Breaking News:

Pesan dr. Ammarilis Sp.KK Bagi Penderita Alopecia: Jangan Takut & Jangan Stres

Rambut rontok sebenarnya adalah hal yang umum terjadi. Namun, jika rambut rontok hingga terjadi kebotakan perlu diwaspadai.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
pontianak.tribunnews.com
ilustrasi alopecia 

TRIBUNHEALTH.COM - Alopecia atau kebotakan ialah kondisi kerontokkan rambut yang sebenarnya normal terjadi dan bisa kurang dari 100 helai, yakni antara 50-100 helai per hari, namun pada alopecia rambut rontok lebih dari 100 helai per hari.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Ammarilis Murastami menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.

"Bagi para penderita alopecia ataupun merasa bahwa dirinya menderita alopecia, jangan terus semakin stres gitu ya. Alopecia bisa diatasi, alopecia bisa diobati,

Baca juga: Adakah Makanan Tertentu yang Menyebabkan Alopecia? Ini Kata dr. Ammarilis

Jadi jangan takut, jangan stres dulu menghadapi alopecia. Konsultasikan dengan spesialis kulit dan kemalin atau spesialis dermatologi dan venerologi terdekat," kata dr. Ammarilis

Setelah berkonsultasi, dan adanya diagnosis, maka dokter dan pasien akan bekerjasama dalam melakukan terapi atau memanage alopecia.

Terapi dan memanage alopecia yang dilakukan juga sesuai dengan alopecia nya.

"Jadi jangan khawatir, alopecia bisa diatasi. Jadi jangan stres sendiri," lanjutnya

Baca juga: Pemain Timnas Indonesia Dulunya Main di Sinetron Tendangan Si Madun, Siapakah Sosoknya?

Lantas penyebab dari Alopecia itu apa?

"Untuk alopecia sendiri, yang disebut alopecia aerata biasanya disebabkan oleh proses autoimun," kata dr. Ammarilis

Jadi dimana proses autoimun itu menganggap rambut sebagai benda asing, jadi menyebabkan timbulnya rontok dan terjadi kebotakan, jadi proses dalam tubuh kita sendiri," lanjutnya

2 dari 3 halaman

Apa saja perawatan untuk menangani alopecia?
"Terapi alopecia itu tergantung penyebabnya. Jadi terapinya gak simple, gak cukup dengan shampo atau gak 'Ah minum vitamin aja deh', tergantung penyebabnya," ujarnya

Kalau misalnya penyebabnya karena infeksi, dengan mengatasi infeksi atau penyakitnya itu nanti akan balik ya,"

Baca juga: Daftar Top 5 Instansi Masih Sepi Pelamar CPNS 2023

Jika penyebabnya karena kekurangan gizi, diperbaiki gizi, itu juga akan langsung balik biasanya," imbuh dr. Ammarilis

Kalau misalnya karena autoimun, maka autoimun harus stabil terlebih dahulu.

"Nah, yang namanya proses autoimun yang berlangsung terus menerus, sehingga terus yang kita selesai pengobatan. Nanti masuknya adalah fase maintenance, fase perawatan" lanjutnya

Misalnya konsumsi suplemen, melakukan perawatan rambut yang lebih ekstra dibandingkan shampoo dan kondisioner biasa, juga bisa.

Bisa juga memicu atau merangsang pertumbuhan rambut dengan melakukan tindakan tertentu misalnya injeksi (obat atau grow pattern dari darah) atau serum-serum yang memicu pertumbuhan rambut.

Baca juga: Tak Rela Diputus, Pria Asal Surabaya Tega Sebar Foto & Video Tak Senonoh PMI Wanita Tulungagung

"Dengan tindakan-tindakan lain seperti needling, pokoknya intinya merangsang pertumbuhan rambut, itu juga bisa," jelas dr. Ammarilis

Kalau yang susah adalah male pattern baldness. Jadi alopecia karena genetik otomatis risikonya seumur hidup akan mengkonsumsi suplementasi, kalau enggak ya balik lagi, namanya genetik," tandasnya

Jika tidak dijaga, tidak dirawat, tidak  di maintenance, maka akan kembali seperti pattern baldness pola kebotakannya.

3 dari 3 halaman

Penanganan alopecia tergantung dari penyebabnya.

"Iya tetep tergantung penyebabnya kan kita cari dulu. Bisa dengan topikal, misalnya dengan shampoo, oles-ples yang lain atau obat-obatan, hair tonic. Bisa juga dengan suplemen oral, baik itu obat ataupun memang sifatnya vitamin penumbuh rambut itu juga bisa kita lakukan." pungkas dr. Ammarilis

Tetapi yang paling penting adalah mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ammarilis Murastami Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Ammarilis Murastami Sp.KKRambut Rontokalopecia
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved