TRIBUNHEALTH.COM - Stres di tempat kerja dalam waktu yang lama bisa menyebabkan burnout.
Tanda-tanda dari burnout seperti merasa sangat lelah, kosong dan tidak mampu menghadapi kehidupan sehari-hari.
Burnout merupakan reaksi tehadap stres akibat pekerjaan yang berkepanjangan. Hal ini ditandai tiga dimensi utama seperti kelelahan, sinisme dan juga perasaan berkurangmya kemampuan profesional.
Melansir Kompas.com, sederhananya jika merasangat lelah dan mulai membenci pekejaan ataupun mulai merasa kurang mampu menyelesaikan pekerjaan, berarti menunjukkan tanda-tanda burnout.

Baca juga: Fakta-fakta Kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta Cukup Menarik untuk Dibahas
Tanda-tanda Burnout
Dengan mengenal tanda-tanda burnout, maka bisa membantu seseorang lebih memahami apakah stres yang dialami itu mempengaruhi dirinya secara negatif. Berikut tanda-tanda dari burnout:
- Masalah pencernaan
- Tekanan darah tinggi
- Masalah tidur
- Imun tubuh yang buruk (lebih sering sakit)
- Sakit kepala berulang
- Masalah konsentrasi
- Suasana hati yang tertekan
Baca juga: Teman Kampus Redho Korban Mutilasi di Sleman, Setengah Tak Percaya Temannya Dihabisi dengan Sadis
- Merasa tidak berharga
- Kehilangan minaat atau kesenanagan
- Berpikiran untuk bunuh diri
Cara Mengatasi Burnout
Jika menyadari bahwa mengalami burnout, langkah pertama yang dilakukan ialah membuat rencana pemulihan.
Pasalnya, burnout pada tahap awal kerap tak disadari bahkan diabaikan. Biasanya burnout disadari ketika merasa bernar-benar ada sesuayu yang tidak beres.
Mengutip Kompas.com, menurut Adam Borland, PsyD, psikolog dari Cleveland Clinic, ada beberapa cara mengatasi burnout yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kondisi Anda seperti sedia kala.
1. Jaga Kesehatan Mental
Mengunjungi terapis merupakan langkah awal yang baik untuk mengatasi kelelahan.
Memiliki tempat yang aman untuk berbicara dengan seseorang bukan anggota keluarga, teman, atau rekan kejra- tidak emmihak dan terlatih untuk memberikan umpan balik klinis, dapat mengubah hidup, terutama di masa stres yang kita hadapi.
Baca juga: Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Berpotensi Mengalami Jerawat, Terutama saat Puber
2. Ambil Jeda dan Periksa Kondisi Pribadi
Mengambil jeda dengan beristirahat dari pekerjaan adalah solusi yang baik untuk mengatasi kelelahan.
Jauhkan diri dari layar laptop, ponsel atau apapun yang menjadi sumber stres. Lakukan hal menyenangkan yang sudah lama tidak dilakukan.
Borland menekankan pentingnya melakukan check in pada diri sendiri untuk memahami kondisi kita.
3. Olahraga
Olahraga memberikan banyak manfaat untuk kebeshatan tubuh.
Olahraga justru bisa emmbantu mengatasi burnout.
4. Berlatih Mindfulness
konsep mindfulness berkisar pada gagasan untuk mencoba hadir secaa emosiaonal dalam setiap hal yang dilakukan. Sa;ah satu cara untuk melakukannya adalah bernapas dalam-dalam.
Dr. Borland mengatakan, hal hebat tentang melakukan pernapasan dalam adalah emamksa kita untuk fokus pada satu tarikan napas atau satu hembusan napas.
Baca juga: Aneurisma Bisa Dicegah agar Tak Berakibat Fatal, dr. Abrar Arham Sampaikan Penjelasannya
5. Tetapkan Rutinitas Harian
Dengan abtasan kehidupan kerja yang tidka jelas, mungkin sulit membuat pembagian waktu yang ketat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Namun, Borland mengatakan, menetapkan rutinitas harian yang sehat untuk tidur, makan dan waktu tidak bekerja sangat penting.
6. Mulai Membangun Batasan Waktu Kerja
Borland mencatat, burnout sangat umum terjadi karena kita sering mengalami kesulitan untuk mengatakan tidak di tempat kerja.
Diatakan Borland, bunrout pun bisa menjadi sesuatu yang rumit. Apalagi jika tidak dalam posisi untuk berhenti dari pkerjaan, sehingga mau tidak mau harus melakukan yang terbaik.
7. Lakukan Hobi
Termukan sesuatu yang disukai dan jadikan hobi.
Misalnya menjadi relawan atau bergabung dengan klub olahraga.
Melakukan aktivitas di luar pekerjaan bsia membantu mengatasi burnout dan membangkitkan energi poditif dalam diri.
(TribunHealth.com/PP)