TIRBUNHEALTH.COM - Mengontrol kadar lemak dalam darah, baik kolesterol atau trigliserida penting untuk menjaga kesehatan secara umum.
Pasalnya tingginya lemak dalam darah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan.
Ketika lemak darah tinggi, satu di antara hal yang sering disalahkan adalah gorengan.
Padahal ada sejumlah makanan tak berminyak yang juga bisa meningkatkan trigliserida.
Misalnya nasi dan mie, biskuit, minuman manis, dan juga berbagai makanan ringan.
Melansir Sanook.com, berikut ini uraiannya.

Nasi dan aneka mie
Nasi dan berbagai olahan mie tetap bisa bikin gemuk jika dikonsumsi terlalu banyak.
Karenanya penting untuk mengontrol porsi agar tidak menambah lemak dalam darah.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Cara Makan Mie Instan yang Paling Baik agar Tubuh Tetap Fit
Roti, kue kering, biskuit
Ketiganya adalah karbohidrat.
Jika dimakan terlalu banyak, roti dan biskuit dapat meningkatkan trigliserida.
Roti sehat sekalipun, jika dimakan berlebihan, tetap bisa berbahaya bagi tubuh.
Minuman manis

Perhatikan asupan segala bentuk minuman manis.
Semua minuman bergula dapat memperburuk kondisi pembuluh darah, termasuk meningkatnya lemak tak sehat.
Berbagai makanan ringan
Makanan ringan kerap kali mengandung gula atau garam.
Kedua bahan tersebut merupakan hal penting yang perlu dihindari untuk mencegah munculnya lemak dalam darah.
Bukan Cuma Diabetes, Banyak Konsumsi Gula dan Garam Juga Berbahaya untuk Jantung

Konsumsi gula dan garam kerap kali dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes.
Namun, mengonsumsi gula dan garam ternyata juga menyebabkan penyakit lain, yakni penyakit jantung.
Penjelasan tersebut disampaikan langsung oleh Ahli Jantung di Prayag Hospitals Group, India, Ayushi Agarwal kepada kanal kesehatan Times of India.
“Konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak langsung pada kesehatan jantung kita. Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, tubuh kita kesulitan memprosesnya secara efisien," katanya, dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: 9 Jenis Camilan untuk Penderita Diabetes Tipe 2, Dapat Mencegah Lonjakan Gula Darah
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel kita menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab mengatur gula darah.
"Resistensi insulin sering kali sejalan dengan obesitas dan penumpukan lemak di sekitar perut, kombinasi berbahaya yang dikenal sebagai adipositas perut,” lanjut ahli tersebut.
Lemak perut ini tidak hanya mempengaruhi penampilan, melainkan juga memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.
"Lemak perut aktif secara metabolik dan melepaskan zat berbahaya ke dalam aliran darah. Hal ini juga mengganggu keseimbangan berbagai hormon yang mengatur tekanan darah, kadar kolesterol, dan pembekuan darah."

"Semua faktor ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung,” tambahnya.
Selain itu, asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan steatosis hati, yang biasa dikenal dengan penyakit hati berlemak.
Hati berlemak adalah faktor risiko lain penyakit jantung.
Hal ini mengganggu kemampuan hati untuk memproses lemak dan gula secara efektif, sehingga menyebabkan peningkatan kadar lemak berbahaya dalam aliran darah.
Garam juga berbahaya

Selain gula, garam juga perlu diwaspadai.
Asupan garam yang berlebihan ini terutama bertanggung jawab atas hipertensi, suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Hipertensi adalah pembunuh diam-diam yang membuat seseorang rentan terhadap masalah jantung.
Ketika mengonsumsi terlalu banyak garam, hal itu menyebabkan tubuh kita menahan kelebihan cairan, yang meningkatkan volume darah dan memberi tekanan tambahan pada arteri kita.
Seiring waktu, tekanan terus-menerus pada arteri kita dapat merusaknya, sehingga memudahkan kolesterol dan plak menumpuk di dindingnya.
Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi di mana arteri menjadi menyempit dan mengeras, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)