TRIBUNHEALTH.COM - Kisah sosok polisi yang 'menjebak' anak driver ojek online tengah menjadi perbincangan.
Awalnya polisi itu melatih anak tersebut untuk keperluan mendaftar sebagai sekuriti atau satpam namun akhirnya malah disuruh daftar polisi hingga dinyatakan lolos.
Sosok polisi tersebut adalah Iptu Ahmad Saidi (52).
Dilansir TribunStyle.com dari Kompas, Ahmad Saidi tertawa mengingat masa-masa membimbing Adz Rizqi (19) anak driver ojek online yang lulus penerimaan bintara.
"Payah dia (Rizqi) ini pas pertama ketemu, menyedihkan, hahaha," kata Saidi ditemui di kediamannya, Sabtu (22/7/2023) pagi.
Pertemuan pertama itu terjadi sekitar 6 bulan lalu.
Saat itu ayah Rizqi, Safrizal (49) datang untuk mengenalkan lulusan SMK 2 Bandar Lampung itu kepada Saidi.
Safrizal sempat mengeluh mengenai masa depan Rizqi, apakah harus merelakan Rizqi merantau ke Jakarta atau tetap di Lampung.
Baca juga: Konser di De Tjolomadoe Ricuh, Vendor Ogah Nyalakan Sound System karena EO Belum Lunasi Pembayaran
Tak tertarik menjadi polisi

Saat ditanya oleh Saidi, Rizqi justru tak tertarik sama sekali menjadi polisi.
"Waktu pertama ketemu saya tanya, minat enggak jadi polisi, dia (Rizqi) langsung jawab cepat, enggak mau, enggak minat," tutur Kepala Unit (Kanit) Ranmor Satreskim Polresta Bandar Lampung ini.
Rizqi saat itu memang mau langsung bekerja.
Dirinya ingin bisa segera membantu perekonomian keluarga mereka.
"Ya sudah, karena anaknya maunya begitu, jadi saya tawari mau nggak bekerja sebagai sekuriti, kebetulan saya ada kenalan, ditanya begitu Rizqi langsung jawab mau," kata Saidi.
Baca juga: Tak Pernah Utang, Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Ditagih Cicilan Jutaan Rupiah oleh PNM
Dijebak agar mau daftar polisi

Pria kelahiran Palembang (Sumatera Selatan) ini langsung berpikir untuk "menjebak" Rizqi agar berminat mendaftar penerimaan Bintara.
Saidi mengatakan kepada Rizqi, meski menjadi sekuriti, fisik pun harus tetap prima dan bagus, tidak bisa sekadarnya.
"Fisiknya Rizqi waktu itu memang kurang prima, tapi bentuk badannya sudah bagus, hanya tinggal dibentuk saja," kata Saidi.
Selain itu, di mata Saidi, Rizqi juga punya "modal" lain yang bisa dimanfaatkan untuk mendaftar bintara.
"Ayahnya bilang prestasi akademik saat sekolah bagus, selalu dapat ranking. Saya pikir, ini bagus, tinggal jasmani (fisik) saja yang perlu ditingkatkan," kata Saidi.
Baca juga: Polisi Terjunkan Pasukan Penjinak Bom Guna Geledah Tas Mencurigakan, Isinya di Luar Dugaan Petugas
Disuruh daftar polisi setelah latihan buat daftar satpam

Setelah dua bulan digembleng, Saidi melihat kemampuan fisik Rizqi sudah memenuhi standar.
Karena dinilai sudah layak, Saidi justru meminta Rizqi mendaftar polisi, bukan sekuriti sebagaimana rencana awalnya.
"Wah, badan kamu udah mirip polisi sama TNI nih, sudah sekalian aja daftar," cerita Saidi.
Rizqi pun menjadi bersemangat dan memutuskan untuk mendaftar penerimaan bintara tahun 2023/2024 kemarin.
Setelah melalui 13 tahapan, Rizqi lulus dengan murni.
Baca juga: Tilang Manual Diberlakukan Kembali, Jangan Mau Ditilang Manual Jika Polisi Tak Memiliki Ini
Saidi cuma cari teman olahraga
Saidi menuturkan dia tidak ada motif apa-apa saat awal membimbing Rizqi.
“Kebetulan saya suka olahraga, cuma pengen nyari teman buat joging, masalah dia lulus atau tidak nggak pernah kepikiran," katanya.
Dalam proses bimbingan, Saidi bahkan merogoh kocek pribadi untuk memberi motivasi kepada Rizqi.
Mulai dari membership gym untuk latihan ketahanan fisik sampai membelikan asupan susu untuk Rizqi.
Saidi mengaku bangga dengan pencapaian yang diraih Rizqi. Baginya apa yang telah terjadi adalah hasil kerja keras Rizqi sendiri.
"Saya cuma bantu semampu saya, motivasi sama menularkan pengetahuan saya," kata Saidi.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)