Breaking News:

Begini Pengobatan Anemia Pada Anak, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A jika anemia yang diderita sampai mengganggu fungsi jantung maka perlu dilakukan perawatan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi seorang anak mengalami anemia berat, begini penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A 

TRIBUNHEALTH.COM - Minum teh setelah makan memanglah nikmat.

Teh adalah salah satu minuman yang terkenal dengan rasa dan khasiatnya.

Ada banyak penelitian yang mengimbau untuk tidak minum teh setelah makan.

Bahkan hal ini juga dibenarkan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Menurutnya, penyerapan zat besi ke dalam tubuh akan terganggu jika kita minum teh setelah makan.

Baca juga: TIPS Mencegah Anemia Pada Anak, Salah Satunya Beri Suplementasi Zat Besi

Zat besi akan mudah terserap apabila ada vitamin C di dalam saluran cerna kita.

"Jadi saya sering menganjurkan kalau anak-anak yang mengalami kekurangan zat besi itu mengonsumsi suplemen zat besinya dibarengi dengan sumber yang mengandung vitamin C.

Misalnya buah, jadi boleh dibarengkan dengan buah yang mengandung vitamin C maka penyerapannya akan lebih baik," ulas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Ilustrasi anemia pada anak karena kekurangan zat besi, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
Ilustrasi anemia pada anak karena kekurangan zat besi, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (kompas.com)

Perlu di ketahui jika anak sampai kekurangan zat besi maka akan berisko mengalami anemia.

Pengobatan anemia pada anak

2 dari 4 halaman

Jika anemia yang diderita anak tergolong berat hingga mengganggu fungsi jantung maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit untuk diberikan transfusi darah.

Namun jika anemia yang dialami ringan, maka perlu dicari tahu penyebabnya dan sebisa mungkin kita menghindari pemberian transfusi pada anak-anak.

Perlu dilakukan pengobatan anemia sesuai dengan penyebabnya.

"Seperti tadi, apabila kekurangan zat besi maka kita berikan suplementasi zat besi," ucap Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.

Baca juga: BAHAYA Anak yang Menderita Anemia, Berisiko Alami Stunting hingga Menurunnya Kecerdasan

BERITA LAIN >>> TIPS Mencegah Anemia Pada Anak, Salah Satunya Beri Suplementasi Zat Besi

Anemia pada anak memiliki pengaruh besar pada kehidupannya.

Rupanya anemia berisiko membuat seorang anak mengalami stunting.

Bahkan kondisi ini juga berpengaruh pada kecerdasannya.

Penting bagi para orang tua untuk memperhatikan pemenuhan gizi sang buah hati.

Tips cegah anemia pada anak

ilustrasi pengobatan anemia, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
ilustrasi pengobatan anemia, begini ulasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Kompas.com)
3 dari 4 halaman

1. Ketika anak mengijak usia 4-6 bulan, orang tua harus meminta suplementasi zat besi kepada dokter spesialis anak atau dokter terdekat

Biasanya dokter spesialis anak akan rutin memberikan suplementasi zat besi.

Konsumsi suplemen zat besi setiap hari boleh saja, namun perlu dipastikan bahwa anak tidak mengalami anemia atau kekurangan zat besi.

Hal ini bisa dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium darah.

Jika screening atau pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi HB dan zat besi di dalam tubuh anak sudah cukup, maka orang tua boleh untuk tidak memberikan suplementasi zat besi.

Baca juga: Kejaksaan RI Buka 7.846 Formasi CPNS 2023, Ketahui Jurusan yang Dibutuhkan hingga Persyaratannya

Namun jika belum dilakukan screening atau pemeriksaan laboratorium, maka ada baiknya seorang anak yang berusia 4-6 bulan diberikan suplementasi zat besi sampai usia 2 tahun.

Karena di usia 2 tahun pertama kehidupan inilah anak membutuhkan banyak zat besi untuk tumbuh kembangnya.

2. Memastikan pemberian MPASI dengan baik

MPASI yang diberikan pada anak harus cukup mengandung sumber-sumber zat besi.

Sumber zat besi terbaik adalah hati ayam dan daging yang berwarna merah.

4 dari 4 halaman

dr. Devie mengimbau untuk tidak terlalu sering memberikan teh mengingat banyak masyarakat Indonesia yang memberikan teh kepada sang buah hati, terutama setelah makan.

ilustrasi anemia pada anak, begini paparan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A
ilustrasi anemia pada anak, begini paparan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A (Kompas.com)

Perlu menjadi informasi jika zat besi di dalam tubuh akan menjadi lebih sulit terserap apabila ada teh, kopi atau coklat di dalam saluran cerna kita.

Jadi pastikan setelah makan, sumber-sumber yang mengandung zat besi atau setelah mengonsumsi suplemen zat besi untuk tidak minum teh, kopi atau coklat.

Minum teh boleh saja asalkan tidak setelah makan atau setelah konsumsi suplemen zat besi.

Baca juga: MENGEJUTKAN! Dikira Istri Pejabat Ternyata Nyonya N Si Ratu Narkoba Asal Aceh, Sering Tampil Glamor

3. Jangan melupakan pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI merupakan salah satu upaya untuk mencegah kekurangan zat besi.

Para ibu seyogyanya memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanemiaDokter Spesialis Anakdr. Devie KristianiPenyakit Jantung
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved