lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Pada tahun 2021, di banyak negara, vaksin Human papillomavirus (HPV) tidak dianggap sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasional.
Namun, vaksin HPV sangat dianjurkan oleh banyak otoritas kesehatan dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan biasanya disarankan untuk perempuan dan laki-laki dalam kelompok usia tertentu.
Vaksin HPV dirancang untuk melindungi terhadap infeksi virus HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks (kanker leher rahim), serta berbagai jenis kanker lainnya, seperti kanker anus, vulva, vagina, dan orofaringeal.
Pemberian vaksin HPV biasanya dimulai pada usia remaja, sekitar 11 hingga 12 tahun, namun juga dapat diberikan pada usia yang lebih tua.
Baca juga: Apakah Penderita Kanker Serviks Bisa Melakukan Vaksinasi HPV? Begini Tanggapan Dokter
Meskipun vaksin HPV tidak diwajibkan di banyak negara, upaya promosi dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi HPV sangat penting untuk mengurangi angka kejadian kanker yang dapat dicegah melalui vaksinasi ini.
Setiap negara memiliki kebijakan sendiri terkait dengan vaksinasi HPV, dan rekomendasi dapat berbeda-beda.
Di Indonesia, vaksin Human papillomavirus (HPV) atau vaksin kanker serviks merupakan vaksin wajib program imunisasi nasional.
Menteri Kesehatan RI menerangkan jika vaksin Human papillomavirus (HPV) memberikan perlindungan terhadap risiko virus penyebab kanker serviks yang bersifat wajib dan dibiayai oleh negara.
Program vaksinasi HPV masuk dalam jajaran vaksinasi wajib di Indonesia seperti imunisasi dasar lengkap dan vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi HPV tahap awal ditujukan pada pelajar perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar sebanyak dua dosis.
Sobat sehat perlu tahu bahwa ada 3 macam jenis vaksin di Indonesia dan berbeda-beda kelengkapannya.
Baca juga: Hentikan Minum Jus Buah! dr. Zaidul Akbar Jelaskan Dampaknya Bagi Kesehatan
"Nggak cuma serviks, jadi nanti untuk vaksin-vaksin yang lain," terang dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Perlu menjadi informasi jika virus HPV tidak hanya menyerang serviks.
Berdasarkan penjelasan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) ketiga vaksin tersebut sama bagusnya dan memiliki perlindungan pada kanker serviks.
Namun yang membedakan adalah banyaknya jenis virus pada proktesinya.
Jenis-jenis vaksin HPV
1. Vaksin bivalent
Pada vaksin ini hanya mencegah dua macam virus saja, yaitu tipe 16 dan 18.
Jenis vaksin ini memiliki harga yang jauh lebih murah.
Rata-rata harga vaksin HPV bivalent adalah 800.000-1.000.000 an.
Pasalnya vaksin ini hanya ditujukan untuk wanita saja dan tidak bisa diberikan pa
Baca juga: Makanlah Udang Beserta Kulitnya! dr. Zaidul Akbar Ungkap Sederet Manfaatnya
2. Vaksin quadrivalent
Jenis ini memiliki 4 macam ferotipe perlindungan virus.
Vaksin ini adalah vaksin kuadrivalen yang bisa mencegah HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.
Jenis ini tidak hanya mencegah kanker serviks saja, namun bisa melindungi dari kanker serviks, kutil kelamin, kanker penis, kanker anus, dan beberapa juga urofaring.
Berdasarkan penuturan dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) vaksin ini memiliki harga sekitar 1.100.000-1.500.000.
"Semuanya tidak memerlukan pengulangan kecuali ingin mendapatkan hasil yang lebih," sambung dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Perlu menjadi informasi jika vaksin ini diberikan untuk perempuan dan laki-laki.
Baca juga: Mengenal Batuk Rejan, Gejala Mirip dengan Flu dan Sangat Menular
3. Vaksin HPV 9-valent
Proteksi vaksin ini pada 9 jenis macam virus.
"Jadi yang 4 itu ditambah 5 lagi yang untuk kankernya termasuk yang urofaring," kata dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM).
Vaksin 9-valent atau gardasil 9 memberikan perlindungan terhadap 9 tipe HPV, yaitu 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.
Vaksin ini juga tak hanya bisa diberikan pada perempuan saja, bahkan laki-laki juga bisa menerima vaksin ini.
Rentang harga vaksin ini adalah sebesar 2.200.000-3.000.000.
Ketiga jenis vaksin ini dilakukan sebanyak 3 kali.
Baca juga: Cicil Utang KCJB ke China Selama 30 Tahun Rp 226 M per Bulan, Stafsus Menkeu Beri Tanggapan
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Theressia Handayani, M.Biomed (AMM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja program Bincang Kesehatan edisi 20 Februari 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.
