Breaking News:

Anak dengan Mata Minus atau Silinder Perlu Mengenakan Kacamata, Berisiko Sebabkan Masalah Lain

Dokter Spesialis Mata, dr. Naziya, Sp.M, menjelaskan tindakan apa saja yang bisa dilakukan jika anak mengalami kelainan refraksi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi masalah mata pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Kelainan refraksi merupakan salah satu masalah mata yang biasa terjadi pada anak.

Kelainan refraksi meliputi mata minus, plus, dan silinder.

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Mata, dr. Naziya, Sp.M, menjelaskan tindakan apa saja yang bisa dilakukan jika anak mengalami kelainan refraksi.

Dokter yang berpraktik di RS PKU Muhammadiyah Surakarta itu menyebut, penggunaan kacamata menjadi penanganan utama ketika anak mengalami kelainan refraksi.

"Hal yang penting harus garis bawahi adalah harus segera pakai kacamata," katanya, ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya

Ilustrasi - Mata anak
Ilustrasi - Mata anak (Pixabay)

" Pasien itu atau masyarakat sampai saat ini tuh masih menganggap ada kata-kata yang bilang masa masih kecil udah pakai kacamata sih."

Padahal, pandangan tersebut harus diluruskan.

Pasalnya kelainan refraksi bisa menimbulkan masalah baru jika tidak segera ditangani.

Masalah baru tersebut justru membuat penggunaan kacamata menjadi tidak maksimal.

"Kalau misalnya tidak diberikan kacamata atau alat bantu dengan segera, nanti akan terjadi mata malas atau lazy eye atau ambliopia."

2 dari 3 halaman

"Nah ini kalau udah jadi ambliopia atau mata malas nanti pakai kacamata pun tidak bisa maksimal gitu," tandasnya.

Baca juga: Dok, Benarkah Mata Silinder Bisa Disebabkan oleh Genetik? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Mata

3 Kelainan Refraksi pada Anak

Ilustrasi - Mata anak
Ilustrasi - Mata anak (Pixabay)

Kelainan refraksi pada anak antara lain rabun jauh, rabun dekat, dan juga mata silinder.

Rabun jauh dikenal sebagai miopia dalam dunia medis.

Nantinya, anak yang memiliki rabun jauh perlu menggunakan kacamata negatif atau minus.

"Nah itu nanti dibantu dengan lensa kacamata lensa yang series negatif atau minus," kata dr. Naziya.

"Yang kedua itu hipermetropia atau rabun dekat, nanti dibantu dengan lensa plus."

Kelainan refraksi yang ketiga adalah astigmatisme atau mata silinder.

Baca juga: Sarapan Penting untuk Penderita Diabetes, Menu yang Tepat Bisa Mencegah Lonjalan Gula Darah

Pengaruh genetik

Ilustrasi faktor genetik
Ilustrasi faktor genetik (Pixabay)

Satu di antara penyebab masalah mata pada anak adalah faktor genetik.

3 dari 3 halaman

Artinya, faktor gen atau keturunan turut berpengaruh terhadap terjadinya masalah tersebut.

Kondisi ini bisa dibantu dengan kacamata silinder.

"Yang sifatnya genetik nggak bisa ya karena memang sudah cetakannya kan," katanya, ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.

"Nah yang bisa dilakukan kita memastikan anak tidak telat makai kacamata, nah itu yang paling penting."

"Jadi, apa namanya, hal yang penting harus garis bawahi adalah harus segera pakai kacamata," pungkasnya.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commata minusMata SilinderDokter Spesialis Matadr. Naziya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved