Breaking News:

5 Dampak Terlalu Banyak Makan Daging: Mudah Lelah, Sembelit, hingga Risiko Penyakit Kardiovaskuler

Meski Hari Raya Kurban, penting untuk mengonsumsi daging dalam jumlah wajar, tak baik jika terlalu banyak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi daging merah mentah 

TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi daging masyarakat meningkat selama Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Namun penting untuk membatasi asupan daging tetap dalam batas wajar.

Pasalnya mengonsumsi daging terlalu banyak dan terlalu sering justru bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Insider.com pernah memberitakan sejumlah dampak makan daging terlalu banyak, misalnya membuat tubuh merasa lelah, banyak keringat, bahkan munculnya masalah pencernaan.

Berikut ini adalah uraian dampak makan daging terlalu banyak.

Berkeringat lebih banyak

Ilustrasi mengalami kelelahan dan keringat berlebih akibat cuaca panas
Ilustrasi mengalami kelelahan dan keringat berlebih akibat cuaca panas (Unsplash)

Saat seseorang makan, tubuh harus mengerahkan energi untuk mencerna dan memproses makanan itu.

Ini disebut termogenesis yang diinduksi diet, yang sebenarnya dapat sedikit menaikkan suhu tubuh.

Karena protein termasuk makanan yang sulit untuk dicerna, ia dapat memiliki efek termogenesis yang lebih besar daripada makanan lain.

Inilah yang menyebabkan orang lebih banyak berkeringat setelah makan daging.

Baca juga: 3 Golongan yang Berhak Mendapatkan Daging Kurban saat Idul Adha, Tak Hanya Fakir Miskin

2 dari 4 halaman

Bikin mudah lelah, terutama jika kebanyakan

ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah
ilustrasi seseorang yang cepat merasa lelah (health.kompas.com)

Saat tubuh mencerna daging yang dimakan, seseorang bisa merasa lesu, atau benar-benar mengantuk setelah makan.

Saat pencernaan bekerja, tubuh menggerakkan aliran darah ke usus untuk membantu memprioritaskan proses itu.

Ini aliran darah ke anggota tubuh lain sedikit teralihkan, termasuk yang menuju ke otak.

Selain itu, beberapa jenis daging seperti daging sapi dan kalkun kaya triptofan, asam amino yang terkait dengan produksi melatonin, hormon yang membantu untuk tidur.

Baca juga: Sulit Tidur Bisa Disebabkan oleh Kekurangan Vitamin D, Waspada jika Disertai Gejala Kelelahan

Masalah pencernaan karena kurang serat

Ilustrasi gangguan saluran pencernaan
Ilustrasi gangguan saluran pencernaan (Pixabay.com)

Salah satu konsekuensi makan terlalu banyak daging adalah kemungkinan Anda makan lebih sedikit makanan lain, termasuk biji-bijian dan produk segar.

Akibatnya, Anda mungkin merasa kembung, atau menderita sembelit atau diare, karena pencernaan yang buruk.

Daging mengandung banyak nutrisi, tetapi minim serat, bentuk karbohidrat yang yang penting untuk pencernaan dan regulasi gula darah.

Tanpa itu, Anda dapat mengalami gangguan pencernaan yang serius, termasuk kram, dan lebih buruk lagi.

3 dari 4 halaman

Pola makan tinggi serat telah dikaitkan dengan pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik.

Para peneliti percaya ini karena serat menyediakan sumber makanan yang baik untuk bakteri menguntungkan di usus, menghasilkan manfaat metabolisme.

Baca juga: Pepaya Punya Sederet Nutrisi Penting, Baik untuk Pencernaan hingga Kesehatan jantung

Dehidrasi

ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi
ilustrasi seseorang yang mengalami dehidrasi (health.kompas.com)

Efek samping lain dari semua protein dalam pola makan kaya daging adalah dibutuhkan banyak air untuk memprosesnya, membuat Anda dehidrasi.

Meskipun protein sangat penting untuk kesehatan, termasuk pembentukan dan perbaikan otot, orang cenderung berpikir bahwa mereka membutuhkan lebih dari yang sebenarnya.

Rekomendasi resmi untuk protein hanya sekitar 0,36 gram per pon berat badan untuk kebanyakan orang yang tidak banyak bergerak, dan bahkan atlet tidak membutuhkan lebih dari satu gram per pon berat badan setiap hari.

Lebih dari itu, dan tubuh Anda akan menggunakan lebih banyak cairan untuk membuang kelebihan nitrogen, menurut penelitian.

Jika Anda tidak minum cukup air sebagai kompensasi, Anda mungkin akan merasa lemas, pusing, atau tidak enak badan.

Baca juga: Tips Menghindari Dehidrasi saat Musim Panas, Penuhi Kebutuhan Air dan Makan Buah-buahan

Risiko penyakit kardiovaskuler

Penelitian secara konsisten mengaitkan konsumsi daging merah dan daging olahan yang lebih tinggi dengan peningkatan risiko kanker tertentu, serta penyakit kardiovaskular.

4 dari 4 halaman

Daging olahan seperti ham, bacon, sosis, dan hot dog sangat tak disarankan karena kebanyakan diolah dengan bahan pengawet kimia yang disebut nitrat.

Bahan kimia ini telah ditemukan terkait dengan risiko kanker usus besar, ginjal, dan perut yang lebih tinggi.

Sebagian besar ahli medis dan ahli gizi arus utama terus merekomendasikan makan daging dalam jumlah sedang untuk meminimalkan risiko penyakit kronis.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDagingKardiovaskularSembelitmudah lelahDehidrasi Soto Madura Hashweh Kuzu Tandır Sambousek Tharid Kafta Kibbeh Tagine (Tajine)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved