TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tidak asing mendengar tentang 'Buang di luar'.
Istilah lain dari buang di luar ialah senggama terputus.
Bisakah senggama terputus mengatasi penyakit menular seksual?
Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Wartakota Production.
"Gak bisa. Jadi senggama terputus (Coitus interruptus) tidak bisa mengatasi yang namanya problem penyakit menular seksual," kata dr. Binsar

Baca juga: 7 Tips Mengatasi Keluhan Kulit Kering agar Lembap Seharian
Kalau mencegah penyakit menular seksual apakah bisa?
"Gak bisa, tetep gak bisa. Karena apa? Kita harus tahu, penyakit menular seksual itu adalah suatu kondisi di mana kuman itu ada di dalam dinding vagina, di dalam liang sanggama atau vagina seorang wanita. Itu ada kuman-kumannya dan virus," imbuhnya
Pada seorang wanita, virus yang paling sering adalah Herpes simplex virus.
"Kalau itu terus menerus menyebabkan kanker serviks. Pada seorang pria ada dimana? Ada di permukaan yang namanya mukosa atau permukaan luar atau permukaan saluran tempat keluarnya ejakulat,
Pada penis kan ada dua lubang, satu untuk keluar kencing (air seni), satu untuk keluar yang namanya cairan ejakulat. Nah, disitulah bersarangnya," lanjutnnya
"Buang di luar bahasa kerennya Coitus interruptus. Tapi angka kegagalan tinggi, ternyata dari penelitian itu dikatakan angka kegagalan 70 sampai 80 persen," ujar dr. Binsar
Baca juga: Mungkin Tidak Cairan Bening Sebelum Ejakulasi Mengandung Sperma? Ini Kata dr. Binsar Martin
Kita perlu tahu tentang fisiologi ejakulasi yakni reflek ejakulasi terdapat 6 kali.
Jadi dalam satu kali orgasme, ejakulasi itu terdapat 6 kali reflek atau semprotan.
"Jadi volume ejakulat itu 2 sampai 6cc, akan dibagi dalam 6 kali semprotan untuk sekali orgasme, sekali berhubungan. Begitu ejakulasi 6 kali yang namanya semprotan," lanjutnya
Yang menjadi persoalan, berapa kali buang di luar?
"Kalau tiba-tiba satu dua nyemprot di dalam, empat kalinya buang di luar ya mana bisa. Akhirnya bisa terjadi, kalau dia subur ya, kalau spermanya bagus. Ejakulat bukan sperma," imbuhnya
"Ada banyak pertanyaan, ejakulat itu dikatakan sperma, beda. Spermatozoa adalah sel yang ada di ejakulat itu. Cairan ejakulat warnanya seperti putih susu, baunya khas, jumlahnya sekali keluar 2 sampai 6 cc. Nah didalambya ada sel namanya spermatozoa yang bisa menyebabkan kehamilan," kata dr. Binsar
Yang menjadi peroslan, buang di luar ini dalam 6 kali semprotan, berapa kali yang di luar.
Ini disampaikan pada tayangan YouTube Warta Kota Production, bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/PP)