Breaking News:

Apa Bahaya dari Aritmia Jantung? Berikut Ulasan dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP

Mengingat pentingnya peran jantung, maka aritmia atau gangguan irama jantung bukanlah masalah yang bisa kita sepelekan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
ilustrasi aritmia jantung 

TRIBUNHEALTH.COM - Apa bahaya dari artimia jantung?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Sunu Budhi Raharjo menyampaikan tanggapannya melalui tayangan YouTube Kompas.com.

"Gangguan aritmia yang paling banyak dipopulasi yang disebut dengan AF atau Atrial Fibrasi ada sekitar 30 persen. Jadi kita sudah melakukan survey, tidak bergejala. Makanya ada medical check up yang perlu dilakukan," kata dr. Sunu Budhi

Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan jantung. 

ilustrasi aritmia jantung
ilustrasi aritmia jantung (health.kompas.com)

Baca juga: Aritmia Terjadi Karena Multifaktorial, Dokter : Gaya Hidup juga Mempengaruhi

Bahayanya apa?

"Kalau yang AF itu bahayanya adalah stroke. Yang paling berbahaya dia meningkatkan risiko stroke 5 kali, meingkatkan gagal jantung 2-3 kali lebih tinggi, meningkatkan risiko kardiomiopati atau penurunan pompa jantung sekitar 2-3 kali lipat, meningkatkan mortalitas juga, kematian juga lebih tinggi," lanjutnya

"Yang lain adalah kalau aritmia terjadi pada orang yang jantungnya sehat. Ini harus dengan check up tadi. Ada yang disebut kayak Brugada Syndrome atau kita melihatlah di masyarakat yang sehat tiba-tiba meninggal mendadak," imbuhnya

Meninggal secara mendadak bisa karena setelah olahraga dan bisa juga saat tertidur.

"Paling sering penyebab meninggal mendadak adalah gangguan irama jantung yang disebut Fibrilasi Ventrikal," ujar dr. Sunu Budhi.

Baca juga: Ketahui Denyut Jantung Normal dan Golongan Individu yang Rentan Mengalami Aritmias

"Kalau tadi fibrilasi atrium yang serambinya yang berisiko stroke, kalau yang risiko meninggal mendadak adalah Fibrilasi Ventrikal," pungkasnya

2 dari 2 halaman

"Untungnya jumlahnya tidak sebanyak vibrilasi atrium, tapi meninggal mendakak. Bahkan gejala pertamanya bisa meninggal mendadak," timpal dr. Sunu

Oleh karena itu perlu dilakukan check up, karena biasanya bisa diprediksi dari hasil EKG.

Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K)., Ph.D. Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Center.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAritmia jantungdr. Sunu B Raharjo Sp.JP.
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved