TRIBUNHEALTH.COM - Inilah kisah dari Soleh Eko Wibowo, seorang siswa SMK di Gunung Kidul, kini mendadak jadi sorotan warganet setelah cerita hidupnya viral di media sosial.
Bagaimana tidak? Soleh Eko Wibiwo bukanlah siswa SMK biasa.
Melansir Surya.co.id, Soleh Eko Wibowo ternyata bekerja sebagai pemulung demi membiayai kebutuhan sekolah dan menambah uang jajan.

Baca juga: Pria Wajib Tau Tips Memperlambat Penurunan Gairah Seksual dan Ereksi
Setelah pulang sekolah, Soleh tidak langsung pulang ke rumah. Tetapi ia menuju belakang sekolah untuk mencari barang-barang bekas seperti gelas bekas minuman ringan dan botol-botol bekas.
Satu per satu parang disingkikan untuk mencari barang pilihannya.
Setelah sekantor besar sudah penuh, ia mengambil sepeda warna putih pemberian salah seorang guru sekolahnya.
Soleh menempuh jarak 15 Km menuju rumahnya.
Ia pun sempat behenti untuk mengambil gelas bekas minuman ringan dan dimasukkan ke sebuah wadah plastik.
Di jalan menanjak, Soleh pun mengayuh sepedanya sambil berdiri agar bebannya terasa lebih ringan.
Baca juga: Prosedur Operasi Gigi Bungsu, Konsultasi Dokter dan Rontgen Dilakukan, Ini Kata drg. Zahrah Almira
Beberapa ibu-ibu yang sedang di pinggir jalan sempat menyapa Soleh, ketika ia mengayuh sepedanya menuju ke rumah di Padukuhan Jeruklegi, Kelurahan Katongan, kapanewon, Nglipar.
Awal sekolah, Soleh jalan kaki dan sejak dua tahun diberi sepeda oleh guru, dan warga.
"Tidak malu, nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu setelah banyak dijual. Biasanya dapat antara Rp15.000 sampai Rp 25.000 kadang lebih kadang kurang," ujar dia.
Tak hanya sepulang sekolah, siswa kelas XII Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini menghabiskan waktu libur untuk memulung sampah.
Bahkan sampai ke wilayah Kapanewon Ngawen.
Walaupun hasil yang didapatkan tidak banyak, namun hal ini cukup untuk membantu untuk kebutuhan sekolah dan uang jajan.
Tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi tidak membuat Soleh menyerah.
Ibunya bekerja sebagai tukang kebun, serta menjual makanan bila ada pesanan, dan sang ayah sambungnya seorang buruh bangunan.
Baca juga: Demi Anak Bisa Makan, Ibu Ini Nekat Maling Telur di Supermarket, Polisi Kirim Sembako
"Ya untuk jajan dan beli kuota," kata Soleh.
Soleh tak memiliki cita-cita yang muluk, dirinya setelah lulus ingin menjadi kreator konten atau berjualan angkringan.
Saat ini dirinya sudah merintis membuat akun media sosial yang berisi tentang animasi dan komik.
"Dulu YouTube saya sudah 500 pengikut, tapi hilang. Sekarang mulai lagi, baru 70-an pengikut," kata dia.
Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Prihadi, mengatakan Soleh berasal dari keluarga yang kurang mampu. Soleh tergolong siswa biasa, tetapi memiliki ketekunan.
Ia membenarkan bahwa siswanya tersebut sering mengambil barang bekas untuk dijual sepulang sekolah. Untuk meringankan pembiayaan sekolah Soleh sudah mendapatkan bantuan dari donatur.
Baca juga: Tak Sempat Bertemu Fuji, Akhirnya Lenggogeni Faruk Ungkap Alasannya, Singgung Thariq Halilintar
Selain itu, lanjut Supater, siswa kelahiran 27 September 2003 itu terlebih dahulu menghabiskan waktu sekitar satu jam memanfaatkan wifi sekolah untuk mengedit animasinya.
Pihak sekolah mendukung hobinya tersebut, diharapkan hobinya tersebut dapat menambah pendapatannya sebagai kreator konten.
"Dia betah di sekolah, pas sudah jam pulang dia manfaatin wifi dulu untuk buat animasi dan komik," kata Supater.
Dia berharap, anak didiknya ini bisa sukses dan membantu perekonomian keluarganya.
(TribunHealth.com)