TRIBUNHEALTH.COM - Adakah perbedaan anemia pada remaja dan anemia pada bayi, ataupun orang dewasa?
Dokter umum di RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Kalau perbedaan itu lebih ke penyebab dan kriteria anemia. Kalau penyebab mungkin bermacam-macam, kalau bayi itu bisa karena kelainan bawaan atau ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak itu bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui," kata dr. Irene
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, dr. Irene : Anemia pada Remaja Masih Banyak Terjadi
Jadi anak itu kelihatannya kuning selaina anemia. Kemudian juga bisa karena bayi gak bisa memproduksi sel darah merah,
Kalau pada balita udah naik dikit, itu biasanya ada drama balita sulit makan, pilih-pilih makan. Atau mungkin sering jajan, atau malah kebanyakan minum susu, gak mau makan makanan padat gizi. Makannya terjadi kurang nutrisi dan terjadi anemia," lanjutnya
Anemia pada remaja bisa disebabkan karena kekurangan zat besi atau kekurangan zat mikro lainnya.
"Remaja itu kan udah mulai bisa pilih makanan sendiri, udah mulai jajan di luar atau malah lebih banyak makan di luar dibandingkan di rumha. Jadi bisa mengalami kekurangan zat gizi," imbuhnya
Baca juga: Pajak Kendaraan Progresif 2023 Bisa Dihapus Sendiri Pakai HP, Kini Tak Perlu Lagi ke Samsat
Berbicara mengenai anemia defisiensi besi, bisa disebabkan karena asupan zat besi yang kurang, pola makan yang salah ataupun kurangnya pengetahuan tentang gizi.
"Jadi remaja itu biasanya kalau makan yang penting kenyang, belum tentu gizinya itu tercukupi. Yang paling sering terjadi adalah sering melewatkan jam makan. Remaja-remaja itu kadang gak ngerasa laper, jadi waktunya sarapan dia gak mau 'ah nati aja agak siangan', waktunya jam makan siang malah main atau mungkin jajan camilan aja," ujar dr. Irene
Hal tersebut sering terjadi pada remaja dan tidak terpikirkan juga mengenai gizinya bagus artau tidak untuk tubuh.
Pada remaja, rentan terjadi anemia karena penyakit.
Penyakit tersebut bisa karena infeksi seperti TBC atau infeksi kronik lainnya, malaria juga bisa.
Baca juga: Konsumsi Kopi Baik untuk Kesehatan, dr. Zaidul Akbar Bagikan Cara Minum Kopi yang Benar
"Kalau di Jawa mungkin jarang ya ada kasus malaria. Misalnya di Indonesia Timur, kasus malaria itu masih banyak dan itu menyebabkan angka anemia cukup tinggi," tandasnya
Kemudian bisa juga kena imunodifisiensi, yang banyak terjadi pada remaja.
Selain itu bisa juga karena kelainan bawaan.
"Kalau penyebabnya pada remaja sebenarnya pada remaja dan dewasa mirip-mirip. Kalau dewasa mungkin lebih ke malas mikirin zat gizinya ya. Kalau pada remaja kan karena gak tahu tentang zat gizi yang baik untuk tubuhnya itu apa," terang dr. Irene
Anemia bisa juga disebabkan karena pendarahan.
Terutama pada remaja putri yang baru menstruasi, jadi tubuh baru menyesuaikan adanya perdarahan yang berulang, dan ini bisa juga menyebabkan anemia.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum dari Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)