TRIBUNHEALTH.COM - Masih ingat dengan Suti Karno?
Salah satu pemain serial Si Doel, Suti Karno mengatakan bahwa ia mengidap penyakit diabetes selama 18 tahun.
Akibat dari penyakit diabetes yang ia derita, Suti Karno trerpaksa harus menjalani operasi amputasi kaki pada September 2022.
Melansir TribunJateng.com, alasan Suti memilih operasi amputasi kaki karena adanya luka di kaki yang tak kunjung sembuh dan luka tersebut semakin melebar.

Baca juga: Nathalie Holscher Temui Keluarga Besar Yogi Ilham ke Pekanbaru, Adzam Ikut: Papa
"Sebetulnya itu keputusan saya, bukan keputusan dokter. Karena ya kan merambat lukanya. Karena pembuluh darah saya itu sudah rusak yang bagian atas," kata Suti Karno yang dikutip dari Tribunnews.
Menurutnya penyakit diabetes yang ia derita berawal dari kebiasaan di masa muda yang lebih gemar minum minuman berasa dan bersoda daripada air mineral.
Kebiasaan inilah yang menyebabkan ia divonis menderita diabetes.
Setelah menjalani operasi amputasi, kini Suti Karno memakai kaki palsu.
Lalu bagaimana mengobati luka diabetes agar tidak diamputasi?
Luka kaki diabetes adalah luka yang disebabkan infeksi atau kerusakan jaringan pada kaki orang yang menderita diabetes.
Masalah kaki pada penderita diabetes ini terjadi seiring waktu saat gula darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah di kaki.
Kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetik itu dapat menyebabkan nyeri, kesemutan bahkan hilangnya sensasi rasa pada kaki.
Baca juga: Tanda-tanda Bila Seseorang Mengalami Infeksi Telingga dan Tenggorokan
Gejala yang muncul berupa luka terbuka yang sering tidak disadari penyebabnya dan luka kaki terus basah karena nanah.
Dilansir dari website Ekahospital, infeksi pada kaki penderita diabetes mungkin tidak bisa sembuh dengan baik karena pembuluh darah yang rusak dapat menyebabkan aliran darah buruk pada kaki Anda.
Infeksi dan aliran darah yang buruk bisa menyebabkan kematian jaringan tubuh seperti otot, kulit dan jaringan lainnya.
Jika luka kaki diabetes tidak sembuh dengan berbagai pengobatan, maka ancamannya adalah kaki harus diamputasi.
Luka diabetes membutuhkan perawatan sedini mungkin agar tidak menyebabkan komplikasi yang lebih parah.
Anda bahkan bisa melakukan pengobatan awal di rumah secara mandiri dengan cara:
- Membersihkan luka dengan air bersih mengalir
- Menutup luka dengan perban / plester
Baca juga: Tak Semua Wanita Pasca Melahirkan Pasti Mengalami Kerontokan Rambut, Ini Kata dr. Ammarilis Sp.KK
- Jangan lupa menemui dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Simak beberapa perawatan agar luka diabetes lekas kering, antara lain:
- Memeriksakan luka secara teratur
- Membersihkan jaringan mati secara rutin
- Mengganti perban secara rutin
- Menghindari tekanan pada kaki.
Panji Makin Kurus

Pembawa acara yang terkenal dengan sebutan Muhammad Panji atau lebih akrab dengan Panji Petualang, akhirnya muncul di depan publik setelah absen dalam sorotan untuk beberapa waktu.
Namun, kabar yang ia bawa justru mengenai kesehatannya yang sedang tidak baik.
Pria berusia 34 tahun ini nampak kurus saat menghadiri sebuah acara televisi, mengundang perhatian banyak orang.
Kabarnya, Panji Petualang tengah berjuang melawan penyakit diabetes kering yang sedang dideritanya.
Baca juga: Wanita yang Merasa Depresi, Adakah yang Sampai Ketagihan Melakukan Masturbasi? Ini Kata dr. Binsar
Dalam pengakuannya, Panji mengungkapkan bahwa dia mulai mendapatkan diagnosis penyakit diabetes kering pada saat bulan Ramadhan.
"Sekalinya kena vonis diagnosa diabetes, itu benar-benar seperti yang disebut 'hah, diabetes'," ujar Panji, belum lama ini.
Pengaruh penyakit tersebut terhadap kondisi tubuhnya sangat terlihat. Panji Petualang mengaku telah kehilangan berat badan hingga mencapai 30 kilogram.
"Dari awalnya memiliki berat 95 kilogram, kini beratnya hanya 65 kilogram," kata Panji.
Menurut Panji, penyakit diabetes kering ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dari ayahnya.
Tidak hanya itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi salah satu pemicunya.
"Setelah makan malam, saya langsung tidur.
Terutama makan nasi malam dan kemudian tidur.
Itulah yang memicu diabetes," ungkap Panji.
Pria yang dikenal dengan semangat petualangnya ini kini harus mengurangi aktivitas beratnya karena diabetes membuatnya lebih mudah merasa lelah.
"Aktivitas berat seperti mendaki gunung dengan trek jauh sudah tidak bisa saya lakukan," tambahnya.
Baca juga: Dr. dr. Rini Savitri Paparkan Penyebab dan Gejala TBC pada Anak yang Wajib Diketahui
Namun, Panji Petualang tetap bersemangat dalam menjalani pengobatannya.
Ia rutin mengonsumsi obat-obatan dan herbal sesuai dengan anjuran dokter.
"Saya merasa lebih sehat sekarang karena ada banyak orang yang peduli, banyak doa, dan dukungan," ujar Panji dengan penuh rasa syukur.
Meskipun menghadapi cobaan kesehatan yang cukup berat, Panji tetap optimistis dan tidak menyerah.
"Saya melakukan berbagai pengobatan, baik medis maupun alternatif, karena semangat untuk sembuh masih sangat tinggi," tambahnya dengan semangat.
Masih bisa Ngemil
Penderita diabetes perlu menjaga kesehatan gula darah dengan pilihan camilan yang bijak.
Kadar gula darah yang tetap stabil sangat penting dalam mengelola diabetes, dan inilah 7 camilan yang dianjurkan untuk membantu menjaga kesehatan penderita diabetes.
Diabetes, sebuah penyakit yang tak hanya meresahkan masyarakat tanah air, tapi juga berbagai negara di seluruh dunia, memerlukan perhatian khusus dalam hal pola makan.
Penderita diabetes disarankan untuk mengikuti diet sehat dan bergizi, yang bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Berdasarkan informasi dari Healthline, penderita diabetes sebenarnya masih dapat menikmati camilan atau snack, dengan syarat camilan tersebut mengandung serat tinggi, protein, dan lemak sehat.
Baca juga: MERINDING, Gerobak di Tuban Jalan Sendiri saat Malam Hari Tak Ada Pengemudi
Berikut adalah daftar 7 camilan yang sehat dan baik untuk kesehatan penderita diabetes:
1 - Telur Rebus: Telur rebus adalah camilan kaya protein yang dapat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi telur rebus dapat membantu mengurangi kadar gula darah puasa dan meningkatkan kontrol gula darah jangka panjang.
2 - Alpukat: Alpukat memiliki kandungan serat tinggi dan asam lemak tak jenuh tunggal, membuatnya menjadi pilihan camilan yang ramah bagi penderita diabetes. Asam lemak tak jenuh tunggal dapat membantu mengelola kadar gula darah.
3 - Salad Tuna: Salad tuna, dengan kandungan protein tinggi dan rendah karbohidrat, merupakan camilan yang baik bagi penderita diabetes. Kandungan asam lemak omega-3 dalam tuna juga membantu dalam mengelola diabetes.
4 - Popcorn: Popcorn rendah kalori merupakan camilan yang dapat membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah. Kandungan serat dalam popcorn juga memberikan manfaat bagi penderita diabetes.
5 - Edamame: Edamame adalah camilan kacang yang kaya serat dan protein. Kandungan isoflavon dalam edamame membantu menurunkan kadar gula darah dan resistensi insulin.
6 - Apel: Apel dengan selai kacang sebagai pendampingnya merupakan camilan yang ramah bagi penderita diabetes. Kombinasi ini memberikan rasa kenyang lebih lama.
7 - Kedelai: Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat membantu menurunkan kadar HbA1c, kolesterol total, dan resistensi insulin pada penderita diabetes.
Memilih camilan sehat dan berpola makan yang tepat dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Namun, tetap penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau tenaga medis dalam merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi pribadi.
Dengan pola makan yang bijak, penderita diabetes dapat lebih mudah mengelola kondisinya dan menjalani gaya hidup yang sehat.
Baca juga: Belum Menikah Bermasturbasi Merusak Selaput Dara? dr. Binsar Beri Penjelasan
Cegah Diabetes
Beragam cara bisa dilakukan untuk mencegah ataupun mengatasi adanya obesitas dan penyakit diabetes. Satu diantaranya adalah dengan rajin berolahraga.
Diantaranya yakni aerobik benturan ringan bisa menjadi rekomendasi untuk mengatasi permasalahan obesitas dan penyakit diabetes.
Hidayat Sukiyanto, CEO Senam Kebugaran Powerzone Kudus mengatakan bahwa gerakan aerobik dengan benturan ringan bisa menjadi rekomendasi.
"Untuk pencegahan diabetes atau obesitas itu sama menggunakan senam gerakan aerobik low impact atau benturan ringan. Gerakan ini adalah gerakan minum loncatan," jelasnya di Kudus, Kamis (6/7/2023).
Pemilihan aerobik low impact karena minim dengan benturan sehingga lutut dari para penderita obesitas tidak mengalami cedera.
Dirinya merekomendasikan untuk melakukan senam aerobik dalam sehari yakni 40menit.
"Aerobik ini difokuskan untuk cardio juga. Jadi dilakukan selama 40menit seharinya. Bagus lagi kalau dicampur dengan latihan angkat beban dan circuit training," katanya.
Baca juga: Normalkah Bila Istri Memuaskan Diri Sendiri? Ini Tanggapan dr. Binsar Martin
Pemilihan pencampuran olahraga dengan circuit training dan angkat beban untuk menjaga massa otot agar tidak mengecil.
"Sifat cardio itu difokuskan untuk pembakaran lemak memang bisa, namun massa otot akan mengecil. Maka dari itu ditambah dengan latihan beban untuk menjaga massa otot," tuturnya.
Dia menambahkan, pengembangan massa otot dalam tubuh sangat diperlukan untuk mencegah orang mengalami kegemukan.
"Jadi biasanya kalau senam di studio itu satu jam. Saya latihan cardio 40menit dan di campur untuk latihan penguatan, baik bisep, tricep, kakinya lututnya. Karena massa otot yang bertambah itu untuk mencegah orang mengalami kegemukan atau obseitas," terangnya.
"Idealnya dalam seminggu, diperlukan waktu 150menit untuk melatiha tubuh. Sehari bisa 30 menit maksimal 5 kali minimal 5 kali intinya jangan lebih dari 150 menit," sambungnya.
Pelatihan senam kebugaran miliknya sudah membantu banyak orang untuk turun berat badan dan terlepas dari obesitas.
"Ada banyak yang sudah lepas dari obesitas, ada member usia 66 tahun yang tubuhnya ramping dan lincah," ungkapnya.
Selain itu, Dayat juga memberikan tips selama massa pelatihan penurunan berat badan agar terlepas dari obesitas.
Apabila melakukan pelatihan melalui video YouTube harus memilih yang benar-benar urut, mulai dari streching hingga coolingdown.
Hal tersebut untuk menghindarkan dari cidera saat program penurunan berat badan. Namun pihaknya tetap menyarankan untuk mencari mentor yang benar-benar paham dengan program latihan yang dijalani oleh para penderita obesitas dan diabetes.
"Disiplin makanan juga perlu, menghindari gorengan, konsumsi nasi berlebihan dan mengurangi konsumsi garam serta gula. Sebaiknya makan malam tidak boleh diatas pukul 19.00 WIB. Kalaupun laper konsumsi buah. Atau bisa menggunakan susu tinggi protein untuk membangun otot," tutupnya.
(TribunHealth.com)