Breaking News:

Hormon Testosteron yang Menurun, Pasti Diiringi Ereksi Penis yang Melemah, Begini Kata Dokter

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS hormon testosteron sangat mempengaruhi kinerja, kemampuan atau kebugaran seksual pria.

Kompas.com
ilustrasi kadar hormon testosteron, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang meyakini jika pria lanjut usia mengalami mood seksual yang cepat berubah.

Namun sebelum membahas lebih lanjut, seyogyanya sobat sehat memahami terlebih dahulu definisi lanjut usia menurut aturan kesehatan.

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika lansia berusia 65 tahun ke atas.

Pada saat seseorang menginjak usia 65 tahun keatas, maka mood akan berubah seiring dengan peningkatan harapan hidup.

Namun yang menjadi penentu adalah tidak sekedar lanjut usianya, tetapi bagaimana kualitas hidupnya.

Baca juga: Terapkan Gaya Hidup Ini Agar Terhindar dari Penyakit Kanker

"Jadi bagaimana isi atau kualitas hidup pria tersebut.

Ini kita soroti pria lanjut usia.

Jadi memang para pria sangat tergantung pada hormon testosteron," ungkap Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

ilustrasi hormon testosteron, simak ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
ilustrasi hormon testosteron, simak ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (pixabay.com)

Keberadaan hormon testosteron sangat mempengaruhi kinerja, kemampuan atau kebugaran seksual seorang pria.

Diketahui jika pada peningkatan usia 1 tahun, maka kadar hormon testosteron akan mengalami penurunan meskipun tidak sampai sebesar 10 persen.

2 dari 4 halaman

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika kondisi ini pasti terjadi.

Baca juga: Pendaftaran CPNS Dibuka 17 September 2023, Total Formasi Sebesar 572.496 Orang

"Penurunan (hormon testosteron) itu, seiring dengan peningkatan usia, itu pasti.

Jadi mangkanya mulai usia 45 tahun, kita harus tahu usia periode aging (penuaan).

Kalau ditanya pria usia berapa mulai adanya gangguan seks? 45 tahun," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Dapat dipastikan jika pada usia tersebut kadar hormon testosteron mulai menurun.

Selain itu, ereksi penis pasti juga mulai melemah, dimana mungkin sebelumnya derajat 4 kemudian berkurang menjadi derajat 3.

Apalagi jika seorang pria memiliki komorbid (penyakit penyerta), maka ereksinya akan lebih cepat menurun seperti tape.

ilustrasi ereksi yang melemah, begini penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
ilustrasi ereksi yang melemah, begini penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (freepik.com)

"Jadi dari mentimun, berubah menjadi sosis itu derajat tiga, lalu berubah jadi isinya pisang itu derajat dua, lalu derajat satu seperti tape, cuman panjang dan lemas," lanjut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

BERITA LAIN >> Hindari Pola Makan Ini Agar Tak Alami Obesitas

Obesitas ialah kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh.

3 dari 4 halaman

Ada sederet dampak dan bahaya obesitas yang merugikan bagi kesehatan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit hingga menurunkan harapan hidup.

Sobat sehat perlu tahu jika sebagian besar penyebab obesitas yaitu kombinasi antara kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik.

Tak hanya itu saja, meningkatnya ketergantungan masyarakat pada makanan yang padat energi dan cepat saji yang mengandung karbohidrat, gula, atau lemak juga meningkatkan risiko kegemukan.

Baca juga: Tak Diragukan Lagi, Panglima Jilah Keturunan Panglima Terpandang Era Kerajaan Pimpin 44 Ribu Tentara

Bahaya obesitas

Dilansir dari laman mitrakeluarga.com, ada beberapa bahaya obesitas, yaitu:

1. Penyakit jantung dan stroke

2. Obstructive sleep apnea

3. Diabetes

4. Kanker tertentu

5. Osteoarthritis

4 dari 4 halaman

6. Asma

7. Tekanan darah tinggi

8. Masalah pencernaan dan hati

9. Gagal ginjal

10. Varises

11. Berkurangnya kualitas hidup

Sobat sehat sangat perlu melakukan evaluasi terhadap pola makan dan pola hidup sehari-hari.

Upaya ini dilakukan agar memperoleh kualitas hidup yang lebih baik, berat badan ideal dan meminimalisir potensi paparan penyakit karena kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca juga: Lilly Indiani Tetap Tenang Meski Sepatu Lepas saat Bawa Baki di Pengibaran Bendera Merah Putih

Tips terhindar dari obesitas

ilustrasi anak yang mengalami obesitas
ilustrasi anak yang mengalami obesitas (kompas.com)

Dilansir dari laman ayosehatkemkes.go.id, ada beberapa pola makan yang harus dihindari agar tidak mengalami obesitas, antara lain:

- Sering makan cemilan

- Kurang makan sayur dan buah

- Makan dalam porsi besar atau berlebihan

- Menghindari sarapan dan memperbanyak makanan saat siang atau malam hari

- Makan secara terburu-buru

- Mengkonsumsi makanan gorengan, berlemak dan manis dalam jumlah yang banyak

Baca juga: Upaya Strategis Dalam Mengurangi Dampak Cuaca Panas, Lakukan Hal Ini!

Pola makan memiliki peranan penting dalam menjaga tubuh seseorang, sehingga dengan menghindari pola makan penyebab obesitas dan mengganti pola makan yang sehat serta teratur diharapkan bisa membuat tubuh sobat sehat lebih sehat serta terhindar dari obesitas.

Semoga bermanfaat ya, sobat sehat!

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 26 Januari 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHormon testosteronPenisereksiMedical Sexologistdr. Binsar Martin Sinagakesehatan seksual
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved