Breaking News:

Trend dan Viral

4 Kerangka Bayi di Banyumas Hasil Hubungan Sedarah Anak dan Ayah, Pernah Ketahuan dan Diusir Warga

Fakta Temuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas Terkuak, Hasil Hubungan Sedarah Anak dan Ayah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
TribunJateng
Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). 

TRIBUNHEALTH.COM - Warga RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas digegerkan dengan penemuan 4 kerangka bayi di sebuah lahan.

Kabar terbaru, polisi sudah berhasil mengamankan orang yang diduga ibu kandung dari bayi-bayi tersebut.

Yang mengejutkan, ada kemungkinan bahwa bayi yang dikubur itu adalah hasil hubungan sedarah alias inses antara anak dan ayah.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng, berikut ini fakta-faktanya.

Polisi sudah amankan ibu bayi

Polisi sudah mengamankan perempuan dengan inisial E (25) yang diduga sebagai ibu atau pemilik 4 kerangka bayi tersebut.

E (25) diamankan Jumat (23/6/2023) pukul 01.00 WIB dini hari di rumah keluarganya di Kecamatan Patikraja, Banyumas.

"Tim telah mengamankan perempuan berinisial E di Kecamatan Patikraja. Dia tengah berada di rumah saudaranya," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (23/6/2023).

E pun sudah mengakui bahwa keempat tulang belulang itu adalah bayinya.

Dia juga mengakui penguburan bayi sudah dilakukan sejak 2012.

Baca juga: VIRAL Tak Punya Biaya Kuliah, Gadis Dipukuli Ibunya Gara-gara Lulus SNBT, Fakta Baru Terungkap

ilustrasi hubungan sedarah
ilustrasi hubungan sedarah (hot.grid.id)
2 dari 4 halaman

Kendati demikian, status E masih sebatas saksi.

"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi. Namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," jelasnya.

Hingga kini pihak berwajib belum bisa memastikan apakah bayi tersebut hasil aborsi, atau dikubur setelah lahir.

"Polisi masih melakukan pendalaman, apakah ada unsur pembunuhan termasuk pemeriksaan psikologi dan DNA," ungkapnya.

Baca juga: Murid Selalu Bolos, Guru Ini Syok Tahu Alasannya: Ingin Sekolah, tapi Harus Rawat Ibu yang Stroke

E dan Ayahnya menempati gubug di lahan warga

Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Saryono menceritakan bahwa lahan kosong tempat ditemukannya tulang bayi itu dulunya pernah berdiri sebuah gubuk.

Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang Ayah dan anak perempuannya yang tak lain adalah E.

"Tanah kosong dari dulu, sebelumnya ada gubuk biasa yang ditinggali. Pada saat itu gubuknya ditinggali oleh bapak dan anak perempuan," jelasnya.

Ketua RT mengatakan tidak ada curiga dengan aktifitas keluarga tersebut.

"Mereka tinggal berdua saja, dan tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto. Tapi suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan Istri. Mereka pindah sejak awal 2023 tapi pindahnya masih di satu kelurahan," terangnya.

3 dari 4 halaman

Ia mengatakan keduanya antara bapak dan anak itu menempati gubuk tersebut atas seijin pemilik tanah.

"Dia itu dapat ijin tinggal sama si pemilik tanah situ. Warga dan ketua RT tidak menaruh curiga akan aktivitasnya," ungkapnya.

Baca juga: 8 Tahun Banting Tulang sebagai Single Parent, Ibu Menangis saat Anak Pilih Ikut Ayah yang Sudah Kaya

Hubungan sedarah

Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023).
Tim Inafis Satreskrim Polresta Banyumas saat melakukan penggalian di lokasi penemuan dugaan kerangka bayi korban aborsi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Kamis (22/6/2023). (TribunJateng)

Kuat dugaan bayi-bayi yang dikubur adalah hasil hubungan sedarah antara E dan ayah kandungnya.

Hingga kini polisi tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E karena saat ini masih belum diketahui keberadaanya paska ditemukan kerangka-kerangka bayi itu.

"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka.

Namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya.

Pernah ketahuan inses pada 2012

Hubungan gelap antara E dan ayahnya pernah terbongkar oleh warga 12 tahun silam.

Bahkan E sempat diusir dari kampung.

4 dari 4 halaman

Fakta ini diungkap oleh T (35), seorang warga sekitar.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.

Menurut warga anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Sempat terlihat gemuk

Warga juga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya.

Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelasnya.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.cominseshubungan sedarahanakayahBanyumas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved