Breaking News:

Trend dan Viral

VIRAL Kisah Horor Siswi SD Tinggal Sendirian di Hutan Angker Jogja, Ungkap Sering Lihat Penampakan

Siswi SD di Yogyakarta bernama Septi sedang viral di media sosial karena diketahui tinggal sendiri di hutan angker di Jogja.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
tribunnewswiki.com
Sosok Septi, siswi SD yang tinggal sendiri di hutan angker 

TRIBUNHEALTH.COM - Viral di media sosial kisah Septi, siswi SD yang tinggal sendirian di hutan angker wilayah Yogyakarta.

Pasalnya siswi SD di Yogyakarta bernama Septi sedang viral di media sosial karena diketahui tinggal sendiri di hutan angker di Jogja.

Dikutip Tribunhealth.com dari laman TribunnewsWiki.com kisah horor Septi itu viral setelah YouTuber Jejak Bang Ibra mengunggah kisah yang dialami Septi.

Septi ternyata tinggal di sebuah kampung mati di daerah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Baca juga: Selebritis Ini Rupanya Memiliki Orangtua Buta, Dulu Hidup Pas-pasan, Kini Sukses

Di kampung mati tersebut, siswi SD kelas 3 itu tinggal bersama dengan kedua orang tuanya.

Mereka benar-benar hanya tinggal bertiga di rumahnya yang terletak di hutan itu dan tak ada tetangga sama sekali.

Hanya mereka yang menjadi penghuni terakhir di wilayah tersebut setelah penduduk kampung meninggalkan daerah itu.

Tak ada akses kendaraan dan tempatnya yang jauh dari mana-mana menjadi alasan tetangga Septi meninggalkan wilayah tersebut.

Baca juga: Ramalan Zodiak yang Selalu Memikat Hati dengan Aura Seksi

Hal itu lantas membuat kondisi kampung mati ini menjadi hutan angker.

Septi bahkan mengaku pernah mengalami peristiwa menakutkan di rumahnya itu.

Siswi SD tinggal sendiri di kampung mati hutan angker
Siswi SD tinggal sendiri di kampung mati hutan angker (tribunnewswiki.com)
2 dari 4 halaman

"Aku lihat ada badannya tinggi, warna putih, sering lihat juga yang lewat di dekat pohon bambu," kata Septi, dilansir dari kanal YouTube Jejak Bang Ibra.

Pengalaman serupa juga pernah menimpa ibu Septi, Sumiati, saat suaminya sedang pergi ke kampung sebelah.

"Tiba-tiba pas mati lampu ada yang gebrak meja, lalu pindah ke kamar," ujar Sumiati.

Akan tetapi, ayah Septi, Sumiran, mengaku tak takut meski tinggal di tengah hutan sendirian.

Baca juga: 6 Manfaat Olahraga bagi Penderita Hipertensi, Turunkan Tekanan Darah Sekaligus Berat Badan

"Enggak ada yang saya takuti, dari dulu di sini enggak ada apa-apa," kata Sumiran.

Meski demikian, Septi ternyata tak terlalu takut dengan hal semacam itu.

Bocah berusia 10 tahun itu bahkan mengaku senang tinggal di rumahnya yang berada di tengah hutan dan terpencil itu.

"Aku senang tinggal di hutan. Aku bisa jaga hewan-hewanku," kata Septi.

Di sana, ia memang memiliki hewan peliharaan, di antaranya anjing dan kucing.

Ia senang menemani hewan peliharaannya saat sedang makan

3 dari 4 halaman

Selain itu, Septi juga menyebutkan bahwa anjing peliharaannya sangat pintar.

Baca juga: Sederet Penyebab Penyakit Batu Ginjal, Faktor Gaya Hidup hingga Dampak Infeksi Saluran Kemih

Meski galak, anjingnya itu sering memberikan tanda jika ada seseorang yang mendatangi wilayah tersebut.

Tak sampai di situ, di saat ia dan orang tuanya pergi, anjing tersebut setia menjaga rumahnya.

"Kalau ada orang di bawah, ini telinganya seperti ini (memperagakan gerakan telinga anjing). Tapi ini galak kalau diambil bayinya," kata Septi.

Tempuh Jarak 3 kilometer ke Sekolah

Karena sangat terpencil dan jauh dari peradaban, Septi harus menempuh jarak yang jauh untuk bisa bersekolah.

Demi menempuh pendidikan, ia bahkan harus jalan kaki sepanjang 3 km setiap harinya.

Siswi SD di Yogyakarta ini setiap harinya melewati jalan setapak bebatuan dan tanah merah.

Selain itu, kondisi jalan yang dilaluinya juga dirimbuni pepohonan dan terdapat tebing yang tinggi.

Sungai dan jembatan bambu yang mulai rusak juga harus ia lewati demi bisa bersekolah.

Baca juga: Tiba-tiba Mengalami Masalah Penglihatan hingga Sakit Kepala Berat? Waspadai Gejala Stroke

4 dari 4 halaman

Kendati demikian, ia tetap semangat pergi ke sekolah demi tetap mendapatkan ilmu.

"Kalau hujan juga tetap berangkat (sekolah)," kata Sumiran, ayah Septi.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi makanan sehat dan bergizi.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved