TRIBUNHEALTH.COM - Masyarakat Indonesia sering kali menghubungkan ukuran penis dengan kejantanan seorang pria.
Dalam mengkaji hal ini, tentu perlu berlandaskan pengetahuan.
Lalu bagaimana pandangan dr. Binsar mengenai hal ini?
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS mengatakan jika warna Mr P itu relatif.
Artinya, warna Mr P tergantung warna tubuh atau warna kulit pria yang bersangkutan.
Hal ini berbeda dengan vagina, pada dasarnya vagina adalah mukosa atau lapisan yang tidak tergantung pada kulit.
Sehingga warnanya pink atau merah muda.
Sementara pada penis warnanya tergantung pada warna kulit.
Baca juga: SOSOK Ignatius Dwi Frisco, Anggota Densus 88 Diduga Tewas Ditembak Seniornya
"Kalau warnanya agak putih atau kuning ya pasti itu warna sama.
Kalau orang hitam ya warnanya pasti agak kehitaman.
Cuman menjadi pertanyaan banyak orang itu karena bicara Mr P itu kan isinya apa.
Perlu diketahui jika Mr P itu nggak ada tulang, isinya pembuluh darah.
Isinya 100 persen pembuluh darah.
Kita bisa bayangkan, Mr P yang isinya 100 persen pembuluh darah lalu bisa mengeras itu karena dari isinya.
Dalam artian pembuluh darah itu terisi oleh darah sehingga keras dari organ atau Mr P atau penis itu," jelas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 04 Mei 2023.
Baca juga: 7 Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad Mati, Aktivis Satwa Berduka, KLHK Akan Evaluasi Perizinannya
Pada saat penis diisi oleh darah, apakah warna penis akan berubah?
Perlu dipahami jika pada saat Mr P diisi oleh darah warnanya tidak akan berubah.
Dalam pembuluh darah terdapat arteri dan vena, sehingga warna penis tidak akan berubah dan tetap sesuai dengan warna kulit.
Pasalnya, yang membedakan adalah tingkat kekerasannya.
Artinya, pada saat darah tersebut masuk ke dalam penis maka ada klep di pangkal penis yang mengunci, hal ini terjadi secara normal.
Penguncian ini bertujuan agar aliran darah tidak berbalik lagi dari pembuluh darah di penis dan ditutup agar penis tetap keras.
Adapun derajat kekerasan penis yang perlu diketahui, yaitu:
- Derajat satu seperti tape (lemas)
- Derajat dua seperti isi pisang (lembek)
Pria yang memiliki ereksi derajat satu dan dua akan sulit untuk masuk ke dalam vagina.

- Derajat tiga seperti sosis
- Derajat empat seperti mentimun
Namun, dalam kekerasan tersebut tidak akan mengubah warna penis.
Baca juga: TIPS Memilih Serum Wajah yang Tepat Sesuai Jenis Kulit
Jadi poin penting yang perlu digarisbawahi adalah penis tidak akan berubah warna baik dalam kondisi lemas ataupun kondisi ereksi.
Hal ini tergantung dari kondisi kulit yang bersangkutan.
dr. Binsar mengingatkan sekali lagi bahwa penis tidak berisi tulang ataupun jaringan ikat seperti otot.
"Penis itu isinya adalah pembuluh darah.
Pembuluh darah yang arteri ataupun vena.
Sehingga pada waktu terjadinya proses ereksi maka dia masuk ke dalam arteri di penis dan itu dikunci oleh klep di pangkal penis.
Sehingga darah itu tidak akan keluar lagi dan dia akan bisa untuk melakukan hubungan seksual," tandas dr. Binsar.

Baca juga: TIPS Memilih Body Lotion yang Tepat Sesuai Jenis Kulit
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Warta Kota Production program Edukasi Seksual edisi 04 Mei 2023.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.