TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi suplemen sembarangan tanpa konsultasi dokter bisa menyebabkan dosisnya tak tepat.
Jika terjadi dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu kerusakan ginjal hingga pengerasan pembuluh darah.
Mengonsumsi suplemen pada dasarnya memang salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Banyak yang mengonsumsi suplemen dengan keyakinan produk ini hanya akan memberikan manfaat bagi tubuh.
Tak heran jika suplemen biasa dikonsumsi tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Padahal, selain manfaat, suplemen juga memiliki potensi efek samping, sebagaimana dilansir Tribunhealth.com dari Indiatimes.com.
“Beberapa suplemen umum dan populer yang dikonsumsi masyarakat umum tanpa konsultasi dokter adalah Suplemen Vitamin D, Vitamin B12, Vitamin B2 & B6 Protein, Mineral seperti Besi dan kalsium, Probiotik dan Minyak Ikan," kata Dr. Bimal Chhajer, mantan konsultan di AIIMS dan pendiri SAAOL Heart Institute.
Padahal jika suplemen dikonsumsi dalam dosis tinggi tanpa konsultasi yang tepat, ada risiko efek samping seperti sakit perut, kram perut & sensasi terbakar, masalah pencernaan, kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba, muntah, kehilangan nafsu makan, rasa mual, diare, bengkak, dan sebagainya.
Beberapa laporan dan penelitian kesehatan telah mengungkapkan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan asupan suplemen yang salah.
Ada bukti tentang kemungkinan efek berbahaya dari mengonsumsi vitamin dan mineral secara berlebihan.
Baca juga: Ketahui Jenis-jenis Suplemen yang Disarankan untuk Persiapan Kehamilan

Neurotoksisitas
Dosis piridoksin (vitamin B6) yang lebih tinggi dari 500 mg/hari dapat menyebabkan neurotoksisitas.
Dosis vitamin E 800-1200 mg/hari dapat menyebabkan perdarahan karena aksi antiplatelet dan dosis di atas 1200 mg/hari dapat menyebabkan diare, kelemahan, penglihatan kabur, dan disfungsi gonad.
Dosis minyak ikan dan asam lemak omega-3 lebih dari 2.000 mg/hari dapat memperburuk antikoagulan.
Baca juga: Kekurangan Vitamin B12 Dapat Sebabkan Kesemutan di Tangan dan Kaki
Terlalu banyak vitamin D dapat merusak ginjal
Meskipun mengonsumsi tablet vitamin D tampaknya tidak berbahaya, kelebihannya dapat merusak fungsi ginjal Anda.
Vitamin D dosis tinggi (lebih dari 100 nanogram per mililiter) dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan menyebabkan nyeri otot, perubahan suasana hati, batu ginjal, dan sakit perut yang parah.
Ini juga meningkatkan risiko serangan jantung.

Kelebihan suplemen kalsium akan mengeraskan pembuluh darah
Mengkonsumsi lebih dari 2.500 mg kalsium per hari dapat mengeraskan arteri dan menimbulkan risiko yang mengancam jiwa bagi jantung.
Kalsium sangat penting untuk tulang.
Kekurangan itu membuat tulang rapuh dan menjadi masalah bagi orang tua.
Tetapi sama pentingnya untuk menjaga asupan kalsium, penting juga untuk memastikan bahwa Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Baca juga: Kolesterol yang Hambat Pembuluh Darah Jantung Bisa Timbulkan Angina, Tanda Awal Serangan Jantung
Tablet multivitamin mungkin membatasi nutrisi lain dalam tubuh
Banyak orang menganggap bahwa memiliki tablet multivitamin memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Namun, faktanya tubuh tidak hanya membutuhkan vitamin untuk berfungsi, ada beberapa nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi setiap hari.
Hanya mengonsumsi multivitamin dan tidak berfokus pada diet seimbang akan membuat tubuh kekurangan mineral penting lainnya dan kekurangan nutrisi tersebut dapat mulai merusak organ utama tubuh.

Tanda perlu berhenti mengonsumsi suplemen
Dr. Chhajer mengimbau mereka yang mengonsumsi suplemen setiap hari untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan dan segera berhenti mengonsumsinya.
"Tanda-tanda yang harus diwaspadai adalah - ruam dan kulit gatal, nyeri pada tulang dan otot (khususnya tulang kering), sering sakit kepala, muntah berulang, kelelahan, radang perut, kembung, dan dehidrasi," kata Dr. Chhajer.