Breaking News:

Trend dan Viral

Nyaris Nikahi Santiwati 'Siluman', Bukan Wanita Cantik Ternyata Pria Tua, Minta Mahar Rp 50 Juta

Tengah viral seorang santriwati jadi-jadian yang mengenakan cadar dan menipu korbannya dengan mengiming-iming bersedia menikah.

Penulis: Putri Pramestia | Editor: Putri Pramestia
jateng.tribunnews.com
Nyaris Nikahi Santiwati 'Siluman', Bukan Wanita Cantik Ternyata Pria Tua, Minta Mahar Rp 50 Juta 

TRIBUNHEALTH.COM - Tengah viral seorang santriwati jadi-jadian yang mengenakan cadar dan menipu korbannya dengan mengiming-iming bersedia menikah.

Kagetnya, mahar yang diminta santriwati jadi-jadian itu sebesar Rp 50 juta.

Melansir TribunJateng.com, karena sudah terlalu percaya, seorang pria pekerja di perusahaan tambang di Kalimantan akhirnya kena tipu.

Korban pun merasa kaget setelah mengetahui wajah asli calon istrinya tak berparas cantik, melainkan seorang pria tua.

Alhasil, seorang karyawan tambang berinisial AW (35) merasa sangat syok dan melaporkan kasus tersebut pada polisi.

Selama iini ternyata AW tertipu dengan sosok wanita yang ia kenal di Facebook bernama Arini Juwita.

Nyaris Nikahi Santiwati 'Siluman', Bukan Wanita Cantik Ternyata Pria Tua, Minta Mahar Rp 50 Juta
Nyaris Nikahi Santiwati 'Siluman', Bukan Wanita Cantik Ternyata Pria Tua, Minta Mahar Rp 50 Juta (jateng.tribunnews.com)

Baca juga: Salma Salsabil Dikecam Imbas Aksinya yang Mengubah Lirik Lagu Stasiun Balapan dengan Kata Kasar

Dari foto rofilnya, Arini Juwita adalah wanita bercadar dan mengaku sebagai santriwati yang berusia 20 tahunan.

Saat keduanya berencana hendak menikah, Arini Juwita meminta mahar sebesar Rp 50 juta kepada AW.

Ternyata kedok Arini Juwita sebagai santriwati hanya tipuan saja.

Sosok santriwati yang bernama Arini Juwita aslinya ialah seorang pria paruh baya berinisial S dan sudah berusia 53 tahun.

2 dari 4 halaman

Kemudian S ditangkap jajaran Cybercrime Ditreskrimsus Polda Sulawesi Selatan pada Jumat (15/9/2023).

Pelaku diamankan di kediamannya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Panit Subdit V Cybercrime Ditreskrimsus Polda Sulsel AKP Iqbal Usman E mengatakan, pelaku ini beraksi melalui aplikasi media sosial (Medsos) Facebook.

Lalu S menyasar seorang karyawan perusahaan tambang di wilayah Kalimantan.

"Korban inisial AW (35) asli Makassar. Merantau di Kalimantan bekerja sebagai karyawan tambang" kata Iqbal kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Kejanggalan Rekaman CCTV Kasus Bocah SD di Gresik buta, Kasek Diperiksa Ulang LBH: Jadikan Tersangka

"Saat ini pelaku bersama barang bukti kami amankan di Polda Sulsel guna proses penyidikan lebih lanjut," imbuhnya.

"Adapun kronologis kejadiannya bahwa korban dengan pelaku berkenalan melalui sosial media" kata Iqbal.

"Kemudian pelaku berperan sebagai wanita yang muslimah (santriwati), penghapal Al Quran, kemudian mengajak korban untuk menikah," jelasnya.

Tak sampai di situ, S pun meminta sejumlah uang untuk mahar biaya pernikahan kepada AW.

Tanpa rasa curiga, AW dengan mudahnya mengirim uang senilai Rp 50 juta kepada S.

"Jadi pelaku berperan sebagai seorang wanita tapi kenyataannya pelaku adalah seorang laki-laki"

3 dari 4 halaman

"Untuk meyakinkan daripada korban ini bahwa memang betul dia bersedia menikahi korban"

"Akhirnya pelaku meminta Rp 50 juta. Sehingga korban mengirimkan uang," ucap Iqbal.

"Salah satu digunakan sebagai uang maharnya pada saat perkawinan termasuk persiapan lain"

"Jadi korbannya ini memang asli Sulsel tapi mencari nafkah di Kalimantan dan berkenalan melalui sosial media," sambungnya.

Baca juga: Pria Wajib Tau Tips Memperlambat Penurunan Gairah Seksual dan Ereksi

Iqbal menjelaskan, modus kejahatan pelaku ini telah dilakukan sejak Agustus lalu.

Penipuan ini baru terungkap ketika korban datang ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk menemui pelaku.

Iqbal mengungkapkan hasil kejahatan S digunakan untuk kepentingan sehari-harinya dan juga untuk bermain judi togel.

"Yang jelas dorongan ekonomi. Pelakunya juga suka main itu judi togel," ungkapnya.

Atas perbuatannya S bakal dijerat dengan Pasal 45 a ayat 1 juncto pasal 28 ayat 2 UU ITE dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Pernikahan Sesama Pria Batal

4 dari 4 halaman

Kasus lain, kagetnya seorang pria Lombok Na (30) hampir menikah dengan wanita 'siluman'.

kagetnya seorang pria Lombok Na (30) hampir menikah dengan wanita 'siluman'.
kagetnya seorang pria Lombok Na (30) hampir menikah dengan wanita 'siluman'. (jateng.tribunnews.com)

Bagaimana tidak, wanita yang hendak dinikahi itu ternyata adalah seorang pria.

Hal itu terkuak setelah identitas sang wanita jadi-jadian akhirnya dibongkar orangtua kandungnya.

Sebelumnya diwartakan, kisah seorang pria nyaris menikahi sesama pria viral di media sosial.

Dia adalah NE, pria yang mengaku sebagai wanita.

Mengetahui fakta mengejutkan itu, orangtua mempelai pria bernama Toha pun mengungkap perasaannya.

Baca juga: Prosedur Operasi Gigi Bungsu, Konsultasi Dokter dan Rontgen Dilakukan, Ini Kata drg. Zahrah Almira

Toha seharusnya menikahkan sang putra dengan menantunya yang berinisial EN (18).

Namun pernikahan itu urung dilaksanakan setelah Toha mengetahui identitas asli EN yang ternyata seorang pria.

Sosok EN (18), calon pengantin wanita di Lombok Tengah ternyata seorang pria berinial Zk sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada calon suaminya, Na (30), warga Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah.

"Dia (EN) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bunyi Salak Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).

Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin salat dengan menempati saf perempuan.

"Saat shalat berjamaah di musala, dia (EN) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.

Toha menceritakan pengalaman panjang hingga akhirnya menemukan identitas pengantin EN yang ternyata seorang laki-laki berinisial Zk asal Dusun Pengalang, Desa Krame Jati, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Toha menceritakan, awalnya Na membawa merarik EN ke rumahnya pada Kamis (7/9/2/23) malam.

Sebagaimana tradisi Sasak Lombok, keluarga dan kerabat akan berdatangan hadir mengunjungi pengantin yang baru saja didatangkan.

Saat itu warga belum mengetahui bahwa EN merupakan seorang pria karena menggunakan kerudung.

Baca juga: Pelajar SMK di Gunung Kidul Tak Malu jadi Pemulung: Tempuh 15 Km Sehari dapat Rp 15.000

"EN ini kan keseharian di sini pakai jilbab, terus pakai lipstik, tidak ada yang curiga dia laki-laki, karena bentuk dan cara jalannya kayak perempuan sekali," kata Toha ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).

Mulai terungkap Toha mengatakan, setelah tiga hari berada di rumah Na, selanjutnya dilakukan proses adat nyelabar ke rumah keluarga EN.

Diketahui nyelabar merupakan proses memberi kabar dari keluarga mempelai laki-laki kepada orangtua perempuan bahwa anaknya telah menikah.

Sebagai tokoh masyarakat dusun, Toha sendiri yang pergi melakukan selabar.

Sebelum berangkat ia sempat mengonfirmasi EN bahwa dia menikah dengan Na tanpa ada paksaan.

"Kita tanya dulu dia (EN) apakah kawinnya sama Na ini paksaan atau tidak. Selanjutnya kita tanya identitas alamat orangtuanya," kata Toha.

Setibanya di alamat yang diberikan EN, tepatnya di Dusun Pengalang, Desa Krama Jati Lombok Tengah, Toha bertemu dengan orangtua EN.

"Pas saya datang ke alamat yang diberikan EN, orangtuanya bingung, tidak mengaku punya anak perempuan menikah, karena tidak punya anak perempuan," kata Toha.

Saat itu, pihak tokoh masyarakat dan kepala dusun setempat bingung, dan mencoba meminta bantuan ke dusun-dusun tetangga untuk mencocokkan identitas EN dengan alamatnya.

Hingga akhirnya, Toha mencoba menelepon EN dengan video call agar orangtua melihat langsung pengantin perempuan.

Namun saat video call EN menggunakan jilbab dan menutup mukanya.

Baca juga: Raffi Ahmad Beri Modal Usaha Eks Sopir Mama Amy, 30 Tahun Mengabdi Kini Menderita Sakit

"Pas waktu video call, dia menutup mukanya dengan masker, orangtuanya jadinya tidak mengenal dia. Orangtuanya sempat marah karena tidak mau memperlihatkan wajah utuhnya," kata Toha.

Saat itu, pihak tokoh masyarakat dan kepala dusun setempat bingung, dan mencoba meminta bantuan ke dusun-dusun tetangga untuk mencocokkan identitas EN dengan alamatnya.

Hingga akhirnya, Toha mencoba menelepon EN dengan video call agar orangtua melihat langsung pengantin perempuan.

Namun saat video call EN menggunakan jilbab dan menutup mukanya.

"Pas waktu video call, dia menutup mukanya dengan masker, orangtuanya jadinya tidak mengenal dia. Orangtuanya sempat marah karena tidak mau memperlihatkan wajah utuhnya," kata Toha.

Mengetahui hal tersebut, Toha tidak langsung mengabarkan kepada keluarga calon mempelai pria bahwa EN adalah seorang laki-laki.

Ia akan memberitahukannya setelah Zk keluar dari kampung calon mempelai pria.

"Untuk kenyamanan, saya akhirnya pulang ke dusun dan menyampaikan bahwa pernikahan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena sesuatu hal, untuk menghindari potensi kemarahan warga," kata Toha.

Hingga akhirnya Zk dijemput pulang keluarganya, kemudian Toha baru menceritakan bahwa EN ternyata seorang laki-laki.

Toha menduga Na dan Zk saling mengenal lewat media sosial Facebook.

"Perkiraan sih dia ini kenal dari Facebook," kata Toha.

Kadus Lemes

Kepala dusun kaget saat tahu calon pengantin wanita warganya ternyata seorang pria.

Kisah ini terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala dusun pun tetap mencoba bersikap bijak.

Ia tak mau calon pengantin wanita yang ternyata seorang pria itu jadi sasaran amukan warga.

Karenanya ia tak buru-buru memberi tahu keluarga pengantin pria.

Menurut pengakuan orangtuanya, pria tersebut sudah hilang selama dua hari.

Ia ternyata menyamar menjadi wanita berkerudung, memakai lipstik, bahkan ikut salat berjamaah di saf perempuan.

Baca juga: FKG Unhas Gelar FGD tentang Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi

Ya, sosok NE (18), calon pengantin wanita di Lombok Tengah ternyata seorang pria berinial Zk sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada calon suaminya, Na (30), warga Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah.

"Dia (NE) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bun Salak, Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).

Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin shalat dengan menempati saf perempuan.

"Saat shalat berjamaah di mushala, dia (NE) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comsantriwatinikahinikahwanita cantikmaharArini Juwita Nissa Asyifa
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved