Breaking News:

Anestesi FK UNS Gelar Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di SMAN 2 Karanganyar

FK UNS Beri edukasi kesehatan kepada para pelajar dan bagaimana penanganan pertolongan pertama pada korban henti jantung, henti nafas, dan nyeri akut

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Dok. UNS
Foto Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di Lingkup SMAN 1 Karanganyar (22/06/2023) 

TRIBUNHEALTH.COM - Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, FK UNS telah mengadakan Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Lingkup SMAN 2 Karanganyar guna memberikan edukasi kesehatan kepada para pelajar dan bagaimana penanganan pertolongan pertama pada korban henti jantung, henti nafas, dan nyeri akut pada Kamis (24/08/2023).

Kepala KSM Anestesi, Dr. dr. Purwoko, Sp.An.KAKV.KAO dalam sambutannya mengatakan Pelatihan BHD yang diberikan kepada siswa siswi SMA Negeri 2 Karanganyar merupakan salah satu rangkaian pengabdian masyarakat rutin yang dilakukan KSM Anestesi, seperti yang sudah lebih dahulu dilakukan di SMAN 1 Karanganyar pada 22 Juni 2023.

Kegiatan dimulai dengan memberikan ujian pretest untuk mengukur sejauh mana pengetahuan yang telah sebelumnya dimiliki oleh peserta kegiatan, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberian edukasi mengenai Nyeri dan Tatalaksana Awal Nyeri oleh Dr. dr. RTH Supraptomo, Sp.An. KAO.

Edukasi mengenai BHD sebagai materi utama pada kegiatan ini disampaikan langsung oleh Dr. dr. Purwoko, Sp.An.KAKV.KAO yang dilanjutkan dengan demonstrasi cara memberikan BHD serta pemraktikannya kepada seluruh peserta yang dipandu dan diberikan oleh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, FK UNS.

Foto Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di Lingkup SMAN 1 Karanganyar (22/06/2023)
Foto Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di Lingkup SMAN 1 Karanganyar (22/06/2023) (Dok. UNS)

Keadaan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana korban akan mengalami kecacatan atau bahkan kematian, bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera.

Untuk itu, meskipun pertolongan BHD umumnya dilakukan oleh paramedis, namun bantuan ini di dapat dilakukan oleh kaum awam yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya seperti yang telah banyak diterapkan di beberapa negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, serta Inggris.

Salah satu jenis masalah kegawatdaruratan yang dapat menimbulkan kematian mendadak biasanya ditemui akibat oleh henti jantung yang dalam keadaan ini tindakan resusitasi segera sangat diperlukan.

Tindakan resusitasi harus sudah dilakukan 4 menit pertama sejak terjadinya henti jantung. Jika tidak segera dilakukan bantuan resusitasi dapat menyebabkan kematian atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen.

Tindakan BHD merupakan layanan kesehatan dasar yang dilakukan terhadap korban yang terancam jiwanya sampai penderita tersebut mendapat pelayanan kesehatan secara paripurna di unit pelayanan kesehatan.

Tindakan BHD adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan, dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu.

Foto Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di Lingkup SMAN 1 Karanganyar (22/06/2023)
Foto Kegiatan Edukasi Tatalaksana Awal Nyeri dan Bantuan Hidup Dasar di Lingkup SMAN 1 Karanganyar (22/06/2023) (Dok UNS)
2 dari 2 halaman

“Sebanyak 60 pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar telah mengikuti pelatihan BHD, dimana nantinya diharapkan peserta dapat memahami bagaimana penanganan pertolongan pertama pada korban henti jantung dan henti nafas sehingga dapat turut andil dalam membantu menyelamatkan para pasien yang henti jantung dan napas mendadak yang terjadi di luar lingkup fasilitas kesehatan, khususnya disaat bantuan medis tidak ada atau belum datang” ujar Dr. dr. Purwoko, Sp.An.KAKV.KAO.

Dikatakan juga, "pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai BHD, kami juga menambahkan edukasi mengenai nyeri agar dapat membantu memberikan pertolongan pertama jika dikemudian hari menemukan seseorang dengan nyeri akut tak tertahankan ” sambung Dr. dr. Purwoko, Sp.An.KAKV.KAO.

Tentunya kami berharap pelatihan BHD dan edukasi nyeri ini dapat terus kami langsungkan secara rutin serta dapat pula diperluas cakupannya sehingga semakin banyak pelajar yang dapat menguasai materi ini dan memperoleh manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini (KaKSMAnestesi).

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
UNSTatalaksana Awal NyeriBantuan Hidup DasarSMAN 2 Karanganyar Arje's Kitchen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved