Breaking News:

Trend dan Viral

Tak Pernah Utang, Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Ditagih Cicilan Jutaan Rupiah oleh PNM

PNM menagih utang kepada ratusan warga di Garut, padahal mereka tidak pernah mengajukan dan menerima uang utang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Warga mendadak punya hutang jutaan 

TRIBUNHEALTH.COM - Ratusan warga Garut, Jawa Barat, tiba-tiba ditagih untuk membayar utang oleh sebuah lembaga permodalan.

Padahal mereka tidak pernah sekalipun mengajukan pinjaman dan menerima uang tersebut.

Kuat dugaan, mereka adalah korban pinjaman fiktif.

Kasus ini menjadi sorotan karena jumlah korban mencapai 560 orang, yang berada di Desa Sukabakti.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJabar.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Lebih Mahal dari iPhone Terbaru, Harga iPhone 2007 Naik Ratusan Kali Lipat, Laku Rp 2,8 Miliar

Utang Ratusan Ribu hingga Jutaan Rupiah

Ilustrasi utang
Ilustrasi utang (Pixabay.com)

Kaur Umum Desa Sukabakti menjelaskan warganya banyak yang ditagih utangoleh PNM.

Tak tanggung-tanggung, nominalnya mulai ratusan ribu rupiah hingga Rp2 juta.

Korban tersebar di enam RW di desa setempat.

"Ya, memang betul, banyak warga yang ada di data PNM, tapi (warga) tidak merasa meminjam. Jumlahnya (sementara) yang sudah masuk ke Desa, ada 407 orang," ujar Kartini, Selasa (18/7/2023), dikutip dari Tribun Jabar.

2 dari 4 halaman

Ia menyebut, pihak desa, saat ini, tengah melakukan pendataan dan klarifikasi warga yang merasa jadi korban.

Baca juga: Gratis untuk Warga Jateng, Ini Cara Mengurus Balik Nama Motor dan Mobil Tanpa KTP Pemilik Lama

Penyalahgunaan data KK dan KTP

Ilustrasi KTP palsu
Ilustrasi KTP palsu (Tribun Bali)

Menurut dugaan Kartini, kasus ini bermula dari kebocoran data diri warga, yakni KK dan KTP.

"Kan ini masih dalam penyelidikan jadi belum menentukan siapa-siapanya. Iya (datanya bocor)," ungkapnya.

Menyusul kasus ini, Polres Garut langsung membuka posko pengaduan.

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky mengatakan, pihaknya membuka dua posko pengaduan untuk memberikan kesempatan bagi korban maupun pihak yang dirugikan, melaporkan peristiwa serupa.

"Kami sudah melakukan pendalaman. Di Polsek (Tarogong Kidul) dan Polres juga sudah membuka posko pengaduan, kami buka juga di Polres," kata Yonky saat diwawancarai awak media di kawasan Tarogong Kidul, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Polisi Terjunkan Pasukan Penjinak Bom Guna Geledah Tas Mencurigakan, Isinya di Luar Dugaan Petugas

Belum ada laporan resmi

Utang jutaan rupiah
Utang jutaan rupiah (kompas.com)

Meski masih dalam pendalaman, pihaknya menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah Desa Sukabakti.

"Intinya, ini masih terus ada update setiap hari terkait dengan peristiwa ini. Namun, kami tetap memastikan bahwa situasi di sana tetap terjamin," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

AKBP Yonky menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan resmi dari korban atau pihak yang merasa dirugikan dalam kasus tersebut.

Nantinya, jika ada pihak yang melapor maka kepolisian akan mempelajari kejadian yang merugikan ratusan warga Garut itu.

"Sampai dengan saat ini, kami masih menunggu pihak-pihak yang akan melaporkan ke kami, karena ini juga menjadi bahan kami untuk menindaklanjuti laporan-laporan yang sekiranya akan masuk," ucapnya.

Baca juga: Buntut Jamaah Haji Borong Emas 1 Kg di Tanah Suci, Kini Ditagih Pajak Rp 500 Juta

PNM Lakukan Ivestigasi

Terpisah, Wakil Pimpinan Cabang PNM Garut Wahyu Ferdian mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelesaian masalah ini.

Proses verifikasi data korban, dalam dua hari ini, sedang dilakukan di Kantor Desa Sukabakti.

"Persoalan ini sebenarnya sudah ditangani, diselesaikan kemarin, sudah diskusi bersama pihak desa dengan aparat kepolisian, dengan masyarakat setempat," ujarnya saat diwawancarai awak media di kantornya, Selasa (18/7/2023).

Wahyu menyebut saat ini pihaknya belum bisa membeberkan informasi yang lengkap terkait persoalan tersebut.

Hal tersebut lantaran pihaknya masih menunggu perintah dari pimpinan pusat yang tengah melakukan proses investigasi.

"Jadi, nilai kerugian dan segala macam masih kami perhitungkan dan segala macam, tim internal juga ada tim investigasi jadi semuanya sedang berjalan," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
utangcicilanuangPNM Raymond Chin Bitcoin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved