TRIBUNHEALTH.COM - Berat badan yang tiba-tiba naik disertai rasa lapar yang tak kunjung terpuaskan belum tentu diakibatkan oleh penyakit medis.
Bisa jadi kedua hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, misalnya terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan.
Gula tambahan merupakan gula yang didapat selain dari makanan alami seperti buah-buahan.
Saat seseorang mengonsumsi banyak kalori ekstra melalui gula tambahan, salah satu hal yang terjadi justru adalah rasa lapar yang terus meningkat.
Gula tak bisa "mengisi perut"
Baca juga: Tak Terasa Lapar meski Belum Makan Bisa Jadi Tanda Buruknya Kesehatan Ginjal, Waspada Gejala Lainnya
“Gula memuaskan selera, tetapi tidak benar-benar memuaskan atau mengisi perut kita,” Keri Stoner-Davis, RDN, yang bekerja di Lemond Nutrition di Plano, Texas, kepada Everyday Health.
Tanpa protein, serat, dan lemak sehat, tubuh membakar gula dengan cepat.
Ini yang menyebabkan rasa lapar justru meningkat setelah mengemil camilan manis.
Dampaknya justru dapat menyebabkan terus-terusan ngemil tanpa berpikir dan bahkan kompulsif, kata kata Jessica Cording, RD, seorang pelatih kesehatan di New York City dan penulis The Little Book of Game Changers.
Menurut review dan meta-analisis, konsumsi minuman manis meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.
Baca juga: 10 Tips Menurunkan Berat Badan Secara Alami, Ganti Minuman Manis dengan Air Putih
Merusak mikrobioma usus
Gula juga bisa merusak mikrobioma usus.
Rusaknya mikrobioma usus pada akhirnya turut menjadi penyebab berat badan naik.
Sebagai informasi, mikrobioma adalah sekeolompok bakteri yang membantu proses pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
Usus yang sehat pada akhirnya dapat membantu metabolisme, dengan mengatur kadar glukosa darah dan insulin.
Mereka juga memungkinkan tubuh kita menggunakan lipid dan mengelola kolesterol.
“Ketika Anda menambahkan gula, itu merusak ekosistem itu,” kata kata William W. Li, MD , seorang dokter di Cambridge, Massachusetts, dan penulis Eat to Beat Disease.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Penurunan Gula Darah Saat Puasa Wajar Terjadi, Berikut Cara Mengatasinya
Dampak ketidakseimbangan bakteri
Jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, akibatnya bakteri baik berkurang dan bakteri jahat tumbuh berlebihan, menyebabkan disbiosis (ketidakseimbangan antara bakteri); masalah metabolisme; serta ketidakmampuan memproses lipid dan kolesterol dengan benar.
Terlebih lagi, gula dapat merusak hormon lemak kita, termasuk leptin, yang menghambat rasa lapar, kata Li.