TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat adalah salah satu orang yang mengalami anemia?
Anemia dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita.
Bahkan anemia juga dapat terjadi selama masa kehamilan.
Anemia yang dialami oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi yang mengalami anemia akibat kekurangan zat besi.
Lantas, seberapa bahayakah anemia yang diderita oleh anak?
Baca juga: Hobi Makan Seblak? dr. Zaidul Akbar Beri Tips Agar Tak Alami Lonjakan Gula Darah
"Yang pertama, tentu saja konsen kita sebagai dokter anak adalah ke masalah tumbuh kembang.
Karena kita ingin generasi ke depan itu anak-anak kita tidak stunting.
Jadi tinggi badannya bagus, kemudian kecerdasannya juga bagus.
Nah, apabila anak-anak kita sekarang masih banyak yang menderita anemia maka ditakutkan nanti generasi kedepan kita juga kecerdasannya tidak bisa seperti yang kita harapkan.
Jangan sampai kalah dengan negara lain ya.
Kita lihat di negara lain itu seperti Korea, Jepang, generasi yang sekarang itu tinggi badannya sudah luar biasa dibandingkan dengan anak-anak di Asia ya, karena pemenuhan gizinya dari awal itu lebih bagus.
Jangan sampai kita kalah," tutur Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.
Baca juga: Ingin Glowing Tanpa Skincare? dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips dan Rahasianya, Bisa Makan Ceker Ayam
Kondisi yang dikhawatirkan jika anak menderita anemia adalah mengalami stunting.
Selain stunting, anemia ini juga berpengaruh pada kecerdasan anak.
Apabila anemia yang diderita semakin berat, tentu saja akan mengganggu fisik anak.
Misalnya karena jantung harus bekerja lebih keras, maka pada anak-anak yang menderita anemia berat maka bisa mengalami gangguan fungsi jantung atau jantung lemah.
Baca juga: HEBOH Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A di Mata Kuliah Al-Islam, Pihak Muhammadiyah Beri Tanggapan
BERITA LAIN >>> Upaya yang Harus Dilakukan jika Anak Terdiagnosa Anemia
Selain anak-anak, rupanya kelompok lain yang berisiko tinggi mengalami anemia adalah kelompok remaja yang berusia 10-19 tahun.
Apalagi remaja perempuan yang memasuki fase menstruasi.
Adapun salah satu faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami anemia adalah pemenuhan gizi yang kurang tepat.
"Jadi itu tadi ya, praktik pemberian MPASInya kadang-kadang kurang tepat.
Ibu-ibu kita masih lebih banyak mengandalkan sumber-sumber pemberian dari nabati dan sayur.
Sayur itu sehat, harus ada setiap hari.
Tetapi jangan sampai melupakan sumber dari protein hewani," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.
Baca juga: Dulu Dihujat Karena Bandingkan Manusia dan Hewan, Artis Ini Banting Setir jadi Staf Ahli Kemenpora
Lalu bagaimana cara agar anak yang mengalami anemia tetap dapat memenuhi indikator tumbuh kembangnya?
- Apabila sudah terdeteksi seorang anak menderita anemia, maka harus segera diberikan terapi
Perlunya untuk mencari tahu terlebih dahulu penyebab anemia yang dialami anak dan sesegera mungkin untuk dilakukan terapi.
Anemia yang diulas oleh Tribunhealth.com dalam artikel ini adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi.
dr. Devie menerangkan jika anemia akibat kekurangan zat besi lebih banyak dialami oleh sang buah hati.
"Jadi kalau anak kita sudah terdeteksi menderita anemia dan sudah didiagnosis menderita kekurangan zat besi maka kita berikan suplementasi zat besi.
Memang agak lama, jadi kita berikan antara 4 sampai 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan zat besi di dalam tubuh," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A.
Baca juga: MENGEJUTKAN! Dikira Istri Pejabat Ternyata Nyonya N Si Ratu Narkoba Asal Aceh, Sering Tampil Glamor
- Apabila terdeteksi keterlambatan tumbuh kembang, maka harus segera dikejar dengan melakukan stimulasi tumbuh kembang.
Hal ini agar penderita anemia dapat mengejar anak-anak lain yang tidak menderita anemia.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani, Sp.A dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 13 Juli 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.