Breaking News:

Trend dan Viral

2 Bocah Bersaudara Minta Presiden dan Kapolri Segera Tangkap Ayah Kandung, Dipicu Masa Lalu Kelam

Jadi saksi masa lalu kelam, dua bocah bersaudara ini sama-sama ingin ayah segera dipenjara

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
BPMI Setpres/LAILY_RACHEV
Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Kapolri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelum bertolak bertolak menuju Washington DC, Amerika Serikat (AS), dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Selasa (10 Mei 2022). 

TRIBUNHEALTH.COM - Dua anak di Lampung meminta Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap ayah kandung sendiri.

Mereka adalah ARPP (11) dan adiknya, SANR (9) yang tercatat sebagai warga Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.

Bukan tanpa alasan dua bocah tersebut meminta agar ayahnya segera ditangkap polisi.

Pasalnya ada masa lalu kelam yang pernah mereka lalui.

Keduanya melihat sendiri bagaimana sang ayah yang berinisial RP menghabisi nyawa ibu mereka, IS.

Pembunuhan itu sudah terjadi pada 2015 silam namun pelaku tak kunjung ditangkap.

Setelah melakukan pembunuhan, RP kabur begitu saja menelantarkan kedua anaknya.

Memang, sebelum insiden ini RP dan IS sudah bercerai, dilansir TribunHealth.com dari TribunPontianak.id.

Baca juga: Jilbab Dijual Rp 160 Ribu, Ini Rincian Harga Seragam SMA di Tulungagung yang Bikin Kepsek Dicopot

Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (KOMPAS.COM/HANDOUT)

ARP dan SANR kemudian diasuh oleh sang nenek usai meninggalnya ibu.

Tak ingin ayahnya bebas begitu saja, mereka bahkan meminta Jokowi dan Kapolri untuk segera menangkap RP.

2 dari 4 halaman

Mereka menyebut sang ayah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kepada bapak Jokowi dan bapak Listyo, saya minta tolong untuk segera menangkap bapak saya yang membunuh ibu saya," ungkat ARP dalam video.

"Tragedinya pada tahun 2015, di depan saya sendiri, saya pas itu masih kecil. Saya minta pertolongan kepada bapak Jokowi untuk menangkap bapak saya," tambah dia.

Sontak permintaan kedua bocah ini viral dan menjadi perbincangan di media sosial.

Baca juga: Kecewa Tak Bisa Salaman, Pedagang Soto Ini Jadi Sumringah Dapat Hadiah dari Jokowi

Kronologi

ilustrasi anak menyaksikan KDRT
ilustrasi anak menyaksikan KDRT (hai.grid.id)

Sang nenek, Sulastri, menceritakan masa lalu kelam anaknya.

Peristiwa terjadi pada 2015, ketika status pernikahan mereka sudah cerai.

Namun kala itu pelaku datang ke rumah untuk sahur bersama.

Sayangnya dia justru memicu pertengkaran sang berujung penganiayaan.

Secara spontan RP mengambil senjata tajam di dapur dan menghabisi IS, di depan mata kedua anaknya.

3 dari 4 halaman

"Saya baru mau mulai bekerja, tahu-tahu saya dipanggil suruh pulang. Setibanya di rumah pukul 21.00 WIB, IS sudah terkapar bersimbah darah di hadapan kedua anaknya," ujar Sulastri.

Meski sempat sadar, IS enggan bercerita kelakukan RP pada Sulastri.

Baca juga: Ayah Minggat, Bocah 12 Tahun Jual Tahu Bulat Keliling agar Ibu Bisa Cuci Darah, Wagub Turun Tangan

Dia hanya menitipkan pesan agar kedua anaknya tidak diasuh oleh sang ayah.

"Sang ibu sebelum meninggal hanya berwasiat, jangan sampai T dan S dibawa ayahnya," ungkapnya.

Setelah peristiwa tersebut, Sulastri harus menjadi tulang punggung bagiekdua cucunya.

Sayangnya penghasilannya dirasa tak cukup.

"Kalau ada orang nyuruh ya saya kerja, misal musim panen tebu, saya bisa menadapat uang Rp 80.000 hingga Rp 100.000," kata Sulastri, Senin (24/7/2023).

Bahkan jika di luar musim panen, Sulastri harus mencari pekerjaan lain dengan upah seadanya.

Cucu setuju ayah dipenjara

ilustrasi kekerasan dalam hubungan
ilustrasi kekerasan dalam hubungan (kompas.com)

"Kedua cucu saya dan keluarga besar sudah setuju jika sang ayah ditangkap dan dipenjara. Namun tidak ada kepastian dari polisi hingga saat ini," tandasnya.

4 dari 4 halaman

Kendati demikian, pihak kepolisian berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Kapolsek Terusan Nunyai AKP Tarmuji membenarkan sudah ada laporan terkait hal ini.

Namun pihaknya masih dalam proses pencaraian keberadaan pelaku.

"Sudah ada laporan, pelaku lidik," ungkap AKP Tarmuji.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.combocahanakayahJoko WidodoKapolriListyo Sigit Prabowo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved