Breaking News:

Trend dan Viral

Kisah Pak Guru Lukas, Belum Terima Gaji Usai SK PPPK Keluar, Berharap Guru di Pelosok Diperhatikan

Demi menghemat biaya transportasi, Pak Guru Lukas dengan tiga guru lainnya menginap di perpustakaan sekolah.

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
Kompas.com
Guru di SMP Negeri Wini Pak Lukas yang tak pernah terima gaji 10 tahun 

TRIBUNHEALTH.COM - Kisah pilu pak guru bernama Lukas, setelah menerima SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dirinya belum juga terima gaji.

Pak Lukas bahkan tinggal di perpustakaan sekolah bersama dengan anggota keluarganya.

Fasilitas sekolah berupa perpustakaan tersebut dialihfungsikan sebagai tempat tinggal sementara untuk para guru.

Pengalaman pak guru Lukas ini ternyata satu di antara segelintir kisah lainnya.

Kondisi yang sangat tidak mudah, mungkin itu yang menggambarkan kondisi guru di perbatasan negara yang kerap kali serba terbatas.

Baca juga: 8 Fakta 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta, Bawa Uang Rp 100 Ribu hingga Modal Ikuti GPS

Bukan saja sulitnya fasilitas mengajar, tapi gaji yang sering telat.

Hal ini seperti yang dialami oleh para guru di SMP Negeri Wini.

SMP ini terletak di Humusu C, Insana Utara, Kapupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sekolah ini terletak di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Ada sebanyak 235 siswa yang bersekolah di SMP Negeri Wini pada tahun ajaran 2023/2024.

2 dari 4 halaman

Sementara, total tenaga pengajar berjumlah 31 guru yang terdiri dari 14 guru PPPK dan 17 tenaga honorer.

Guru di SMP Negeri Wini dituntut kreatif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar karena keterbatasan fasilitas.

Baca juga: The Real Keluarga Besar! Ayah Punya 38 Istri, 199 Anggota Hidup Serumah, Sehari Habiskan 80 kg Beras

Para guru yang ada di perbatasan sulit dapat gaji hingga terbatas alat mengajar
Para guru yang ada di perbatasan sulit dapat gaji hingga terbatas alat mengajar (Kompas.com)

Misalnya, Guru Bahasa Inggris, Frederikus Tnepu Bana (34).

Ada pula guru lain misalnya seperti Lukas Kolo.

Sudah 10 tahun terakhir Lukas Kolo (37 )mengabdi di SMP Negeri Wini.

Ia menjalani profesinya sebagai guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Wini dengan sukacita.

Pada Agustus 2023 lalu, Lukas menerima Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Namun, hingga saat ini ia belum menerima gaji.

“Saya terima SK tanggal 7 Agustus 2023, sampai hari ini belum terima gaji. Mungkin pemerintah masih urus, karena terlalu banyak peserta,” ungkap Lukas, seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com

Baca juga: Daftar 12 Provinsi yang Mengalami Kenaikan UMP 2024, DKI Jakarta Naik 3,6 Persen, Maluku Tertinggi

Lukas tidak mengetahui secara pasti kapan akan menerima gaji.

3 dari 4 halaman

Saat ini, dirinya hanya bisa menunggu saja.

Untuk bertahan hidup, Lukas mengandalkan kerja sampingan dengan menjadi pekerja kebun dan menjual hewan.

Di SMP Negeri Wini ini, Lukas bersama keluarganya sengaja tinggal di ruang perpustakan yang dialihfungsikan menjadi mess.

Hal tersebut demi menghemat biaya transportasi dari rumahnya di Bakitolas yang jaraknya sekitar 25 kilometer ke SMP Negeri Wini.

“Pulangnya kalau ada keperluan saja. Ya kadang satu bulan sekali. Yang menginap di mess ada tiga guru, termasuk saya,” ungkapnya.

Dia mengaku harus membuat alat peraga karena tak memiliki lab bahasa.

“Sejauh ini, kami hanya bisa pakai alat peraga. Kami kreatif sendiri untuk membuat gambar atau poster. Kami sediakan dan kami paparkan agar mereka tahu tentang apa,” tuturnya.

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Lakukan 7 Hal Ini Secara Rutin

Saat praktik listening atau praktik mendengarkan percakapan Bahasa Inggris, Frederikus menggunakan speaker atau pengeras suara kecil yang disambungkan ke ponsel.

Frederikus mengungkapkan bahwa SMP Negeri Wini tak memiliki proyektor untuk mengajar.

Bahkan terkadang dirinya meminjam proyektor ke SD Katolik Wini yang tak jauh dari sekolahnya.

4 dari 4 halaman

“Kami kadang kalau mau pakai Infocus (merek proyektor) harus pinjam dari SD Katolik Wini. Karena kan mereka ada. Kalau ada pertemuan orangtua dan urgent, ya harus pinjam,” ujar Frederikus.

Di sisi lain, setiap guru harus membeli buku referensi tambahan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk siswa.

“(Kalau ada tambahan belajar, guru) harus beli. Terkadang, buku referensinya disiapkan oleh guru, lalu mereka fotokopi,” ucap Guru Bahasa Indonesia, Aryance Paulina Thake Kolo.

Baca juga: Tahukah Anda Rutin Makan Pisang Bisa Bantu Atasi Kecemasan? Berikut Simak Faktanya

lustrasi guru di pedalaman yang sedang mengajar
lustrasi guru di pedalaman yang sedang mengajar (Kompasiana.com)

Lukas pun meminta Pemerintah Indonesia memperhatikan tenaga pengajar di pelosok negeri yang jauh dari kata sejahtera.

Apalagi di wilayah perbatasan banyak tenaga guru honorer.

“Karena di sini banyak guru honorer. Tentunya pemerintah harus membuka mata. Karena, tanpa guru, dunia bisa mati. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa,” katanya.

“Kebutuhan sangat menuntut, tapi pemerintah kurang memperhatikan, itu kendala kami di situ. Jadi, kami mohon supaya, untuk ke depan, perhatikan guru,” ucap Lukas melanjutkan.

Serupa dengan Lukas, Frederikus berharap pemerintah lebih memperhatikan tenaga pendidik.

“Anak bangsa ini perlu dididik. Tapi, bagaimana dengan kami yang pendidik? Itu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.

Terlepas dari hal tersebut, Frederikus juga tetap berharap agar siswanya yang lulus bisa melanjutkan ke jenjang tinggi dan tidak kalah saing dengan anak yang bersekolah di kota.

Baca juga: 6 Pilihan Minuman Terbaik untuk Meningkatkan Sistem Imun Agar Tidak Mudah Sakit

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 10 Tahun Ngajar Pak Guru Lukas Tak Pernah Digaji, Tinggal di Perpus Sekolah, 'Mungkin Masih Diurus'.

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

Baca berita lain seputar kesehatan di sinis

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
guruLukasSurat KeputusanPPPKSMP Negeri WinihonorerTimor Tengah UtaraNusa Tenggara Timurberita viralTribunhealth.com Belacang Domu Warandoy
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved