Breaking News:

Mitos atau Fakta Wanita dengan Tinggi Diatas 180 Cm Pasti Mengalami Kentut Vagina?

Kentut vagina secara alami terjadi akibat adanya gesekan penis ke dalam vagina, sebagian orang mungkin merasa terganggu dan sebagian lagi tidak.

Pixabay.com
Ilustrasi alami kentut vagina, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Kentut vagina tidak akan terjadi tanpa melakukan hubungan seksual.

Dalam dunia kedokteran, kentut dikenal dengan istilah flatus.

Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika kentut terjadi dari usus ke anus.

Sementara kentut vagina tidak berhubungan dengan usus maupun anus.

Kentut vagina secara alami terjadi akibat adanya gesekan penis ke dalam vagina.

Baca juga: RESMI Rincian Jumlah Formasi dan Alokasi Lowongan CASN 2023, Mayoritas untuk Tenaga Honorer

Sebagian orang mungkin tak merasa terganggu ketika mengalami kentut vagina, namun sebagian lagi merasa tak nyaman saat terjadi kentut vagina.

Bahkan ada sebuah mitos yang beredar di tengah kehidupan masyarakat yang menyakini perempuan dengan tinggi diatas 180 cm pasti mengalami kentut vagina.

Lalu bagaimana pandangan medis menanggapi hal ini?

Ilustrasi wanita alami kentut vagini, begini paparan
Ilustrasi wanita alami kentut vagini, begini paparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS(Pixabay.com)

Dengan tegas dr. Binsar mengatakan jika hal ini mitos.

"Mitos kalau dibilang perempuan diatas 180 cm, tinggi besar, wah kentut vagina.

2 dari 4 halaman

Wah, itu mitos.

Jadi ada banyak mitos di luaran sana yang waduh luar biasa saya bilang.

Perempuan punya kumis katanya nafsunya tinggi, itu mitos," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: ASYIK! Gaji PNS Akan Naik hingga 10 Kali Lipat, Presiden Umumkan 16 Agustus 2023, Berlaku Kapan?

Terjadinya kentut vagina berawal dari struktur vagina.

Tidak hanya sekedar struktur vagina, hal ini juga dipengaruhi oleh gerakan penis sang pria yang menciptakan udara yang terperangkan di dalam vagina.

Pada akhirnya udara tersebut keluar.

Umumnya wanita merasa geli saat mengalami kentut vagina ini.

Bahkan menurut dr. Binsar, sang pria juga pasti akan merasa geli.

"Namanya dia dengan bunyi 'pluk' gitu kan atau apapun lah bunyi itu kan.

Lalu si pria juga merasakan dengan penisnya pasti geli.

3 dari 4 halaman

(Kentut vagina) akibat dari hubungan seks itu," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Inara Rusli Alami Kecelakaan dengan Sepeda Motor saat Zoom Sambil Nyetir, Sikap Inara Rusli Disorot

Dalam kondisi normal, wanita tidak akan mengalami kentut vagina.

dr. Binsar mengingatkan sekali lagi bahwa kentut vagina hanya terjadi saat melakukan hubungan seksual.

Jadi sobat sehat tidak perlu khawatir.

BERITA LAIN: Pandangan Medis Terkait Kentut Vagina, Apakah Perlu Khawatir?

Ilustrasi kentut vagina, simak penuturan
Ilustrasi kentut vagina, simak penuturan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS(health.kompas.com)

Sobat sehat mungkin bingung mengenai persoalan kentut vagina.

Namun sobat sehat bisa membayangkan jika ada bunyi yang keluar dari vagina seperti kentut pada umumnya.

Hal ini sebenarnya merupakan kondisi yang normal terjadi.

Ini menandakan jika seorang wanita memiliki pembasahan yang bagus saat berhubungan seksual.

Baca juga: TOLAK Ganti Rugi Kecelakaan Sultan yang Terkena Kabel Optik Rp 2 M, Terungkap Alasan Fatih

Kendati demikian, adapula sobat sehat yang ternyata mempermasalahkan fenomena vagina kentut ini.

4 dari 4 halaman

Ada yang menganggap jika hal ini adalah salah satu kelainan dan cukup mengganggu selama melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Lantas bagaimana pandangan medis mengenai fenomena kentut vagina?

"Penis kan bentuknya biasa, mengeras dia.

Lalu yang kedua yang penting vaginanya membasah artinya udara itu terperangkap.

Ibarat kata ini vagina basah lalu pembasahannya bagus kayak dikocok-kocok.

Akhirnya udara terperangkap dan keluar (udaranya)," terang Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Perlu diingat jika kentut vagina bukanlah gas yang keluar dari dalam tubuh.

Kentut vagina bukanlah gerakan usus.

Baca juga: INFORMASI CPNS 2023 KEJAKSAAN: Syarat Batas Usia Maksimal Melamar Sudah Berubah

"Harus tahu, itu (kentut vagina) bukan udara.

Artinya gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh si vagina itu menghasilkan udara seperti usus, gas bukan.

Itu akibat dari kan di dalam vagina itu ada udara ya.

Jadi karena ini penisnya keluar masuk dan itu pembasahan, otomatis.

Kan vagina itu kantong, sehingga akhirnya dia seperti menimbulkan udara.

Tapi bukan berarti dia sendiri secara alami produksi (kentut), tidak.

Ini terjadi oleh karena gerakan daripada penetrasi," tandas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Ilustrasi kentut vagina, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi kentut vagina, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Kompas.com)

Sobat sehat tidak perlu khawatir karena kentut vagina tidak akan mengeluarkan aroma seperti kentut yang keluar dari lubang anus.

Perlu menjadi informasi jika berhubungan intim adalah penyebab kentut vagina yang paling umum terjadi.

Suara-suara seperti buang angin adalah suara udara yang keluar karena posisi bercinta dengan pasangan.

Pada kondisi tertentu, udara bisa berkumpul di rongga vagina akibat penetrasi penis yang seperti gerakan memompa.

Bahkan seringnya berganti posisi selama berhubungan intim juga meningkatkan kejadian keluarnya angin dari dalam vagina.

Baca juga: Apakah Kentut Vagina atau Buang Angin dari Miss V Dapat Dihindari? Begini Kata Dokter

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 09 Maret 2023.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Binsar Martin SinagaMedical Sexologistkentut vagina
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved