TRIBUNHEALTH.COM - Apa KB yang paling ngefek? Apakah mungkin penggunaan kondom?
Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Wartakota Production.
"Silahkan, pakai kondom juga disarankan, tapi banyak pria yang gak mau. Kenapa? Karena dibilang gak kerasa bagus," ujar dr. Binsar
"Ternyata dalam pengamatan, pria itu lebih suka alami. Itu orang kita, belahan timur. Makanya angka pemakaian kondom kan sedikit sekali," lanjutnya

Baca juga: Bila Tidak Cocok Menggunakan KB yang Disarankan Pemerintah, Apakah KB Alami bisa Membantu?
Jadi lebih baik buang di luar daripada pakai kondom?
"Ya, mereka pikir begitu. Tapi jadi persoalan angka kegagalan tinggi, 6 kali semprot berapa yang dibuang? Tiba-tiba keluar di dalem 1 kali aja, kalau spermanya bagus, si wanitanya sibur, hamil. Jadi gak ada guna, gitu," jelasnya
Akhirnya masyarakat dalam hal ini kontap (kontrasepsi mantap), kontrasepsi steril.
"Jadi ada namanya rumus 100, anak 3, umur 30-an, steril. umur 40 anak dua, steril," kata dr. Binsar
Banyak yang tidak cocok dan mereka melakukan metode KB alami seperti 'Buang di luar' ini.
Kira-kira bisa membantu atau tidak KB alami ini?
"Bisa saja. Jadi saya tegaskan, Coitus interruptus atau buang di luar atau senggama terputus itu sebagai salah satu cara KB alami. Tapi, kembali saya harus katakan, angka kegagalan itu tinggi," ujar dr. Binsar Martin
Baca juga: Mungkin Tidak Cairan Bening Sebelum Ejakulasi Mengandung Sperma? Ini Kata dr. Binsar Martin
Angka kegagalan tinggi dan tetap bisa hamil.
"Bicara masalah KB, saya harus kasih tahu. Ternyata pemakai KB hormonal suntik, pil, implan yang hormonnya itu ditekan. KB hormonal itu isinya estrogen dan progesteron. Begitu hormon wanita ditekan, maka akibat yang paling serius itu apa? Hilangnya gairah seksual seorang wanita," lanjutnya
KB hormonal diantaranya seperti suntik, pil dan implan (susuk).
"KB hormonal sebagai penyebab hilangnya gairah pada seorang wanita. Wanita harus hati-hati, karena di luaran sana di belahan barat udah gak dipakai," imbuhnya
"Yang kedua IUD atau spiral. Spiral itu ternyata menyebabkan yang namanya peradangan, mulai dari rahim sampai tuba uterina, sampai di dalam ovarium kiri-kanan, atau yang namanya semua Salpingitis," jelas dr. Bisnar
Salpingitis menyebabkan banyak kasus seperti bau yang keluar dari vagina wanita pada waktu berhubungan seksual.
Ini disampaikan pada tayangan YouTube Warta Kota Production, bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)