lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang tidak mau meninggalkan zona nymannya.
Namun, ada juga yang memili untuk meninggalkan zona nyamannya hanya karena merasa bosan dan ingin mencari tantangan baru.
Melasnir Bangkapos.com, viral di media sosial sosok ASN berani keluar dari pekerjaannya karena merasa bosan.
Padahal setiap bulan, total pendapatan yang masuk ke rekeningnya mencapai 2 digit.
Untuk kondisi sekarang, penghasilan yang mencapai 2 digit perbulan sudah sangat nyaman dan aman.
Tapi tidak bagi seorang ASN di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ( Kemenkeu) bernama Randy Alam.
Baca juga: Suti Karno Divonis Diabetes Hingga Harus Amputasi Kaki, Kenali Diabetes Sejak Dini
Hanya karena bosan dengan pekerjaannya, pria asal Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) memilih untuk mengundurkan diri dari ASN.
Padahal tak mudah dan tak semua orang bisa masuk sebagai ASN apalagi di tempat basah sekelas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ( Kemenkeu).
Namun Randy Alam mantap meninggalkan zona nyaman tersebut. Dari tabungannya ia malah berjualan ayam geprek.
Kisah Randy Alam, yang mengundurkan diri dari ASN dengan gaji Rp 15 juta per bulan ini pun menjadi berita viral di media sosial.
Banyak yang mempertanyakan alasannya memilih untuk resign dari ASN Dirjen Pajak Kemenkeu tersebut.
Lalu apa alasan sebenarnya Randy Alam mundur jadi ASN dan memilih jualan ayam geprek?
Sosok Randy Alam ASN Ditjen Pajak yang pilih resign dan jualan ayam geprek meski memiliki gaji dua digit viral di media sosial.
Sosoknya masyuk FYP (For Your Page) di TikTok dan alasannya resign meski mendapat gaji besar menjadi pertanyaan warganet.
Baca juga: Nathalie Holscher Temui Keluarga Besar Yogi Ilham ke Pekanbaru, Adzam Ikut: Papa
Sebelum berjualan ayam geprek Randy Alam adalah ASN di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan ( Kemenkeu).
Randy Alam adalah pria asal Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sebelumnya ia mengaku menerima gaji senilai Rp 15 juta per bulan.
Rincian gajinya yaitu gaji pokok Rp 3 juta dan tunjangan kinerja atau tukin sebanyak Rp12 juta.
Alasan Randy Alam resign sebagai PNS adalah karena ia merasa jenuh dengan pekerjaannya itu.
Ia mengaku ingin mencoba hal baru dengan membuka usaha.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya putuskan cabut dari PNS Direktorat Jenderal Pajak dan meninggalkan gaji Rp15 juta per bulan," kata Randy, dikutip TribunnewsWiki dari akun TikTok @koki.geprek, Jumat, 17 Agustus 2023.
Pilih Resign
Setelah resign sebagai ASN, Randy lalu memutuskan untuk menjadi penjual ayam geprek.
Selain itu, ia juga rutin melakukan live di TikTok dengan konten berbagi resep ayam goreng tepung krispi untuk menu ayam geprek.
Ia hampir setiap hari melakukan live di TikTok dengan konten berbagi resep ayam geprek goreng tepung krispi miliknya.
Baca juga: Tanda-tanda Bila Seseorang Mengalami Infeksi Telingga dan Tenggorokan
Setiap live, Randy sangat teliti dalam membagikan resep miliknya, mulai dari memberikan tepungnya, hingga menggoreng ayamnya.
"Sekarang fokus live streaming untuk bagi-bagi resep agar bermanfaat bagi orang lain," ujarnya.
Ikhtiar Randy tersebut ternyata membuahkan hasil.
Konten berbagi resep ayam geprek miliknya itu rupanya bermanfaat bagi banyak orang.
Randy bilang, dirinya menerima banyak pesan dari para warganet yang sebelumnya menganggur dan kini berani untuk membuka usaha ayam geprek berkat resepnya itu.
"Banyak yang DM, 'makasih banyak bang, sekarang aku sudah bisa kembali menafkahi keluargaku setelah Covid kemarin kehilangan pekerjaan'," kata Randy.
Randy Alam pun merasa motivasi dari dirinya itu bermanfaat bagi banyak orang.
"Tuhan pasti memiliki suatu alasan kuat kenapa Dia menurunkan kita ke dunia ini dan berada di tempat kita saat ini. Jangan pernah merasa tidak berharga ya, gaes. Kalian semua sangat berharga. By Koki Geprek," pungkasnya.
Postingan Randy itu lantas menjadi viral dan bahkan sudah dintonton oleh lebih dari 11 juta penggunan TikTok.
Sosok Randy Alam
Unggahannya juga mendapat ratusan ribu likes dari netizen tanah air.
Selain itu, kisah Randy yang resign dari ASN DJP pajak itu juga mendapat belasan ribu komentar dari warganet.
Baca juga: Tak Semua Wanita Pasca Melahirkan Pasti Mengalami Kerontokan Rambut, Ini Kata dr. Ammarilis Sp.KK
Ada yang mencurigai Randy resign sebagai ASN di DJP karena tekanan batin di pekerjaannya.
Ada pula netizen yang kagum dengan jlana hidup Randy itu.
"Saya curiga tekanan batin kerja di djp tinggi buat orang jujur. bener ga bang?" kata warganet.
"Gak nyangka bang Koki Geprek, ternyata almamater dari Kuadran Kiri pindah ke Kuadran kanan. Selamat dan sukses bang," ujar netizen.
"Gak nyangka abang koki geprek mantan PNS kemenkeu.. semangat terus bang," kata netizen lainnya.
"Meninggalkan jabatan dan gaji demi memberikan ilmu utk para pengangguran agar bs bekerja itu bagussss sekali bang. trmsuk amal jariyah," timpal warganet lain.
"Lah sering lihat live nya, ternyata mantan PNS," kata netizen.
Menurut Business Insider, jumlah gaji yang diperoleh influencer sukar diprediksi.
Untuk pembayaran dari fitur Creator Fund, perusahaan memperhitungkan total tayangan video, keterlibatan konten, lokasi, hingga total peserta dalam program.
Hal ini diamini oleh TikToker Hank Green yang menyebut hanya mendapatkan beberapa sen untuk setiap seribu tayangan.
Baca juga: Dr. dr. Rini Savitri Paparkan Penyebab dan Gejala TBC pada Anak yang Wajib Diketahui
Delapan kreator lainnya membagikan informasi mengenai gaji TikTok selama dua bulan pertama.
Untuk setiap 1.000 penayangan video, uang yang dihasilkan berkisar antara US$ 6-8 (Rp 87.990 – Rp 117.320).
Sementara jumlah penayangan yang dimonetisasi sering kali jauh lebih rendah dengan nilai maksimal hanya US$ 17 (Rp 249.305).
Lebih lanjut, para kreator justru menyebut bahwa pendapat paling besar didapatkan dari kerja sama dengan brand tertentu.
Seperti yang diungkapkan TikToker Jalyn Baiden.
Ia mengatakan memperoleh lebih dari US$ 26.000 (Rp 381,2 juta) dari sponsor yang menugaskan membuat konten bermerek dan bergabung dengan afiliasi.
Dengan demikian, gaji TikTok dilihat dari jumlah followers tidak dapat dipastikan dengan jelas.
Karena sejumlah kreator mengaku memperoleh penghasilan yang berbeda tergantung banyaknya jumlah tayangan hingga kontrak kerja sama dengan merek.
(TribunHealth.com)
