TRIBUNHEALTH.COM - dr. Mustopa, Sp.PD menyebutkan, memiliki gaya hidup yang tidak baik dapat meningkatkan kadar asam urat.
Jika seseorang memiliki pola hidup yang tidak sehat akan berdampak pada sistem metabolisme tubuh yang akhirnya asam urat akan meningkat.
Tak hanya pola hidup yang tidak sehat saja, beberapa faktor risiko tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh seseorang.
Baca juga: 3 Kebiasaan Buruk Ini Dapat Meningkatkan Kadar Asam Urat, Salah Satunya Kurang Minum Air Putih

Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Paparkan Tiga Faktor yang Dapat Meningkatkan Kadar Asam Urat pada Seseorang
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Asam urat ialah senyawa alami yang diproduksi oleh tubuh yang merupakan produk akhir dari metabolisme senyawa purin yang kadar pembentukannya tergantung dari jumlah purin yang dikonsumsi.
Dalam jumlah normal, asam urat berperan sebagai zat antioksidan dan bermanfaat untuk proses regenerasi sel.
Namun jika kadar purin dalam tubuh semakin banyak, artinya asam urat semakin banyak juga.
Baca juga: Penggunaan Lensa Kontak Tak Disarankan untuk Seseorang yang Memiliki Minus Tinggi, Ini Dampaknya

Baca juga: Gigi Sensitif Memiliki Rentang Derajat Keparahan, drg. Dessy Imbau ke Dokter Gigi Jika Sudah Parah
Berikut ini faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar asam urat
1. Wanita menopause
dr. Mustopa, Sp.PD menjelaskan, seorang wanita yang sudah menopause berisiko lebih besar mengalami peningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh.
Menopause adalah kondisi di mana wanita paling rentan mengalami peningkatan asam urat.
2. Seseorang yang sering konsumsi makanan tidak sehat
Seseorang yang memiliki pola makan tidak sehat akan berisiko lebih tinggi mengalami kenaikan kadar asam urat.
Konsumsi makanan yang mengandung banyak purin seperti daging merah, seafood, hingga jeroan juga berisiko meningkatkan kadar purin.
Jika purin berlebihan, maka asam urat juga akan semakin banyak.
Baca juga: dr. Binsar Martin Tak Sarankan Olahraga di Atas Jam 5 Sore, Begini Alasannya

Baca juga: Orang Kurus yang Mengalami Hiperandrogen Berisiko Mengalami PCOS, Begini Penjelasan dr. Ronny
3. Pasien kanker
dr. Mustopa, Sp.PD menuturkan, pasien kanker berisiko mengalami kenaikan kadar asam urat di dalam tubuh.
Pasalnya pasien kanker akan memiliki produksi asam urat yang jauh lebih banyak dibandingkan seseorang yang sehat.
4. Pasien gagal ginjal
Menurut dr. Mustopa, Sp.PD, pasien dengan gagal ginjal berisiko mengalami sekresi atau eksresi dari asam urat itu berkurang.
Sehingga kadar asam urat dalam tubuh akan lebih meningkat.
"Jadi yang paling sering berisiko ya pasien-pasien yang seperti itu," tutur dr. Mustopa, Sp.PD.
Baca juga: dr. Prasna Paparkan Dua Jenis Tes untuk Mengetahui Pencetus Alergi, Skin Prick Test dan Tes Darah

Baca juga: dr. Prasna: Alergi Obat Tidak Dapat Diketahui dari Tes Alergi, Namun Dapat Diketahui dari Pengalaman
Asam Urat Jarang Terjadi Karena Faktor Genetik
dr. Mustopa, Sp.PD menjelaskan, jarang terjadi asam urat karena faktor genetik atau faktor keturunan.
Genetik hanya menyumbang sedikit, justru penyumbang terbanyak terjadinya asam urat adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua.
Orangtua yang cenderung konsumsi makanan tinggi purin dapat ditiru oleh anak dan akhirnya menjadi kebiasaan pada anak.
Sehingga asam urat dapat berisiko juga kepada anak, namun jika dari faktor genetik jarang terjadi.
Baca juga: Manfaat Konsumsi Blueberry untuk Kesehatan Kulit, Melawan Penuaan Dini hingga Bantu Penyembuhan Luka
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)