TRIBUNHEALTH.COM - Siswa Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua) di Demak tega membacok gurunya sendiri di ruang kelas.
Sang siswa bahkan sempat mengelabuhi sang guru dengan menyapanya terlebih dulu.
Guru bernama Ali Fatkhur itu pun tak bisa mengelak lagi ketika tiba-tiba murid tersebut mengeluarkan celurit yang sudah dia sembunyikan di balik punggung.
Dirinya pun mendapat bacokan serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Kotak Suara Pilkades Tangerang Mengeluarkan Asap, 4 Surat Suara Terbakar, Panitia Heran: Kok Bisa?
Kronologi: sembunyikan celurit di balik punggung, setelah bacok kabur

Insiden ini terjadi ketika Ali Fatkhur mengawasi ujian tengah semester di Kelas XII IPS.
Pelaku, AR, datang menggunakan sepeda motor.
Dia berhenti di depan ruang kelas dan menyapa Ali.
Dia pun menyambut pelaku tanpa rasa curiga.
Tak lama, bocah ini mengambil celurit yang telah disembunyikan di punggung.
Secara membabi buta, dia membacok guru tersebut dan lari meninggalkan ruang kelas itu.
Celurit yang digunakannya untuk membacok pun langsung dilempar ke lapangan sekolah dan kabur menggunakan motornya.
Baca juga: Pilu, Pengantin Pria Tewas Tertembak Jelang Akad Nikah, Pelaku Adalah Tamu Undangan Pesta Resepsi
Motif: Tak puas dengan nilai tengah semester
Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya menjelaskan alasan pelaku melakukan pembacokan.
Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester.
"Dia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," jelas AKBP Muhammad Purbaya.
Saat ini, korban masih mendapat perawatan di UGD RSUP dr. Kariadi Semarang.
"Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, perkembangan korban cukup baik setelah dirujuk di Semarang."
"Korban saat ini sudah dapat diajak komunikasi," ungkapnya.
Status pelaku masih buron
AKBP Purbaya menambahkan, Satreskrim Polres Demak masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang tega membacok gurunya sendiri.
"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku," tambahnya.
Baca juga: Hindari 7 Kebiasaan ini Untuk Cegah Masalah Usus dan Pencernaan, Tak Boleh Begadang dan Asal Makan
Kepala Kemenag Cek Lokasi

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak, Afief Mundzier beserta jajarannya mengecek lokasi pembacokan yang dilakukan oleh siswa kepada gurunya di MA Yayasan Islam Suhada (Yasua).
Di lokasi itu, Afief Mundzier ingin mengetahui secara pasti kronologi pembacokan yang menimpa Wakil Kesiswaan Ali Fatkhur Rohman.
Diketahui bahwa akibat peristiwa tersebut, Ali Fatkhur mengalami luka serius di bagian leher belakang dan lengan kirinya.
Saat ini korban pun masih mendapatkan perawatan di RSUP dr Kariadi Semarang.
Menanggapi peristiwa tersebut, Afief sempat kaget dan prihatin atas kejadian menimpa Fatkhur yang sedang menjaga PTS dibacok oleh muridnya sendiri.
"Kami sampaikan prihatin, duka mendalam, kami mendapatkan kejadian yang bisa disebut mencorengan nama baik madrasah," kata Afief kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).
Proses belajar mengajar diharapkan tetap berjalan normal

Atas kejadian itu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak pun meminta kepada pihak MA Yasua agar tidak menganggu proses pembelajaran.
"Kami minta semua jajaran lembaga pendidik di MA ini, untuk kemudian tidak terganggu dengan kejadian ini."
"Bagaimana bersama sama melakukan recovery healing pada anak didik di madrasah," ungkapnya.
Dia menyampaikan bahwa untuk kasus ini semuanya dipasrahkan kepada pihak kepolisian.
"Tentu saat ini kami melakukan cek di lapangan, saat ini proses sudah di kepolisian."
"Kami hargai proses saat ini berjalan apapun hasilnya, kami serahkan sepenuhnya kepada kepolisian," tutupnya.
Baca juga: Sarapan Penting untuk Penderita Diabetes, Menu yang Tepat Bisa Mencegah Lonjalan Gula Darah
Biaya Perawatan Korban Ditanggung Kemenag
Kondisi guru olahraga yang dibacok muridnya sudah mulai membaik dan bisa diajak komunikasi.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak, Afief Mundzier seusai menjenguk Ali Fatkhur Rohman di RSUP dr Kariadi Semarang.
Diketahui guru olahraga sekaligus wakil kesiswaan di MA Yasua Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Ali Fatkhur Rohman sempat dibacok muridnya sendiri yaitu AR.
Saat itu korban sedang mengawasi PTS di sebuah ruangan, sekiranya pukul 09.30, Senin (25/9/2023).
Dia mengatakan, kondisi korban saat ini sudah mulai membaik dan bisa diajak komunikasi.
"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar secara baik."
"Korban bahkan mengetahui persis kejadian, dia bisa bercerita," kata Afief kepada Tribunjateng.com, Senin (25/9/2023).
Dia menjelaskan, luka yang berada di bagian leher dan lengan masih dalam proses penanganan dari pihak rumah sakit.
"Ada dua luka di leher dan di lengan sebelah kiri."
"Yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit."
"Untuk di leher masih menunggu hasil rontgen."
"Secara umum kondisi korban stabil," ungkapnya.
Afief menambahkan, untuk perawatan atas kejadian yang menimpa Fatkhur, Kantor Kemenag Kabupaten Demak akan menanggung semua pembiayaan.
"Atas petunjuk pimpinan, segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinasan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Demak," ucapnya.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)