Breaking News:

Bolehkah Suami Istri Berhubungan Seksual Setiap Hari? Simak Manfaat dan Risikonya Berikut Ini

Ragu dan khawatir, amankah berhubungan seksual setiap hari? Berikut ini uraian lengkapnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
jogja.tribunnews.com
ilustrasi hubungan seksual 

TRIBUNHEALTH.COM - Hubungan seksual menjadi salah satu aktivitas yang dapat merekatkan rumah tangga.

Tiap orang mungkin memiliki frekuensi berhubungan seksual yang berbeda-beda.

Satu pasangan mungkin lebih sedikit berhubungan seksual, sementara pasangan yang lain bisa saja lebih banyak.

Tapi bagaimana jika berhubungan seksual setiap hari?

Sebagian orang ragu dan khawatir hal ini dapat memicu masalah kesehatan.

Namun fakta yang ada justru sebaliknya.

Baca juga: Kelainan Seksual Hiperseks, Ada atau Tidak? Dokter: Hubungan Seksual Berawal dari Kesepakatan

ilustrasi sepasang suami istri yang harmonis
ilustrasi sepasang suami istri yang harmonis (grid.id)

Dilansir Times of India, seks teratur meningkatkan hormon baik dalam tubuh.

Seks teratur justru dapat membuat seseorang merasa lebih positif dan lebih sedikit cemas.

Seks juga dapat mendukung pola tidur sehat.

Seks meningkatkan sirkulasi darah, membantu melepaskan hormon dehydroepiandrosterone yang dikatakan meningkatkan kekebalan.

Baca juga: Penelitian: Anosmia saat Positif Covid-19 Jadi Tanda Bagusnya Kekebalan Tubuh

2 dari 3 halaman

Menyehatkan jantung

Sesuai penelitian, orang yang berhubungan seks lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena risiko kardiovaskular.

"Alih-alih menyebabkan bahaya, seks dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung Anda. Studi menunjukkan bahwa pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu dan wanita yang melaporkan memiliki kehidupan seks yang memuaskan cenderung tidak mengalami serangan jantung," kata para ahli di John Hopkins.

Hubungan seks yang bahaya

ilustrasi pasangan yang memiliki gairah seksual
ilustrasi pasangan yang memiliki gairah seksual (jogja.tribunnews.com)

Risiko yang terkait dengan seks sebagian besar disebabkan oleh praktik yang tidak aman dan kebiasaan yang tidak sehat, bukan frekuensinya.

Metode yang tidak aman ini menempatkan pasangan dalam risiko dan bisa meningkatkan peluang penularan infeksi yang lebih besar.

Misalnya adalah orang yang berganti-ganti pasangan yang dapat dengan mudah tertular penyakit menular seksual.

Baca juga: Dorongan Seksual Wanita Akan Meningkat Pada Masa Subur, Dokter Sebut Tergantung Kualitas Wanita

Tak selalu baik

Meskipun seks dianggap sebagai olahraga yang baik dan bersifat sehat, ada indikasi tertentu Anda harus berhenti melakukan hubungan seksual.

Saat mengalami nyeri dada, kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur, dan mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya hentikan hubungan seks.

Ilustrasi hentikan hubungan seksual saat mengalami nyeri dada
Ilustrasi hentikan hubungan seksual saat mengalami nyeri dada (Health News)
3 dari 3 halaman

Jangan berhubungan seks jika Anda tidak merasa baik-baik saja.

Pada saat kurang fit, seks teratur justru tidak memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup.

Kulit lecet di sekitar alat kelamin biasanya juga membutuhkan waktu untuk sembuh sebelum melakukan hubungan seks kembali.

Selain itu, frekuensi hubungan seksual yang tinggi juga memiliki risiko.

Infeksi saluran kemih umumnya terlihat pada pasangan yang sering melakukan hubungan seksual.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comHubungan Suami Istrihubungan seksualnyeri dadaedukasi seksual
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved