TRIBUNHEALTH.COM - Gegara konten di media sosial, 11 orang siswi SD di Situbondo, Jawa Timur menyayat tangannya sendiri.
Hal ini dilakukan mereka agar kelihatan gaul dan mengikuti tren saat ini.
Tak tanggung-tanggung, tangan belasan siswi ini sampai bengkak dan mengeluarkan darah.
Setelah adanya pemberitaan mengenai hal tersebut, Kepolisian Sektor Kota melakukan penyelidikan.
Dalam hal ini, pihak kepolisian mengumpulkan para guru, komite, dan wali murid.
Baca juga: CARA MUDAH Cek Nama Penerima Bansos, Pemerintah Turunkan Bantuan Uang Rp 750 Ribu dan Beras 30 Kg
Melansir dari TribunMedan.com, dalam pertemuan tersebut, Kepala Sekolah, Sri Rahmatillah mengatakan pertemuan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti temuan adanya siswa SDN yang melukai tangannya sendiri.
"Ya harapannya adanya pertemuan ini kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari," ujarnya.
Menurutnya, dengan kejadian ini tidak ada yang perlu disalahkan, karena kita harus bekerja sama untuk menanggulangi masalah ini.
Sehingga bantuan semua pihak, baik orangtua, sekolah, dan instansi lain termasuk Polsek Situbondo Kota.
"Selama ini bekerja sama dalam hal antisipasi bullying," ucapnya.
Hal serupa disampaikan Korwil Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Situbondo, Ririn Yunaini.
Baca juga: Mengenal Sosok 9 Naga, Penguasa Ekonomi Indonesia, Lengkap dengan Bisnis dan Kekayaannya
Menurutnya, pihaknya mengapresiasi langkah tanggap dan cepat pihak sekolah dengan ditemukanya kejadian siswa sayat tangan sendiri itu.
"Kami sepakat tidak ada yang boleh disalahkan, terutama anak, orangtua dan guru yang harus saama sama mengajari anak tentang nilai positif dan negatifnya. Yang terpenting kita selalu memberikan pendampingan terhadap anak didik kita semuanya," kata Ririn.
Ririn berharap agar para orangtua dapat menyempatkan waktu bagi anak anaknya meskipun hanya sebentar, sehingga orangtua menjadi tempat curhat bagi anaknya dan tidak kepada pihak lainnya.
"Tugas guru agar jangan lepas kontrol, bahkan jika perlu dilakukan sidak setiap minggu, Ya mohon maaf apabila ada yang diamankan oleh pihak sekolah, nantinnya akan disampaikan kepada wali murid, begitu sebaliknya jika ada temuan di rumah agar orangtua jangan segan untuk disampaikan kepada pihak sekolah," harapnya.
Baca juga: Sering Capek dan Sakit Kepala? Tanda Tubuh Perlu Detox, dr. Zaidul Akbar Sarankan Lakukan 3 Hal ini
Sementara itu, Kapolsek Situbondo Kota, Iptu Harnowo mengatakan, untuk mengantisipasi pengaruh dari luar, terutama media sosial ini merupakan tanggung jawab bersama. Baik pihak sekolah maupun orangtua sama sama punya andil dalam mengawasi anak didiknya.
Iptu Harnowo menghimbau, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali, maka pihaknya meminta para orang tua agar selalu memberikan perhatian terhadap putra putrinya. Sehingga jika ada sesuatu hal terjadi, maka orangtua atau wali murid akan lebih paham dan cepat mengetahuinya.
"Yang terpenting orangtua selalu mengawasi anak anak saat memegang dan bermain handphone," kata Iptu Harnowo.
Dengan adanya pertemuan ini, lanjut Harnowo, harus ada kesepakatan semua pihak, agar ada kebijakan baru bagi anak didiknya di sekolah.
"Misalnya saja siswa diharuskan bawa bekal makanan dari rumah dan selama siswa di sekolah pagar ditutup," katanya.
Baca juga: Ingin BAB Lancar? dr. Zaidul Akbar Sarankan Konsumsi Minuman Ini Pagi dan Malam, Buktikan Khasiatnya