, beberapa orang awam masih asing dengan maksud orgasme berulang atau multiple orgasme.

Banyak mitos mengenai hubungan seksual yang beredar di masyarakat.

Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunnews.

"Ingat, kita tidak berbicara mitos di sini, ini adalah berbicara keilmuwan. Sehingga tidak semua wanita bisa mengalami orgasme tanpa bantuan atau tanpa support dari pasangannya," ujar dr. Binsar

Baca juga: dr. Boyke Bagikan Resep Awet Muda Seperti Dilalukannya, Tetap Fit Meskipun Usia Hampir 70 Tahun

Membahas secara keilmuwan, ditegaskan dr. Binsar, sobat sehat harus tahu jika tidak semua wanita bisa orgasme tanpa bantuan pasangan.

Kalau begitu, berapa kali berapa kali bisa dialami oleh seorang wanita?

"Sewajarnya biasanya 2-3 kali. Tetapi ada kasus-kasus kelainan di otak yang namanya multiple orgasme,

Jadi ada satu kondisi dimana multiple orgasme itu sampai bisa ratusan kali. Ternyata dalam penelitian itu ada satu gangguan di otak. Nah itu satu penyakit atau satu problem dari bagian saraf atau neurologi," sambungnya

Lanjut dr. Binsar, wanita mengalami orgasme sewajarnya 2 sampai 3 kali.

Baca juga: Kerangka Fitriani Dicor di Blitar, Ternyata Ini Alasan Keberadaannya Tak Dicari, Ada Pria Idaman

2 dari 3 halaman

Namun, ada kasus kelainan di otak, kata dr. Binsar multiple orgasme bisa terjadi sampai ratusan kali.

Ternyata dalam penelitian mengatakan jika multiple orgasme sampai ratusan kali itu karena adanya gangguan pada otak, dan termasuk penyakit pada saraf atau neurologi.

"Nah, saya katakan di sini bahwa sewajarnya adalah 2 sampai 3 kali. Ada satu kasus juga di dalam problem seksual yang namanya Retarded Ejakulasi,

Dimana si pria itu gak bisa ejakulasi di dalam liang sanggama atau vagina pasangannya. Dia bisa ereksi, ereksinya bagus, dia tidak bisa ejakulasi di dalam liang sanggama. Sehingga wanitanya bisa mengalami multiple orgasme. Tetapi dia sendiri tidak bisa mengalami ejakulasi di dalam liang sanggama atau vagina, sehingga retarded ejakulasi harus diterapi," imbuh dr. Binsar

Baca juga: Kembalikan HP Curian Dikira Murah, Wanita Ini Kaget Harganya Rp 650 Juta: Modelnya Jadul

Kata dr. Binsar, terdapat kasus problem seksual yang disebut dengan Retarded Ejakulasi, yakni pria tidak bisa ejakulasi di dalam vagina.

Sang pria bisa ereksi dengan bagus namun tidak bisa ejakulasi di dalam vagina. Sehingga sang wanita bisa mengalami multiple orgasme aatu orgasme berulang. Sehingga, dr. Binsar katakan jika Retarded ejakulasi harus diterapi.

"Terapinya namanya Sex therapy, dan itu taget kita adalah agar si pria tersebut bisa mengalami ejakulasi di dalam liang sanggama atau vagina," tuturnya

Sobat sehat, retarded ejakulasi ini bisa dilakukan terapi yang bernama Sex therapy.

Targer dari terapi itu adalah agar sang pria bisa ejakulasi di dalam liang sanggama atau vagina.  

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexologist.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Binsar Martin SinagaMedical SexologistPasangankesehatan seksualhubungan seksual
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved