TRIBUNHEALTH.COM - Seorang warga Makassar meminta Calon Presiden Anies Baswedan untuk menurunkan uang panai jika dia terpilih dalam Pilpres 2024 mendatang.
Permintaan yang terbilang unik ini terjadi ketika Anies Baswedan, mengunjungi pembagian air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Minggu (5/11/2023).
Melansir Kompas.com, kehadiran Anies merupakan undangan dari Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) Muhammad Ramli Rahim.
Capres dari Koalisi Perubahan itu disambut meriah oleh warga.
Namun ada salah satu peristiwa unik di tengah kunjungan Anies.
Baca juga: Gandeng Putra Jokowi sebagai Cawapres, Prabowo Senang jika Gibran Tak Perlu Keluar dari PDIP

Salah seorang warga terdengar berteriak agar Anies turun tangan menurunkan uang panai pernikahan.
"Pak Anies tolong turunkan uang panai kalau terpilih jadi presiden," teriak salah satu warga yang diiringi tawa warga lainnya.
Sayangnya, Anies Baswedan tidak merespons permintaan itu.
Kompas.com melaporkan Anies tetap fokus mendengar keluhan warga soal kekurangan pasokan air bersih.
Baca juga: Berikut Hasil Survei Capres 2024 dari 18 Lembaga, Prabowo Paling Berpotensi Menang Pilpres 2024
Lalu apa itu uang panai?

Tribun-Timur.com pernah menulis mengenai uang panai.
Pada masa Kerajaan Bone serta Gowa dan Tallo, jika ada seorang laki-laki hendak meminang perempuan entah dari kalangan bangsawan maupun bukan, wajib menyerahkan uang panai’.
Jika tidak diserahkan, konsekuensinya adalah pinangan itu jelas ditolak.
Uang panai hanya diserahkan kepada perempuan dari suku Bugis, Makassar, dan Mandar.
Uang panai dimaksudkan sebagai penanda jika si laki-laki yang kelak akan menjadi suami akan mampu menafkahi istrinya.
Baca juga: Warga Papua Nugini Ramai-ramai Pindah ke Indonesia, Ingin Jadi WNI dan Mendapatkan Akses Pendidikan
Nah, sebaliknya, jika tidak mampu atau memiliki uang panai’, bagaimana mungkin kelak akan memberi nafkah.
Jika mampu memberi uang panai berarti siap secara lahir batin untuk membangun bahtera rumah tangga.
Menikah pun tak cukup jika hanya bermodalkan cinta.
Uang panai pada esensinya bukanlah uang untuk membeli calon istri.
Uang panai adalah uang belanja atau mahar atau uang untuk membiayai pesta yang akan digelar keluarga calon mempelai perempuan.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, esensi uang panai’ mulai bergeser.
Baca juga: Terungkap Profesi Sosok Sultan di Pati yang Beri Mahar Fantastis, Sertifikat Kosan hingga Mobil
Awalnya adalah uang belanja, tapi kini bagi sebagian kalangan, uang panai’ menjadi simbol prestise dan gengsi.
Nominal uang panai’ mencitrakan, siapa yang meminang dan siapa yang dipinang.
Menikah di kalangan sebagian orang Bugis, Makassar, Mandar, akhirnya bukanlah perkara mudah dan murah.
(TribunHealth.com)