Breaking News:

Trend dan Viral

Pantas Saja Paksa Maba Registrasi Pinjol, Dema UIN Surakarta Dapat Uang Ratusan Juta dari Aplikasi

Selain itu, kasus ini menjadi sorotan karena pihak Dema awalnya tidak terbuka dengan pimpinan kampus

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TribunSolo
Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta didesak mundur oleh Aliansi Mahasiswa Independen. Hal ini terkait ospek yang wajib mendaftar pinjol. 

TRIBUNHEALTH.COM - Alasan mahasiswa baru Surakarta'>UIN Raden Mas Said Surakarta (Solo) diminta registrasi aplikasi pinjaman online alias pinjol makin menemui titik terang.

Diketahui, pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Surakarta diketahui bekerja sama sponsorship dengan beberapa aplikasi pinjol dalam acara Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK).

Rupanya angka nominal sponsorship dengan aplikasi pinjol terbilang fantastis, yakni mencapai ratusan juta.

Selain itu, kasus ini menjadi sorotan karena pihak Dema awalnya tidak terbuka dengan pimpinan kampus.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunSolo.com, berikut ini fakta-fakta terbarunya.

Baca juga: Tak Melulu Soal Porsi, Urutan Makanan yang Dikonsumsi Juga Bisa Mencegah Lonjakan Gula Darah

Kerja sama dengan pinjol tanpa sepengetahuan Rektorat

Sejumlah mahasiswa baru UIN RM Said atau UIN Solo berkumpul di wilayah kampus, Selasa (8/8/2023).
Sejumlah mahasiswa baru UIN RM Said atau UIN Solo berkumpul di wilayah kampus, Selasa (8/8/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasam, Prof. Syamsul Bakri mengatakan upaya yang dilakukan Dema dapat dikategorikan sebagai bentuk penelikungan pimpinan.

Jangankan rektorat, dosen pembina Dema pun tak diberikan informasi mengenai adanya kerja sama yang dibuktikan dengan penandatanganan MoU dengan pihak-pihak tersebut.

MoU itu didapatkan dari pihak luar.

"Padahal mahasiswa itu tidak berhak melakukan MoU dengan pihak sponsorship. Apalagi ada nominal," kata Prof Syamsul yang juga ketua Dewan Kode Etik, UIN Raden Mas Said.

2 dari 3 halaman

Pihaknya telah mendapatkan jumlah nominal kerja sama dengan pinjol tersebut.

Baca juga: Membasahi Sikat Gigi Dapat Optimalkan Proses Pembersihan, Gusi Jadi Lebih Terhindar dari Iritasi

Nominal capai ratusan juta

ILUSTRASI Kerja sama ratusan juta
ILUSTRASI Kerja sama ratusan juta (Tribunnews)

Dalam MoU nominal yang tercantum cukup mencegangkan.

Bagiamana tidak, Dema bakal mendapatkan kompensasi dari salah satu perusahaan pinjol sebesar Rp 160 juta.

Angka itu baginya sangat dan cukup mencurigakan.

"Ada nominal (uang kompensasi ) yang besar sekali. Yang Fakultas saja cari sponsorship Ndak bisa seperti itu (sebesar Rp 160 juga). Itu kan rawan macem-macem. Mengapa sponsorship bisa sebesar itu. Itu kan data-data mahasiswa yang registrasi," tambahnya

Padahal, seluruh kegiatan PBAK telah ditanggung oleh kampus.

Kampus telah mengucurkan dana sebesar Rp 400 juta lebih untuk mengcover seluruh kegiatan untuk mahasiswa baru.

"Untuk apa coba? PBAK itu sebenarnya cuma 3-4 hari. Dan sudah semuanya (dianggarkan) Rp 400 juta lebih. Jadi tidak ada anggaran kurang (untuk PBAK)," pungkasnya.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Rela Digigit Laba-laba Demi Jadi Spiderman, Nasibnya Tragis, Justru Berakhir di RS

Dema dibekukan, ketua dicopot

Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta didesak mundur oleh Aliansi Mahasiswa Independen. Hal ini terkait ospek yang wajib mendaftar pinjol.
Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta didesak mundur oleh Aliansi Mahasiswa Independen. Hal ini terkait ospek yang wajib mendaftar pinjol. (TribunSolo)
3 dari 3 halaman

Rektor Surakarta'>UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudofir Widyodiningrat mengungkapkan saat ini, pihak kampus telah memberikan sanksi berupa penonaktifan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) sampai waktu yang tidak ditentukan, dan ketua Dema dicopot.

"Sanksinya menghentikan sementara kegiatan-kegiatan oleh Dema sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Mudofir dalam Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (10/8/2023).

"Kemudian, mencopot ketua Dema," sambungnya.

Kemudian, kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pun diambil alih pihak universitas dan fakultas.

"Hal ini untuk menghindari ketidakpercayaan mahasiswa baru terhadap Dema dan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat, bahwa kampus ini tidak punya kebijakan apa pun terkait sponsorship di luar PBAK," tegasnya.

Langkah selanjutnya, pihak universitas juga akan melakukan pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk berkonsultasi dan mencegah data maba yang telah teregistrasi di pinjol tidak disalahgunakan.

Sementara terkait jumlah maba yang telah mendaftar pinjol, Mudofir menyebut berdasarkan keterangan Dema ada sebanyak 500 orang.

"Yang dilaporkan oleh mahasiswa berdasarkan wawancara Dema dengan salah satu media, itu 2.000 orang, tapi ketika Dema kita panggil ada 500 orang," jelasnya.

*Diolah dari TribunSolo.com dan Kompas.tv

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
mabaUIN Raden Mas Said SurakartapinjolSurakartaUIN Surakarta Beskap Irdawati, S.Kep.,Ns.,M.Si.Med Arje's Kitchen Snama Coffee
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved